Menjadi Pribadi Spektakuler

by - 02.50

Muda Berkarya_setiapaelani66blogspot.com
MUKADIMAH
Segala puji bagi Allah, Tuhan Penguasa seluruh alam. Shalawat dan Salam tercurah limpah kepada sebaik-baik Nabi dan Rasul, Muhammad Saw. Amma ba’du.
Hubungan kemanusiaan menempati bagian terbesar dalam aktivitas kehidupan manusia. Bahkan, sesuatu yang sangat membantu dalam hidupnya adalah hubungan-hubungan dan interaksinya dengan orang lain, karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial. Kesuksesan dan kegagalan seseorang dalam hidupnya tergantung pada seberapa luas hubungannya dengan orang lain.
Bertolak dari urgensi interaksi dengan orang lain dan prinsip hubungan-hubungan kemanusiaan, maka agama datang dengan membawa metode interaksi yang benar dan tatanan yang lurus yang menjalin keberlangsungannya. Agama menjadikan permasalahan interaksi manusia sebagai salah satu tema sentral di antara tema-tema yang ada. Maka tidak aneh, bila Islam menganggap hubungan manusia sebagai bagian dari agama, ‘Agama adalah interaksi’. Bahkan ketaatan seseorang terhadap agama—dalam sebagian besar hukum-hukumnya—bergantung kepada interaksinya yang bagus dengan orang lain.
Pada dasarnya, Islam adalah agama pemersatu dan kasih sayang. Anjuran untuk mengenal manusia dan berhubungan dengan orang lain adalah dasar-dasar ajarannya. Islam tidak memerintahkan pemeluknya meninggalkan masyarakat dan lari dari tanggung jawab kehidupan. Allah Swt. tidak menyediakan derajat yang mulia kepada orang-orang yang bersembunyi dan lemah.
Rasulullah Saw. bersabda:
Orang muslim yang bergaul dengan masyarakat, kemudian dia sabar menghadapi gangguan mereka, lebih baik dari pada orang muslim yang tidak bergaul dengan mereka dan tidak sabar dengan gangguna mereka. (HR. Tirmidzi).
Perumpamaan manusia dengan sahabat-sahabtanya
Laksana telapak tangan yang bersatu dengan pergelangannya
Tidak ada gunanya telapak tangan yang terputus
Begitu pula tidak ada gunanya lengan yang buntung
Dalam karya yang sederhana ini, saya berusaha membahas cara-cara yang bisa menjadikan saya dan seseorang memiliki kepribadian magnetis dan dicintai banyak orang.
Kepribadian magnetis adalah kepribadian yang mampu menarik orang lain dengan sifat-sifat, moral, dan potensi yang dia miliki.
Sebagaimana magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif, begitu pula manusia. Jika Anda ingin memiliki kepribadian magnetis dengan seutuhnya, maka pertama-tama Anda harus mengalahkan titik-titik negatif dan mulai mengembangkan titik-titik positif yang ada pada diri Anda. Demikian pula, Anda harus ikhlas dalam perkataan dan perbuatan, sehingga Anda menjadi pribadi positif dalam masyarakat, dicintai Allah dan manusia.
Dalam karya yang sederhana ini, kita akan berjalan-jaln melewati beberapa tempat pemberhentian. Pertama, kita akan berhenti di pengukuran kepribadian magnetis pada diri Anda, hingga Anda tahu darimana harus memulai perjalan ini bersama saya. Kemudian, kita akan berpindah ke tempat sepuluh rahasia pribadi yang menarik. Dengan sepuluh rahasia tersebut, Kita bisa menarik hati orang lain dan melunakkan kekerasan sifatnya dengan cara dan kaidah rabbani yang kita ambil dari Kitab dan Sunnah, serta dengan meneladani hubungan Rasulullah Saw. dengan sahabatnya.
Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya Aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Kemudian kita berpindah ke tempat pemberhentian yang penting, yaitu fakta-fakta menarik dalam bidang kedokteran dan sosial, pendapat ilmu modern tentang kepribadian magnetis dan seni membangun hubungan dengan orang lain.
Kemudian kita berpindah ke masalah body language (bahasa tubuh). Bahasa tubuh adalah ilmu yang berdiri sendiri dalam seni membangun hubungan dengan orang lain. Ilmu ini mempelajari bagaimana manusia bisa menggunakan inderanya untuk mendapatkan hati orang lain dan bisa menjalin hubungan baik dengan mereka.
Setelah itu, kita akan naik ke tempat kunci-kunci utama untuk mendapatkan hati. Tempat yang banyak dilupakan oleh banyak orang. Dari situ, kita akan berpindah ke tempat pemberhentian yang penting dalam kepribadian magnetis, yaitu Bagaimana Anda bisa berhubungan dengan orang lain dengan memahami kejiawaan dan karakter mereka, melalui kepribadian mereka yang tersembunyi. Semua itu bisa Anda dapatkan dalam bab “Memahami Ekspresi-ekspresi Persahabatan”.
Kemudian kita akan berpindah ke tempat sisi-sisi negatif dalam masyarakat. Seorang yang ingin memiliki kepribadian magnetis harus menghindari Sembilan sifat negatif dalam masyarakat, hingga dia memiliki jiwa sosial yang baik.
Setelah itu, kita akan berpindah ke tempat rintangan-rintangan yang diletakkan sendiri oleh seorang di depannya, sehingga dia tidak bisa menjadi pribadi magnetis dan akan kita lihat bagaimana kita bisa menghilangkan rintangan-rintangan tersebut.
Terakhir, para pembaca! Kita akan bersama-sama memetik buah dari buku sederhana ini yang terwujud dalam 25 kaidah emas. Dengan kaidah emas ini, diharapkan Kita menjadi pribadi yang magnetis, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Seorang penyair berkata:
Bila kamu bertanya tentang orang yang mulia, kamu akan mendapatkan diriku
Laksana matahari yang tertutup awan, bersinar di semua tempat

Paelani Setia


Kepada semua orang yang berusaha menyatukan hati dan menerangi jalan.
Kepada semua orang yang yang berusaha membahagiakan orang lain untuk mendapatkan ridha Allah.
Kepada semua orang yang berusaha tersenyum tulus kepada orang-orang yang dijumpainya.
Kepada semua orang yang mengangkat semboyan: Mendapatkan hati lebih utama daripada mendapatkan posisi..
Saya persembahkan karya sederhana ini.

Paelani Setia


BAB 1
STOP!!!


Agar anda menjadi orang yang menyenangkan, pertama Anda harus dapat mengoreksi kekurangan dan kesalahan  Anda ketika berhadapan dengan orang lain.

Siapkah Anda?
Bila ya, mari kita lanjutkan!


BAB 2
10 RAHASIA PRIBADI YANG MENJADIKAN ANDA MENARIK…

Pertama: Jadilah manusia yang berakhlak, niscaya Anda mendapatkan nama yang baik!
Kedua: Tampakkan perhatian Anda kepada orang lain!
Ketiga: Optimis dan semangat!
Keempat: Rendah hati kepada semua orang!
Kelima: Jangan mudah marah!
Keenam: Belajarlah Tersenyum!
Ketujuh: Jangan lupa memberi hadiah!
Kedelapan: Perhatikan penampilan Anda.
Kesembilan: Kuasailah seni berbicara!
Kesepuluh: Kuasailah seni mendengar dan memperhatikan!

