Perubahan Sosial dan Masyarakat Post-Industri

by - 08.29


Perubahan Sosial dan Masyarakat Post-Industri
Oleh: Paelani Setia
Image result for masyarakat post industri

Kelahiran ilmu sosiologi sangat dipengaruhi oleh peristiwa revolusi industri di Eropa. Revolusi industri bukan kejadian tunggal, tetapi merupakan hasil dari berbagai perkembangan yang saling berkaitan yang berpuncak pada transformasi dunia Barat dari corak sistem pertanian menjadi sistem industri (G. Ritzer: 2014). Hal tersebut berdampak pada perubahan sosial masyarakat. Kingsley Davis (1960) mengatakan bahwa perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya adanya perubahan dalam hubungan antara buruh dan majikan (Lia dan Slamet: 2014).

Ini menunjukkan bahwa suatu masyarakat akan terus berkembang sesuai dengan peradaban dan perkembangan yang terjadi, salah satunya terjadi pada masyarakat industri. Masyarakat industri atau industrialisasi adalah adanya pergantian teknik produksi dari cara yang tradisional ke cara modern, sebuah transformasi yaitu suatu perubahan masyarakat dalam segala segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi, industrialisasi berarti munculnya kompleks industri yang besar di mana produksi barang-barang konsumsi dan barang-barang sarana produksi, diusahakan secara massal (Dharmawan: 1986).

Perkembangan industri yang sangat cepat faktanya kembali membawa perubahan yang sangat siginifikan hingga melahirkan istilah baru yaitu masyarakat post-industri. Masyarakat post-industri adalah masyarakat modern yang hidup dengan perkembangan ilmu pengetahuan tinggi, teknologi, dan mobilitas tinggi (Bell: 1972) dengan berbagai alasan.

Pertama, dalam bidang ekonomi yang melandaskan adanya perubahan barang dan jasa karena adanya kemajuan industri. Terdapat bagian pra-industri, industri, dan post-industri. Dalam post-industri ditandai dengan ketergantungan yang tidak hanya pada alam, energi, tetapi juga informasi dan mahalnya jasa serta profesionalitas (Bell: 1972). Kita bisa melihat para pesepak bola dunia yang dibayar sangat mahal karena jasanya seperti C. Ronaldo dan Neymar. Selain itu, dalam pekerjaan pun terjadi adanya spesialisasi seperti di Amerika terdapat White Collar and Blue Collar.

Kedua, adanya inovasi pengetahuan (Bell: 1972). Yaitu membedakan kebiasaan masyarakat industri dan post-industri. Masyarakat Industri sangat erat dengan hubungan orang dengan mesin. Sedangkan, post-industri orang dengan orang. Hal ini berdampak juga pada struktur kekuasaan masyarakat dimana banyak lembaga pendidikan yang melahirkan para ahli, pemikir, dan tokoh dunia dengan inovasi besar seperti Harvard University, MIT, dan Standford University yang melahirkan Apple, Facebook, dan Microsoft. Begitupun di Indonesia, banyak tokoh yang lahir dari dunia institusi terkenal dan melahirkan industri baru seperti (Bukalapak-Ahmad Zacky dan B.J. Habibie) dari ITB.

Ketiga, perkembangan teknologi juga semakin pesat, sehingga mampu dikendalikan oleh manusia. Teknologi menjadi media utama masyarakat post-industri dimana setiap orang paham dan mengerti akan teknologi. Hal tersebut menyebabkan adanya mobilitas tinggi masyarakat melalui teknologi informasi dan komunikasi. Lebih lanjut (Castells: 1996) mengemukakan munculnya multimedia sebagai perpaduan media massa dan komputer dari kultur virtualitas riil (real virtuality). Sebuah sistem dimana realitas itu sendiri (yakni eksistensi simbolik material seseorang) seluruhnya ditangkap, dibenamkan kepada setting imajinasi virtual, di dunia khayalan (screen) yang melaluinya pengalaman dikomunikasikan, tetapi juga kemunculan itu menjadi pengalaman. Berbeda dengan masa lalu yang didominasi oleh ruang tempat (space of places), kini telah muncul ruang aliran (space of flows) dan logika spasial baru. Kita telah hidup di dunia digital ketimbang dunia fisik (meski masih ada), juga kita telah memasuki era waktu tanpa ada batasan (timeless time) misalnya tersedianya informasi dimana saja di seluruh dunia.

Jadi masyarakat post-industri merupakan bagian dari proses perubahan sosial akibat adanya kehidupan yang dinamis dan hubungan perubahan sektor industri dalam industrialisme. Sebuah masyarakat dengan peradaban yang maju dan modern yang identik dengan abad 20. Masyarakat dengan prinsip hubungan timbal balik yang menguntungkan dan efisiensi. Revolusi industri 4.O menjadi salah satu ciri semakin post-industrinya masyarakat dunia dimana teknologi, ilmu pengetahuan, globalisasi, dan pasar bebas menjadi elemen yang disepakati banyak negara di dunia. Mobilitas dan persaingan lahir tanpa mengenal batas spasial dan teritorial. Ekonomi masyarakat suatu negara sangat bergantung kepada negara lainnya.

Referensi:
A, Dharmawan. 1986. Aspek-Aspek dalam Sosiologi Industri, Bandung; Binacipta.
Bell, Daniel. 1973. The Coming of Post- Industrial Society: A Venture in Social Forecasting. New York: Basic Books.
Castells, M. 1996. The Rise Of The Network Society. Oxford: Blackwell.
Ritzer, George, 2014. Teori Sosiologi Modern Edisi Ketujuh, Penerjemah: Triwibowo B.S. Jakarta: Prenadamedia Group.
Rufikasari, Lia Candra dan Slamet Subiyanto. 2014. Sosiologi Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta: Mediatama.


You May Also Like

0 komentar