Etika Lingkungan dan Bio-Terorism

by - 09.41

Bio-Terorism: Etika Lingkungan?
Oleh: Paelani Setia


Etika lingkungan hakikatnya adanya keselarasan manusia dan lingkungannya. Ketika keserasian tersebut menjadi tujuan, bagaimanakah menanggapi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan SDA terbatas, tanah terbatas, lahan terbatas, dan jumlah penduduk juga sangat pesat tumbuh (sehari 250 kelahiran). Meskipun reboisasi dilakukan tapi tetap kan tidak bisa semuanya di reboisasi, tetap aja ada lahan yang dibuka untuk pemukiman, pertanian, dll. Lihat saja daerah Pasir Jati Bandung, dulu 1 tahun lalu lahan masih kosong, eh sekarang sudah terpenuhi bangunan kompleks perumahan, dan itu masih kosong karena jarang yang menempatinya, terus buat apa dibangun? Sekarang, bagaimana sih keseimbangan yang dimaksud itu, mungkinkah lingkungan bisa menyeimbangkan diri terhadap penduduk manusia yang semakin banyak? Saya bicara fakta ini ya, bukan menjudge USA. Negara USA menyadari hal tsb sehingga melahirkan banyak film-film yang sebetulnya membangun narasi sebagaian penduduk bumi itu harus di musnahkan, kayak Avengers, atau Superhero lainnya yang seolah-olah merekalah yang paling kuat yang bisa melawan musuh apapun itu baik dari planet ini ataupun dari luar ataupun film yang berhubungan dengan lingkungan kayak Dinosaurus yang memang sudah musnah (itu semuanya ilusi/fiksi). Ataupun hal yang ril mislanya propaganda perang Irak, Israel, ataupun propaganda Ekonomi atas nama lingkungan kayak Freeport yang dikeruk habis-habisan di Indonesia, ataupun penyebaran krisis negara-negara miskin di dunia seperti Etiophia, Zimbabwe, sekarang Argentina, Turki, termasuk krismon 98 Indonesia yang sebetulnya disebabkan oleh penarikan aset AS (sektor non ril) di Asia. Atau kasus lainnya seperti LGBT yang berhubungan dengan penyakit HIV AIDS yang katanya tdk ada obatnya, yang padahal mereka sendiri yang menyebarkannya ke seluruh dunia. Terus mereka sebarkan narkoba yang menghancurkan generasi muda, sebarkan pornografi hancurkan remaja. Mereka indikasikan ada virus flu burung yang menular pada manusia. Belum lagi bicara politik dan hubungan internasional lainnya.

Intinya, sekarang kita berada dalam neo-terorism (ancaman yang sifatnya modern atau tidak ada kekerasan lagi): 1) Social-Neo terorism seperti ancaman LGBT, pornografi, narkoba, game online (bukannya sy gk suka ya cuman jgn berlebihan gitu), terus belum lagi sosmed yang dipakai untuk hoaks dan ujaran kebencian; 2) Political-Terorism, dimana negara-negara disandera secara tertulis politik entah itu di PBB ataupun organisasi lainnya sehingga ketika ada konflik di Palestina atau pun di Rohingya Indonesia tidak bisa turun langsung menyelesaikan konflik karena ada dewan keamanan PBB yang mau tidak mau harus tunduk pada hak veto yang ada, ataupun konflik laut cina selatan yang kental sekali dengan intervensi negara lain; 3) Economical-terorism yaitu sandra ekonomi terhadap negara di dunia yang mau tidak mau negara harus tunduk juga seperti Indonesia pinjam ke IMF-WTO atau negara lainnya, ketika The Feds naikkan suku bunga ya mau gak mau utang semakin berlipat akibatnya apa BI ikut naikkan suku bunga, rupiah anjlok, daya beli ril minnim, BBM naek, listrik naek, dan lain-lain.

Tentunya yang paling penting adalah benteng yang kuat untuk melawannya yaitu nilai ketaatan agama sebagai nilai dasar yang kuat yang setiap hari diamalkan. Islam adalah agama yang sangat sempurna yang mengatur semua hal dalam hidup manusia termasuk hubungan manusia dengan lingkungan dan dengan alam. Menjaga alam dan lingkungan merupakan pilar dasar manusia dengan tugas beribadah kepada Allah Swt tentunya dengan menerapkan Islam secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari.

You May Also Like

0 komentar