Sepuluh Rahasia Pribadi yang Menaik, Sehingga Anda Memiliki Kepribadian Magnetis
Pertama, Jadilah Manusia yang Berakhlak, Niscaya Anda Mendapatkan Nama yang Baik
Akhlak merupakan nilai terpenting dalam kehidupan, akhlak menjadi salah satu unsur utama peradaban dan dasar kemanusiaan.
Islam telah menekankan urgensi akhlak menjadikannya sebagai salah satu keutamaan paling penting yang harus dimiliki oleh setiap muslim dalam kehidupannya. Banyak sekali hadis dan riwayat yang menerangkan keutamaan akhlak, diantaranya:
Nabi Saw. bersabda:
Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat dalam timbangan amal seseorang Mukmin pada hari Kiamat, selain akhlak yang mulia. Sungguh Allah Swt. marah kepada orang yang keji dan jorok.
Dalam riwayat yang lain, Nabi Saw. bersabda:
Tidak ada sesuatu pun yang diletakkan di mizan (timbangan amal perbuatan manusia) lebih berat timbangannya daripada akhlak yang bagus, sesungguhnya pemilik akhlak yang bagus menyamai derajat ahli puasa dan ahli shalat.
Nabi Saw. pernah ditanya, “Perubahan apakah yang paling utama?” Jawab beliau, ‘Akhlak yang mulia’.
Nabi Saw. bersabda:
Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan yang paling dekat kedudukannya kepadaku pada hari Kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.
Bahkan Nabi Saw. menganggap tujuan dari diutusnya beliau adalah untuk menanamakan nilai-nilai moral dalam masyarakat.
Beliau bersabda:
Sesungguhnya aku diutus hanyalah untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.
Ketika Abu Dzar mendengar diutusnya Nabi Saw., dia berkata kepada saudaranya, “Pergilah menuju lembah Makkah, dengarkan perkataannya!” Saudaranya berangkat, setelah beberapa lama ia kembali dan berkata kepada Abu Dzar, “Aku melihatnya memerintahkan kepada akhlak yang mulia.”
Semua hadis ini—dan masih banyak lagi hadis yang lain—menunjukkan kepada Anda nilai akhlak dan urgensinya dalam membangun kepribadian, baik dalam tingkatan entitas sebagai peradaban.
Seorang penyair menggambarkan hubungan yang erat antara eksistensi suatu bangsa dengan komitmen mereka terhadap akhlak, dalam syairnya berikut,
Sesungguhnya eksistensi suatu umat tergantung pada akhlak
Jika akhlak telah lenyap, maka hancur pula umat itu
Bila Anda ingin menjadi pribadi yang menarik bagi orang lain, pertama-tama Anda harus menjadi pribadi yang menarik bagi diri sendiri. Itu tidak akan berhasil, kecuali Anda yang berakhlak baik kepada diri Anda sendiri atau bisa disebut oleh para ulama dengan istilah muru’ah (nilai-nilai kesopanan dan kehormatan diri).
Di antara sifat muru’ah adalah:
1. Memiliki kebaikan tanpa menyombongkan diri;
2. Rendah hati tanpa menghinakan diri;
3. Bertemu dengan lawan dan kawan dengan wajah ramah, tanpa ada kesan meremehkan atau takut;
4. Hindari sikap memainkan jari-jari tangan, ketika berhadapan dengan orang lain;
5. Hindari memasukkan jari ke lobang hidung;
6. Mendengarkan orang yang sedang berbicara kepada Anda dan berusaha untuk tidak memintanya mengulangi perkataannya;
7. Hindari sering meludah dan menguap;
8. Jangan berdebat dengan membanggakan kemampuan diri Anda;
9. Jangan bersikap pura-pura seperti layaknya kepura-puraan perempuan yang bersolek;
10. Jangan bersikap tidak tahu malu, seperti seorang budak;
11. Jangan duduk-duduk di pinggir jalan, jika terpaksa, maka jagalah pandangan dan berilah hak kepada pengguna jalan;
12. Jangan banyak bercanda, karena orang pandai akan mendendam kepadamu dan orang bodoh akan berani kepadamu.

Seorang ulama berkata berkata, “Jadilah orang yang memiliki muru’ah, karena muru’ah adalah bagian dari adab.”
Muru’ah bibir adalah perkataan yang manis, baik dan lembut dan membasahinya dengan senantiasa berdzikir kepada Allah Swt. Muru’ah akhlak adalah keluasan dan kelapangan terhadap orang yang dicintai dan dibenci. Muru’ah harta adalah menyalurkan kepada tempat-tempat yang baik, baik secara akal maupun adat dan syariat. Muru’ah kedudukan adalah menggunakannya untuk menolong orang yang membutuhkan pertolongan dan tidak menyombongkannya. Muru’ah pemberian adalah mempercepat, memudahkan dan memenuhinya. Tidak melihat ketika memberikan dan melupakannya setelah memberikan. Muru’ah meninggalkan adalah meninggalkan perselisihan, saling memaki dan meninggalkan perdebatan. Sedangkan muru’ah dakwah adalah menghormati yang tua dan menyayangi yang muda.
Dengan akhlak mulia yang Anda miliki, Anda bisa membentuk hubungan-hubungan social yang luas. Dengan ucapan yang sopan, sikap yang lapang, tingkah laku yang bijak dan pembawaan yang tenang, Anda bisa membentuk relasi dimana saja. Akhlaklah yang menarik orang lain kepada Anda, sehingga Anda benar-benar menjadi pribadi magnetis.

Muatan Magnetis
Rasulullah Saw. bersabda:
Orang mukmin yang paling sempurna Imanya adalah mereka yang paling baik akhlaknya. Orang yang sopan dan mulia akhlaknya adalahmereka yang bersikap ramah dan disukai orang lain. Tidak ada kebaikan bagi orang yang bersikap ramah dan tidak pula disukai orang lain.

Kedua, Tampakkan Perhatian Anda Kepada Orang Lain
Sebelumnya izinkan saya menyampaikan pertanyaan yang bersifat pribadi…
Bagaimanakah Anda memandang diri Anda sendiri? Bukankah Anda memandang diri Anda penuh kekaguman? Tidakkah Anda memandang diri Anda sebagai orang yang sangat penting? Tidakkah Anda meyakini, bahwa diri Anda adalah manusia yang terhormat? Tidak ada gunanya Anda memperdebatkan hal tersebut. Anda memiliki hak sepenuhnya untuk meyakini hal itu ada pada diri Anda!
Sekali lagi saya akan bertanya kepada Anda…
Bagaimana Anda mengharapkan orang lain memandang diri Anda? Bukankah Anda mengharapkan mereka memandang diri Anda dengan kekaguman dan penghormatan?  Bukankah Anda merasa muak terhadap orang terhadap orang yang menghina dan merendahkan Anda, tanpa memberi nasihat, baik secara umum maupun khusus? Ya, Anda juga memiliki hak berpandangan demikian.
Namun, yakinlah! Bahwa orang lain memandang diri mereka, sama seperti Anda memandang kepada diri Anda dan mereka juga memiliki perasaan yang sama seperti yang Anda rasakan terhadap diri Anda. Masing-masing dari kita memiliki perasaan yang sama terhadap diri sendiri, memandang kepada diri sendiri dengan perasaan penuh kekaguman, keagungan dan perhatian.
Anda harus menyadari hakikat hasrat kemanusian ini, bahwa perhatian Anda terhadap orang lain dan usaha Anda menampakkan perhatian ini akan menjadi sarana yang baik untuk mendapatkan penghormatan, simpati dan cinta mereka. Sedangkan perhatian Anda yang terlalu besar terhadap diri sendiri dan tidak adanya perhatian kepada orang lain akan mendatangkan musuh yang memandang Anda dengan penuh hinaan dan cemoohan!
Saya yakin, Anda tidak menginginkan hal itu terjadi pada diri Anda bukan?!
Rasulullah Saw. memberikan perhatian yang besar kepada sahabat-sahabatnya, sehingga masing-masing dari mereka merasa bahwa dirinya berharga penting. Beliaw Saw. selalu memulai salam terlebih dahulu, jika bertemu mereka. Jika ada yang mengajaknya berdebat, maka beliau melayaninya hingga orang yang mengajaknya berdebat pergi sendiri. Bila ada seseorang memegang salah satu tangannya, maka Rasulullah Saw. akan mengulurkan tangannya yang lain. Apabila beliau bertemu sahabat, maka beliau yang memulai menjabat tangan, kemudian dia menarik tangan orang tersebut dan mengeratkan jabatannya. Apabila ada orang yang menemuinya, sedangkan beliau sedang shalat, maka beliau akan mempercepat shalatnya, kemudian menemui orang tersebut dan bertanya kepadanya, “Apakah yang bisa aku bantu?” Apabila beliau selesai memenuhi kebutuhan orang tersebut, beliau kemudian melaksanakan shalat sunat kembali. Tidak pernah beliau terlihat menyelonjorkan kedua kakinya di depan sahabat-sahabatnya, kecuali berada di tempat yang luas. Beliau senantiasa memuliakan orang yang dating kepadanya, bahkan terkadang beliau menghamparkan baju jubahnya sebagai alas duduk tamunya, walaupun antara beliau dan tamunya tidak memiliki hubungan kekerabatan atau sepersusuan. Beliau akan membrikan bantal yang beliau duduki kepada tamunya. Jika tamunya menolak, beliau memaksakannya hingga bersedia menerimanya. Beliau mengaggap semua tamunya adalah orang yang mulia bagi dirinya. Beliau akan menghormatinya, memuliakan dan menerimanya dengan ramah. Hingga pandangan, pendengaran, pembicaraan, kelembutan hati dan seluruh perhatian tertuju kepada tamunya. Walaupun begitu, majelis beliau adalah majelis yang berwibawa, tawadhu’ dan amanah.
Allah Swt. berfirman,
Maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah, mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. (Ali-Imran: 159)
Beliau memanggil sahabat-sahabatnya dengan nama panggilan yang mereka senangi sebagai penghormatan dan untuk menarik hati mereka. Terkadang beliau memberikan nama panggilan kepada orang yang belum memiliki nama panggilan, maka beliau akan selalu memanggilnya dengan nama panggilan yang beliau berikan.  
Sebuah perusahaan telepon Amerika Serikat telah melakukan penelitian untuk mengetahui kata yang paling sering digunakan dalam pembicaraan telepon. Hasilnya kata yang paling sering digunakan dan diulangi adalah kata ganti “Aku”, kata ganti “Aku” ini digunakan sebanyak 3.990 kali dalam 500 pembicaraan di telepon.
Jika Anda tidak percaya, jawablah pertanyaan berikut, “Ketika Anda melihat foto bersama dan Anda ada di antara mereka, maka pertama kali pandangan Anda tertuju kepada siapa?!”
Mengapa orang lain memberikan perhatian kepada Anda sementara Anda tidak memberikan perhatian kepada mereka lebih dulu? Bagaimana Anda bisa menarik pandangan orang lain kepada Anda, sedangkan Anda tidak mengarahkan pandangan Anda kepada mereka lebih dulu?
Psikiater terkenal, Delil Karneigi, menambahkan, “Melalui sebuah eksperimen, saya mendapatkan bahwa manusia memiliki kemampuan mendapatkan perhatian orang yang lebih tinggi kedudukan dan lebih mulia derajatnya, jika dia mau menampakkan perhatian kepada mereka. Mari saya tunjukkan hal itu kepada Anda! Sejak beberapa tahun yang lalu, saya mempelajari seni menulis cerita di Institut Sastra dan Sains di Broklyn. Kami, para siswa, ingin menghadirkan penulis-penulis terkenal. Kami tahu mereka hanya memiliki waktu luang yang sedikit. Waktu sangat berharga bagi mereka. Kami berharap bisa mengambil manfaat dan pengalaman-pengalaman mereka. Maka kami menulis surat kepada mereka, menerangkan kekaguman kami terhadap mereka terhadap hasil karya mereka dan menyatakan ketertarikan kami terhadap novel-novel mereka. Kami sangat berharap bisa mendengar nasihat-nasihat mereka yang sangat berharga dan mengajarkan mereka kepada kami rahasia-rahasia kesuksesan mereka. 
Surat ini ditandatangani lebih dari seratus lima puluh siswa. Kami tidak lupa menyebutkan dalam surattersebut, bahwa kami menyadari kesibukan mereka, barangkali mereka tidak bisa memenuhi undangan kami. Untuk itu, kami sertakan dalam surat tersebut pertanyaan-pertanyaan dari setiap siswa menyangkut kehidupan pribadi masing-masing dan gaya penulisan mereka. Kami berharap mendapatkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Tahukah Anda, apa tanggapan mereka? Ternyata para penulis terkenal tersebut rela meninggalkan kesibukan mereka dan turun dari istana gading menuju ke Broklyn untuk memenuhi undangan kami.”  
Hilton, pemilik perusahaan Hilton yang bergerak di bidang perhotelan dengan hotel-hotelnya yang megah tersebar di kota-kota besar di dunia, menyadari pentingnya memberikan perhatian secara pribadi kepada pengguna hotelnya. Oleh karena itu, di seluruh hotel miliknya ada aturan khusus, yaitu setiap wanita yang memesan sarapan pagi untuk diantar ke kamarnya, maka sarapan tersebut akan diantarkan dengan disertai sekuntum bunga.  

Resep Magis Mendapatkan Perhatian Orang Lain:
1. Ucapkan salam kepada orang yang Anda temui dengan hangat;
2. Tersenyumlah dengan senyuman tulus;
3. Ungkapkan kerinduan Anda padanya;
4. Sebutlah sifat-sifat baik yang dimilikinya;
5. Tumbuhkan rasa percaya dirinya;
6. Berikan motivasi terhadap pekerjaan yang dikerjakannya;
7. Tampakkan kekaguman Anda terhadap kepribadiannya;
8. Berikan ia kesempatan berbicara tentang dirinya;
9. Dengarkan perkataannya dengan penuh perhatian;
10. Jangan putus pembicaraannya, ketika ia sedang berbicara.

Ketiga, Optimis dan Bersemangat
Optimis adalah salah satu sifat dasar bagi pribadi yang sukses. Optimis menanamkan harapan, menguatkan rasa percaya diri dan mendorong semangat kreativitas dan kerja.
Muatan Magnetis
1. Berbuat baiklah kepada orang lain, niscaya engkau akan menguasai hatinya.
2. Karena kebaikan sering kali menundukkan manusia.
3. Berbuat baiklah selama ada kesempatan dan kemampuan.
4. Karena kemampuan tidak selamanya ada pada diri manusia.

Ini semua adalah unsur-unsur yang tidak bisa ditinggalkan dalam mewujudkan kesuksesan. Optimis adalah ungkapan yang benar tentang pandangan hidup yang positif. Orang yang optimis melihat kehidupan dengan penuh harapan, baik pada masa sekarang atau masa yang akan datang, juga masa lalu dengan mengambil pelajaran dan hikmah. 
Bagaimanapun banyak dan beratnya tantangan yang dihadapi manusia dalam kehidupan, maka harapan harus mengalahkan patah semangat, optimis mengalahkan pesimis dan cita-cita mengalahkan putus asa, sebagaimana halnya matahari mengalahkan kegelapan.
Jika langitmu sedang tertutup mendung
Pejamkan matamu, niscaya engkau akan melihat bintang-bintang dibalik mendung
Jika bumi di sekelilingmu sedang tertutup salju
Pejamkan matamu, niscaya engkau akan melihat padang rumput di bawah salju
Rasulullah Saw. juga menegaskan pentingnya sikap optimis  ini, beliau bersabda:
Berharaplah dengan kebaikan, pasti kalian akan mendapatkannya.
Betapa indah ungkapan yang sarat makna ini.
Ini adalah ungkapan yang menyimpulkan buah dari sikap optimis. Orang yang optimis dengan kebaikan, pada akhirnya pasti akan mendapatkannya. Karena optimis mendorong manusia untuk menuju pada produktivitas, kemajuan dan kesuksesan.
Sesungguhnya optimis berarti harapan, pandangan yang positif, ketenangan hati, bijaksana… dan juga berarti semua ktivitas kebaikan yang mengandung makna optimis.

Jadi, Optimis adalah Awal Kesuksesan
Tidak ada pahlawan atau orang besar yang namanya diabadikan dalam sejarah atau mendapatkan kedudukan yang tinggi dan derajat yang mulia, kecuali dia memiliki kepribadian yang kuat dan semangat membara untuk mencapai derajat yang tinggi. Jiwa yang mulia, ulet, dan dinamis, selalu mencari kesempurnaan.
Tengoklah kembali orang-orang besar dan para pahlawan, bacalah kisah hidup mereka, perhatikan wajah mereka di lukisan! Anda akan lihat sisi yang kuat memancarkan kepribadian mereka, menyinari hidup mereka dan menguasai esensi mereka. Itu adalah keyakinan mereka akan kesuksesan, kepercayaan diri mereka yang dalam akan kekuatan yang mereka miliki. Mereka berada dalam derajat keselamatan akhlak yang sempurna.
Keselamatan akhlak dibentuk dan dijaga, sebagaimana kita membentuk dan menjaga kesehatan badan, dengan menaati aturan-aturan khusus, mengikuti metode-metode tertentu dan menjalani latihan-latihan khusus.
Pertama kali yang harus ada pada diri Anda untuk mendapatkan keselamatan akhlak adalah sikap optimis dengan penuh kesadaran dan pemahaman.  
Agar optimis bisa mengantar Anda kepada kebahagiaan dan kesuksesan, harus disertai dengan keseriusan, konsisten, peningkatan usaha dan efektivitas. Bila optimis hanya sekadar untaian harapan dan impian tanpa usaha, maka sangat disayangkan hasilnya pun hanya sebuah kekecewaan dan kesedihan.
Saya katakana kepada Anda dengan segala ketulusan,
Optimislah! Karena dibalik kejahatan, pasti ada kebaikan.
Optimislah! Karena dibalik kesulitan, pasti ada solusi.
Optimislah! Karena dibalik kegagalan, pasti ada kesuksesan.
Optimislah! Karena betapapun pahitnya kenyataan, pasti ada manisnya harapan.

Orang-orang Pasif dalam Timbangan
Orang-orang pesimis biasanya memiliki sifat negatif, mereka selalu memandang perkara sebagai peristiwa yang buruk, menafsirkan segala sesuatu dengan negatif dan memandang kehidupan dari sisi negatif pula. Mereka berpikiran negatif dari segala hal, dari mana saja memandang dan terhadap apa saja!
Orang-orang pesimis ada dimana-mana da nada di setiap masa. Mereka menyebarkan pikiran gelap dan menjadikan pandangan negatif mereka tentang kehidupan sebagai filosofi hidup dengan cara sophistry (memutarbalikan keadaan). Maka, Anda dapatkan bahwa mereka mengubah hal yang positif menjadi negative, kebaikan menjadi keburukan, kebajikan menjadi kejelekan, seakan-akan di dunia ini tidak ada lagi kebaikan, harapan dan keindahan.
Pandangan yang gelap terhadapkehidupan ini, menjadikan jiwa penuh dengan pikiran dan kesedihan, bahkan melemahkan mental dan syaraf. Dalam hal ini Asy-Syafi’I berkata:
Banyak mata terjaga dan yang lain tertidur
Memikirkan perkara yang akan terjadi atau tidak terjadi
Hilangkankan kesedihan dari jiwa
Karena terus memikirkan kesedihan adalah gila
Sesungguhnya Tuhan telah mencukupkanmu apa yang terjadi kemarin
Dan Dia akan mencukupkanmu dengan apa yang akan terjadi besok  
Para psikiater menganggap bahwa pesimis lahir dari kebodohan manusia bukan merupakan ancaman yang dating dari luar atau musibah yang nyata. Mereka mengatakan, “Pesimis ibarat intuisi yang menyakitkan, melemahkan semangat dan menguasai hati serta pikiran orang yang menyakininya.”  
Selanjutnya kita akan bertanya, “Apa yang akan dihasilkan oleh orang yang pesimis dengan sikap pesimisnya tersebut?” Jawabnya, dia akan mendapatkan berbagai macam penyakit jiwa, bahkan penyakit fisik, juga frustasi, kegagalan dan semakin berpikiran gelap. Bukankah kedua mata Nabi Ya’kub as. buta (penyakit fisik) disebabkan kesedihannya (penyakit jiwa) atas hilangnya putra terkasihnya , Yusuf as.?
Bagaimana menurut Anda, bukankah kita lebih baik bersifat optimis?!
Kajian kedokteran terkini membuktikan, bahwa jiwa wanita yang sedang mengandung dan bagaimana dia hidup menjalani hari-harinya antara optimis dan pesimis memiliki hubungan yang erat dengan kecerdasan anak dan aktivitasnya dalam kehidupan.  

Pesimis Menyebabkan Serangan Jantung!!
Dr. Najib Kailani berkata, “Baru-baru ini, aku membaca tulisan seorang penulis Arab terkenal, yang menderita penyakit jantung. Penulis tersebut bertanya kepada dokter spesialis yang berwarga Negara Inggris, tentang rahasia-rahasia jantung dan mengapa manusia bisa mati setelah satu jam keluar dari pemeriksaan. Padahal semua hasil pemeriksaan, tes laboratorium dan hasil sinar X, menunjukkan bahwa jantungnya sehat 100%. Bagaimana dia bisa terkena serangan jantung, satu jam setelah menjalani semua pemeriksaan itu?
Dokter tersebut mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang dihadapi manusia dalam kehidupan ini. Manusia banyak menghadapi tekanan-tekanan dalam hidupnya. Mereka senantiasa berada dalam ketegangan dan merasakan pahitnya kehidupan. Kemudian dokter menjelaskan pengaruh semua itu terhadap hati dan proses terjadinya serangan jantung. Penulis bertanya kepada dokter, “Apa obatnya?” Jawab dokter, “Optimis…” Tanya ssng penulis, “Di apotik mana saya bisa mendapatkannya?” “………….?!” Dokter tidak berkata apa-apa. Barangkali sang penulis menempatkan titik-titik dalam jawaban tersebut untuk maksud tertentu.”
Optimis bukanlah sekadar pembius saraf atau penenang ketegangan. Tetapi pada \hakikatnya, optimis adalah aktivitas fisik, ruh dan mental.  
Ada satu hal yang tidak diketahui oleh dokter Inggris tersebut, yaitu potensi iman kepada Allah dalam membentuk jiwa yang tenang, jiwa yang sehat dari penyakit-penyakit jiwa atau mental. Iman kepada Allah sajalah yang mampu menyebarkan ketentraman, kebahagiaan dan optimism dalam hati dan akal manusia. Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt. dalam Kitabnya, Dan barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (At-Taghabun: 11).
Optimis adalah salah satu syarat kesuksesan terpenting dalam menciptakan hubungan-hubungan dengan orang lain, karena optimis memiliki peran yang besar dalam mengoptimalkan energi, membangkitkan semangat dan menumbuhkan kepercayaan di masa depan.
Test Untuk Mengetahui Kadar Optimis yang Anda Miliki:
1. Ketika Anda menghadapi kegagalan, manakah di antara pikiran-pikiran berikut yang paling dekat dengan pikiran Anda?
a. Hal itu sudah saya duga. Saya merasa, hal itu akan terjadi.
b. Seandainya saya melakukannya dengan cara lain; seharusnya saya melakukan ini dan ini.
c. Sekarang saya tahu apa yang harus saya lakukan mulai sekarang saya harus melakukan ini dan ini.
d. Tidak penting sama sekali, karena risiko kegagalannya memang sangat besar.
2. Ketika Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu apa yang Anda katakana kepada diri Anda?
a. Saya telah memprediksi semua kebaikan dan keburukannya. Saya akan melaksanakannya!
b. Saya akan mempelajari permasalahan ini sekali lagi, sebelum saya laksanakan.
c. Saya yakin telah melupakan salah satu unsur yang penting, tapi tidak apa-apa.
d. Saya harus memperhitungkan hasilnya sekali lagi, sekarang bukan waktu yang tepat untuk melaksanakan apa yang ingin saya lakukan.
Hitung Poin Anda
Nomor Pilihan Nilai 
1
1
1
1
2
2
2
2 A
B
C
D
A
B
C
D 1
1
0
10
0
1
10
1

Hasil 
Kurang dari dua poin
Saat yang tepat memanfaatkan kesempatan yang ada di hadapan Anda. Pengambilan keputusan yang cepat dan baik adalah realitas yang ada, Anda dapat mengandalkannya. Anda tidak memiliki kesulitan dalam mendapatkan teman dan memerangi sikap eksklusif.
Antara dua sampai sepuluh poin
Sebaiknya Anda berusaha melihat segala hal dengan optimis dan berhentilah membuat alasan-alasan yang tidak masuk akal.
Lebih dari sepuluh poin
Anda memiliki jiwa yang baik.

Bagaimana menanamkan sikap optimis dalam diri Anda?!
1. Ucapkanlah berulang-ulang kalimat-kalimat bernada optimis dan mampu melakukan suatu pekerjaan.
Saya mampu melakukan…
Saya akan menjadi yang terbaik, ter…
Sekarang saya bisa…
Saya lebih bagus dari apa yang saya kira…
2. Ambillah pelajaran dari pengalaman-pengalaman dan lihat kembali kesuksesan yang pernah Anda capai, jika keraguan untuk meraih kesuksesan menggangu Anda atau benteng kegagalan mengepung Anda.
3. Janganlah mengeluhkan kondisi yang ada di sekitar Anda, namun berusahalah memanfaatkannya untuk keuntungan diri Anda. Tidak penting apa yang menimpa kita, namun yang penting adalah bagaimana kita menghadapi apa yang menimpa kita, yang penting kita tahu bagaimana kejadian itu bisa memberikan pengaruh positif dalam diri dan kehidupan kita.
4. Hindari mengulang-ulang kalimat patah semangat dan pesimis,
Saya tidak bisa…
Saya belum mampu…
Saya tidak sesuai dengan yang diinginkan…
Saya bukan orang yang cocok menjalankan tugas ini!
Saya tidak memiliki cita-cita dan harapan dalam hidup ini!
5. Catat hasil kesuksesan Anda dalam buku Agenda Anda. Sekali waktu lihatlah kembali, terutama ketika Anda frustasi atau hilang semangat.
6. Jauhi sikap mudah menyalahkan diri sendiri, kuasailah perasaan-perasaan yang menyakitkan, jangan biarkan orang lain kasihan kepada Anda.

Dalam sebuah pepatah klasik dinyatakan, “Engkau akan menjadi seperti yang engkau pikirkan.”
Sosok Magnetis
Napoleon Bonaparte pernah ditanya seseorang, “Bagaimana cara Anda membangkitkan rasa percaya diri pasukan Anda?” Jawabnya, “Dengan tiga hal: Apabila ada yang mengeluh, “Aku tidak bisa”, aku katakana padanya, “Berusahalah!” ; bila ada yang berkata, “Aku tidak tahu”, aku katakana padanya, “Belajar!”; dan bila ada yang berkata, “Tidak mungkin terjadi”, aku katakana padanya, “Dicoba dulu!”.


Keempat, Rendah Hati Kepada Semua Orang
Diantara factor terpenting bagi kesuksesan hubungan social adalah rendah hati kepada semua orang. Orang yang rendah hati akan dicintai dan dihormati semua orang. Karena siapa saja yang menghormati orang lain, maka orang lain akan menghormatinya.
Rendah hati adalah sifat terpuji yang harus dimiliki oleh setiap muslim, karena rendah hati menggambarkan kebesaran jiwa dan keagungannya. Karena itu setiap muslim harus berusaha agar sikap rendah hati berubah menjadi malakah (sifat dasar) dalam dirinya.
Allah Swt., dalam Al-Quran telah memerintahkan orang-orang mukmin untuk bersikap rendah hati atau tawadhu’. Walaupun kata tawadhu’ tidak ada dalam Al-Quran, namun kata-kata yang menunjukkan sikap rendah hati banyak disebutkan dalam Al-Quran, diantaranya firman Allah Swt., Dan berendahhatilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (Al-Hijr: 88), dan firman-Nya yang berbunyi, Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (Al-Furqon: 63), serta masih banyak lagi ayat yang lainnya yang menunjukkan makna rendah hati. Sedangkan dalam hadits Nabi Saw., banyak sekali riwayat yang menganjurkan sikap rendah hati, juga menjelaskannya. Di antaranya sabda Rasulullah Saw. yang berbunyi, “Sedekah tidak akan membuat harta berkurang. Allah akan menambahkan kemuliaan kepada hamba yang pemaaf dan tidak ada seorang pun yang merendahkan diri karena Allah, kecuali Allah akan mengangkatnya.”
Pada suatu hari, Rasulullah Saw. berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Mengapa aku tidak melihat manisnya ibadah pada diri kalian?” Mereka menjawab, “apakah yang dimaksud dengan manisnya ibadah, wahai Rasulullah?” Rasul menjawab, ‘Rendah Hati.”

Seni Meraih Sikap Rendah Hati
Rendah hati dalam Bahasa Arab disebut tawadhu’. Kata dasar tawadhu’ adalah wadha’a yang berarti menunjukkan sesuatu yang rendah. Tawadhu’ menurut ulama akhlak adalah bersikap lembut dan tidak menyombongkan diri. Karena itu, para ulama berkata, “Tawadhu’ adalah lembut kepada makhluk, tunduk kepada kebenaran dan tidak menyombongkan diri.”
Tawadhu’ adalah pondasi dasar persahabatan. Tawadhu’ bukanlah ilmu yang dapat dibaca, teori yang bisa dihafal dan bukan pula pelajaran yang disampaikan, tetapi tawadhu’ adalah keahlian yang harus dilatih.
Sangat mudah bagi manusia menguasai sesuatu dari sisi teori, namun sulit dalam mempraktikkannya atau melatihnya, hingga menjadi bagian dari tindakan-tindakannya secara alami.
Mungkin anda bisa mempelajari bagaimana mengendarai motor hanya dalam satu menit, namun Anda butuh latihan selama sebulan, hingga Anda benar-benar bisa mengendarai motor dengan benar dan menjalankannya secara normal.
Demikian pula halnya dengan tawadhu’, mempelajari dasar-dasarnya tidak membutuhkan waktu yang lama, tetapi akan butuh waktu yang lama hingga seorang bisa mempraktikkannya dan menjadi bagian dari tindakannya.
Kemauan yang keras, keinginan yang kuat, keyakinan yang mantap dan istiqamah adalah unsur-unsur penting untuk melatih jiwa, membiasakan menjalankan sifat-sifat terpuji dan membersihkannya dari semua sifat-sifat tercela.
Sekarang, apa saja dasar-dasar rendah hati, bagaimana kita menjalankan rendah hati dan apa maksud dari rendah hati?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini... saya hadirkan keteladanan cemerlang dari ketawadhu’an Rasulullah Saw. Terhadap sahabat-sahabatnya, sehingga kita bisa mengambil pelajaran darinya dalam seni rendah hati.
Rasulullah Saw. Dengan keedudukannya yang mulia adalah manusia yang paling rendah hati. Beliau memperbaiki terompahnya sendiri, menjahit bajunya yang sobek, dan beliau ikut menyiapkan kebutuhan dan makanannya di rumah bersama keluarganya. Para sahabat tidak menggantikan pekerjaan-pekerjaan beliau, karena mereka tahu Rasulullah Saw. tidak akan berkenan pekerjaannya di lakukan orang lain. Ketika beliau melewati anak-anak yanag sedang bermain. Rasulullah Saw memberikan salam kepada mereka. Ada seorang laiki-laki mendatangi Rasulullah Saw., laki-laki itu gemetar karena wibawa beliau, maka Rasulullah Saw berkata “Tenangkan dirimu, aku bukanlah seorang raja. Aku hanyalah putra dari seorang wanita Quraisy yang makan seperti yang engkau makan.” Beliau duduk menyatu dengan sahabat-sahabatnya, seolah-olah beliau adalah bagian dari mereka. Jika dating orang asing, maka dia bertanya tentang Rasulullah dan sahabat meminta beliau untuk duduk di tempat yang bisa dikenali orang asing. Para sahabat telah membuatkan untuk Rasulullah tempat duduk khusus dari tanah liat, lalu Rasulullah Saw. tidak makan di atas meja dan tidak pula di atas piring hingga beliau wafat. Tidak ada seorang pun sahabat atau orang lain memanggil beliau, kecuali beliau akan menjawabnya, ‘Labbaik” (Ya, aku datang, aku penuhi panggilanmu).
Rasullullah Saw. tidak mengistimewakan dirinya dari sahabat-sahabatnya. Bahkan beliau selalu ikut serta dalam pekerjaan mereka, baik ringan mauapun berat. Bila beliau masuk rumah, maka beliau akan membantu pekerjaan dan istri-istri beliau. Beliau memerah susu domba, menjahit pakaian sobek, memberi makan binatang ternaknya, mengikat untanya, menggiling gandum, membeli kebutuhan dapur di pasar dan mengangkatnya sendiri, makan bersama pembantu, mengobrol dengan orang-orang miskin, dan mengasihi para janda, anak-anak yatim dan fakir.
Demikianlah, Rasulullah Saw. adalah panutan utama dalam sikap rendah hati. Beliau menggariskan gambaran yang jelas kepada kita tentang rendah hati. Sudah seharusnya kita mengikuti Rasulullah Saw., karena beliau adalah pemimpin dan panutan kita.
Rendah hati adalah salah satu unsur terpenting bagi kesuksesan hidup dalam masyarakat. Jika Anda ingin menjadi orang terkemuka dan pemimpin dalam masyarakat, di antara teman-teman atau dalam kabilah Anda, maka tidak ada sesuatu yang bisa seperti tawadhu’ yang bisa mewujudkan apa yang Anda inginkan. Sebagaimana dikatakan oleh orang bijak dari China, Lao Tse, “Orang pintar jika ingin menguasai manusia, dia akan menempatkan dirinya di bawah mereka dan jika dia ingin menggambarkan mereka, maka dia menjadikan dirinya dibelakang mereka. Tidaklah engkau lihat lautan dan sungai, bagaimana air bertemu dari ratusan anak sungai dank anal yang ada di atasnya?”
Tidak ada seorang manusia pun yang menyukai orang sombong, membanggakan diri, merasa lebih hebat dari teman-temannya, yang angkuh dalam cara jalan dan perkataannya? Tak ada seorang pun yang akan menerima kesombongan orang lain dan tak ada satu makhluk pun yang tunduk terhadap keangkaramurkaannya. Bahkan membalasnya dengan sikap sombong adalah balasan setimpal untuk menjatuhkan kesombongannya.
Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah Saw., “Jika kalian melihat orang-orang tawadhu’ dari umatku, maka bersikaplah tawadhu’ kepad mereka; dan jika kalian melihat orang-orang yang sombong, maka balaslah dengan kesombongan, karena sesungguhnya hal itu bisa merendahkan mereka.”
Kepada orang mukmin yang baik, kita harus bersikap tawadhu’. Sedangkan kepada orang yang sombong, kita tidak pantas berendah hati padanya!
Rendah hatilah! Karena rendah hati adalah wasiat para nabi kepada umatnya. Tawadhu’lah! Karena tawadhu’ adalah hikmah para filosof kepada pengikutnya.
Muatan Magnetis
Tawadhu’lah, niscaya engkau akan menjadi laksana bintang-bintang.
Ia, bagi yang melihatnya, tampaknya berada dia atas permukaan air, padahal ia tinggi.
Dan janganlah seperti asap yang membumbung tinggi.
Di atas lapisan udara, padahal asap itu hina.


Kelima, Jangan Mudah Marah
Marah merupakan penyakit jiwa paling buruk yang mempengaruhi tinggah laku manusia. Karena dengan marah manusia kehilangan keseimbangan akal dan mentalnya. Ulama akhlak telah memberikan pengertian marah sebagai berikut, “Marah adalah gerakan dalam jiwa, menyebabkan darah bergejolak dalam hati, kemudian memancar dan menyebar ke seluruh urat nadi dan naik ke atas badan seperti halnya api yang membumbung tinggi ketika berkobar, dan air di panic ketika mendidih. Ketika itu, otak menjadi seperti guayang di bawahnya sedang dinyalakan api, sehingga dinding gua menjadi hitam oleh jelaga dan asapnya tebal. Di goa tersebut ada pelita yang menyala dengan api kecil, kemudian padam, sehingga wajah dan kedua matanya menjadi merah.”
Para ulama akhlak berkata, “Jika marah semakin bergejolak, maka akan menimbulkan gerakan-gerakan yang kasar dank eras. Otak dan seluruh syaraf penuh dengan asap yang gelap, sehingga cahaya akal menjadi tertutupi dan melemahkan kerjanya. Orang yang sedang marah tidak akan terpengarsuh oleh ceramah dan nasihat.”
Dengan kata lain, marah adalah lepasnya akal dan mengikuti nafsu.
Islam telah memperingatkan kaum muslimin dari sifat marah, dan menganjurkan untuk bersabar dan menahan marah. Itu karena sifat sabar memiliki pengaruh-pengaruh yang baik bagi kepribadian manusia. Sedangkan marah akan memberikan hasil dan pengaruh yang buruk bagi manusia. Seorang laki-laki menemui Rasulullah Saw. dan berkata, “Wahai, Rasulullah! Ajarkan kepadaku sesuatu, namun jangan banyak-banyak supaya aku bisa memahaminya.” Rasul berkata, “Jangan marah!” beliau mengulangi kata-katanya ini beberapa kali”.
Dalam hadis yang lain, Nabi Saw. bersabda:
Orang yang kuat bukanlah orang yang dapat mengalahkan lawannya dalam pertarungan, namun orang yang kuat adalah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.
Jadilah orang yang tenang, niscaya Anda akan membuat keajaiban
Sifat tenang adalah salah satu tanda kesuksesan. Tenang menunjukkan pribadi yang kuat dan mantap. Tenang merupakan tanda bagi manusia yang sadar dan beradab. Kebalikannya adalah manusia yang gampang marah karena sebab yang remeh, dan mudah uring-uringan karena hal yang sepele. Marah menunjukkan manusia yang lemah kepribadian, akal dan kehendaknya.
Pakar ilmu jiwa mengatakan, “Sesungguhnya manusia yang mudah marah hanya karena masalah kecil adalah manusia yang lemah kepribadiannya.”  
Ya, persis seperti pohon yang lemah, mudah goyah oleh hembusan angina. Adapun manusia yang kuat, akarnya menancap ke dasar bumi dan cabangnya menjulang ke langit, pohon yang kuat ini semakin bertambah kokoh, setiap kali angina menerpanya. 
Manusia yang tenanglah yang mampu mendapatkan hati orang lain dan berhasil mendapatkan penghargaan mereka. Lincoln berkata, “Ada peribahasa yang mengatakan, ‘Sesungguhnya setetes madu lebih banyak menangkap lalat daripada sebelengga getah karet,’ Demikianlah pula halnya dengan manusia. Bila Anda ingin mendapatkan pengikut, maka pertama-tama, yakinkan pada orang lain bahwa Anda adalah temannya yang sejati. Ini adalah setetes madu yang menjerat hatinya dan itu adalah satu-satunya jalan menuju hati orang lain.”  
Sesungguhnya sifat tenang dengan semua makna yang dikandungnya, sangatlah bisa untuk membuat keajaiban-keajaiban dan memberikan pengaruh, bahkan terhadap jiwa yang keras. Delil Karneigi berkata, “Jika perasaan Anda begejolak, kesal, marah, kemudian Anda melampiaskan kekesalan dan kemarahan Anda kepada orang lain, tidak diragukan Anda telah menghilangkan beban berat di pundak Anda. Namun, bagaimana dengan orang lain yang Anda marahi, apakah dia juga merasakan kenyamanan seperti yang Anda rasakan, apakah bahasa Anda yang kasar dan sikap Anda yang agresif kepadanya bisa menariknya untjuk menyetujui dan menerima pendapat Anda?!”  
Pada hakikatnya, kekerasan hanya akan melahirkan kekerasan dan marah akan menimbulkan kemarahan yang sama. Sedangkan ketenangan akan memadamkan api kemarahan, seperti air yang memadamkan api.
Jadilah orang yang tenang dalam hubungan Anda kepada orang lain. Gunakan kesopanan Anda kepada orang-orang yang berbuat jahat kepada diri Anda. Berbicaralah dengan bahasa yang lembut dan ramahS! Karena inilah jalan tercepat untuk mendapatkan hati dan kekaguman mereka.
Bagaimana menghadapi komentar-komentar bodoh?
1. Pergunakan prinsip peribahasa, “Anjing menggonggong, kafilah berlalu.”
2. Anda bertanggung jawab terhadap perlakuan orang lain kepada diri Anda.
3. Jangan menahan sakit hati dengan diam. Ungkapkan kemarahan Anda, namun dengan bijak. Jika harus memaki, maka makilah dengan cara yang baik, Allah berfirman, Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. (An-Nahl: 125).
4. Menangkan perdebatan dengan menjauhinya!
Kuasailah Seni Alternatif Pengganti Marah
Mendengar yang efektif
Cara melatih mendengarkan yang efektif dalam mengalahkan kesulitan-kesulitan:
1. Hapuslah asumsi-asumsi dan praduga-praduga pertama Anda tentang lawan bicara.
2. Ulangilah beberapa kalimat dan ide lawan bicara Anda dengan menjaga aksen suara, yaitru aksen bernada menaruh perhatian, bukan aksen merendahkan atau memvonis keadaan.
3. Tunggu sebentar, catatlah apa yang Anda ingat dalam pembicaraan Anda kepada orang yang sulit.
Latihan mengendalikan reaksi-reaksi tubuh dan marah
1. Belajarlah menenangkan diri.
2. Menyelamlah ke dalam air, minimal 20 detik dan jangan memikirkan apa-apa.
3. Berjalanlah dengan kaki telanjang di atas rumput yang basah.
4. Jagalah wudhu dan kebersihan!

Jadilah orang sabar, niscaya Anda menjadi orang besar
Sabar adalah sifat yang terpuji dan salah satu dari keutamaan akhlak. Banyak sekali hadis yang menjelaskan keutamaan sabar. Di antaranya hadis ynag berbunyi, “Sesungguhnya seorang muslim dengan sifat sabar, bisa menggapai derajat orang yang puasa dan melalkukan shalat malam.”   
Anda harus memiliki keistimewaan dalam berinteraksi dengan manusia, yaitu dengan kesabaran. Karena Anda berhubungan dengan manusia yang bisa benar dan bisa salah. Sudah pasti, Anda akan berhubungan dengan pribadi yang berbeda-beda dan sifat yang bermacam-macam. Tidak bisa dipungkiri, Anda akan bertemu dengan orang-orang yang berbuat salah, melanggar hak Anda dengan melakukan tindakan-tindakan bodoh atau melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui batas terhadap diri Anda.
Namun yang penting adalah menghadapi mereka dengan senyuman yang jujur, emosi yang tenang, mental yang kaut, dan pribadi yang kokoh… Anda akan melihat bagaimana musuh bubuyutan Anda berubah menjadi dekat.
Muatan Magnetis
Orang bodoh berkata kepadaku dengan kata-kata kotor.
Tapi aku tidak ingin menjawabnya.
Jika dia semakin bertindak bodoh, maka aku akan semakin bersikap sabar.
Seperti batang gaharu yang dibakar, semakin berkobar, semakin semerbak wanginya.
Bila orang bodoh berbicara,tidak perlu dijawab.
Sebaik-baiknya jawaban baginya adalah diam.
Bila engkau berbicara padanya, maka engkau melapangkan jalan untuknya.
Namun, bila engkau membiarkannya, dia akan mati dengan menderita.
 
Inilah yang diperintahkan Allah Swt. Kepada kita dalam firman-Nya yang berbunyi: Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahata. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antara kamu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushilat: 34). 

Keenam: Pelajarilah Sihir yang Halal; Senyumlah…!
Sihir yang diperbolehkan, yang bisa memikat hati orang lain dan memperdaya kalbunya adalah senyuman. Sebagaimana diwasiatkan oleh Rasulullah Saw. dan dianjurkan oleh orang-orang pandai dan bijak.
Senyuman yang tulus merupakan salah satu unsur penting dalam hubungan manusia. Juga dalam membentuk persahabatan yang kekal, menjalin ikatan kekeluargaan dan dalam semua hubungan kemanusiaan… antara saudara dengan saudaranya, antara teman dengan temannya, antara pebisnis dengan rekan bisnisnya, antara pemimpin dengan bawahan. Itu, karena senyuman menunjukkan rasa cinta dan senang kepada orang yang mendapatkannya. Senyuman laksana surat cinta yang tulus kepada orang yang menerimanya.
Rasulullah Saw. telah menganjurkan orang muslim untuk menerima saudaranya dengan muka yang ceria dan ramah. Telah diriwayatkan dari sabda beliau, “Jangan anggap remeh kebaikan sekecil apapun, walaupun hanya berupa senyuman yang engkau berikan kepada saudara yang engkau temui.”  
Rasulullah Saw. senantiasa tersenyum bila bertemu dengan sahabat-sahabatnya, hingga Abdullah bin al-Harits bin Hazm berkata, “Aku tidak pernah melihat orang yang paling murah senyum, selain Rasulullah Saw.”  
Senyuman merupakan pembendaharaan yang mahal. Namun Anda tidak perlu mengeluarkan satu rupiah pun atau satu dolar pun untuk mendapatkannya. Senyuman adalah kunci segala kebaikan dan penutup semua kejelekan, senyuman memiliki pengaruh ajaib dan efek yang menakjubkan. Senyuman tidak mungkin ditinggalkan bagi orang yang ingin mendapatkan perhatian orang lain.
Banyak sekali perusahaan terkenal yang mewajibkan pegawainya yang banyak berhubungan dengan public untuk tersenyum, supaya menarik pelanggan dan bisa memberikan kepuasan konsumen.
Rasulullah Saw. bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi).
Pepatah Cina menyebutkan, “Manusia yang tidak bisa tersenyum, sebaiknya jangan membuka took.”  
Swapp—direktur salah satu perusahaan baja di Amerika, penghasilannya satu milyar dolar pertahun—mengatakan, “Senyumanku telah memberiku satu milyar.” 
Delil Karneigi berkata,”Aku telah bertemu dengan Morris Sevelle, actor Perancis yang namanya terkenal dimana-mana, wajahnya biasa saja bahkan cenderung tidak enak dipandang. Namun ketika tersenyum, aku melihat kesederhanaan dan ketulusan. Ternyata senyumannya inilah yang memikathati orang-orang yang melihat filmnya. Aku yakin, seandainya bukan karena senyumannya itu, niscaya Morris akan tetap menjadi tukang kayu yang tidak terkenal di salah satu tempat pembuatan meubel di Paris.”  
Senyuman laki-laki dan perempuan berbeda. Perempuan lebih banyak tersenyum daripada laki-laki. Ini bukan berarti bahwa perempuan lebih bahagia dari laki-laki, namun karena perempuan berharap lebih cantik dan menarik dengan senyumannya. Seringkali perempuan tersenyum, ketika dia merasa tertekan atau tidak tenang. Perempaun yang banyak tersenyum disebut sebagai perempuan dengan sifat kewanitaan yang sempurna, sedangkan laki-laki yang banyak tersenyum disebut sebagai orang yang social.
Apa pun sebabnya, sesungguhnya orang-orang yang tampil dengan senyuman dalam foto mereka dianggap lebih menarik dari orang-orang yang memiliki wajah keras dan beku. Karena itu, anak-anak yang tidak bisa tersenyum dengan baik, mereka akan ditinggalkan dan tidak diajak bermain oleh teman-temannya.
Di Amerika Serikat, adaprogram pelatihan khusus tentang keterampilan social yang mengajarkan kepada anak-anak terbuang dari pergaulan untuk tersenyum dengan hangat. Program ini telah berhasil dengan baik dalam membebaskan mereka dari sikap mengisolasi diri.  

Senyuman adalah Perangkap Hati
Pernahkah Anda melihat burung yang terjerat dalam perangkap?! Ya, burung itu akan menjadi tawanan si pemilik perangkap.
Demikian pula dengan halnya hati. Perangkap hati adalah senyuman. Ketika hati masuk dalam perangkap, maka akan menjadi tawanan pemilik perangkap. Senyuman adalah cara yang mudah untuk menangkap hati hati orang lain. Tidak membebani Anda dengan apapun, selain tersenyum dengan jujur dan tulus.
Sifat manusia adalah tertarik kepada orang yang menyebarkan senyuman kepada orang lain dengan tulus dan menjauhi orang yang cemberut dan bermuka masam. Wajah mengungkapkan rahasia-rahasia dan perasaan yang Anda sembunyikan dalam hati. Ekspresi-ekspresi wajah berbicara dengan suara yang lebih dalam pengaruhnya daripada suara mulut. Seakan-akan senyuman berbicara kepada Anda tentang pemiliknya, “Aku mencintsimu, dungguh engkau telah memberiku kebahagiaan, aku sangat bahagia melihatmu.”
Jangan Anda kira, saat saya berbicara tentang senyuman, itu hanya berupa tanda yang tampak dari bibir tanpa spirit dan rasaikhlas. Tidak, sama sekali tidak! Karena senyuman seperti ini tidak memberikan pengaruh kepada siapa pun. Namun, saat saya berbicara tentang senyuman yang hakiki. Senyuman yang keluar dari dasar jiwa Anda, itulah senyuman yang mendatangkan keuntungan yang besar di dunia dan akhirat.
Jadi, senyuman adalah kunci bagi semua hati… bahkan hati yang terkunci rapat sekali pun. Bila Anda melihat seorang bermuka masam dan cemberut, raut wajahnya menampakkan kedukaan dan sesuatu yang berat yang dipikirkannya, maka Anda harus tersenyum padanya. Pada gilirannya, dia akan membalas dengan senyuman tanpa disadari dan barangkali dia akan menjadi dekat Anda.
Di antara fakta yang penting, sesungguhnya senyuman yang tulus mengungkapkan pribadi yang lurus, sementara muka yang cemberut mengungkapkan pribadi yang sakit. Di antara kesimpulan yang berhasil diungkap oleh semua orang yang terjun dalam bidang pengobatan jiwa, bahwa ada hubungan yang jelas antara gerakan-gerakan yang tampak di raut muka dengan keselamatan atau gangguan mental seseorang, seperti mengerutkan dahi, menggigit bibir, menyipitkan kelopak mata dan semisalnya.”  
Hasil penelitian yang lain, ditambahkan, “Ketika manusia tersenyum, maka yang bekerja menggerakannya adalah 13 otot muka; sedangkan ketika cemberut maka yang menggerakannya adalah 47 otot. Jadi, mengapa Anda melelehkan diri dan syaraf Anda dengan cemberut?!
Jadikan senyuman merupakan salah satu tanda kepribadian Anda! Senyuman yang indah akan menambah wajah semakin cantik dan bersinar, serta memberikan pengaruh yang efektif dalam hati, menyebarkan kebahagiaan dan kesenangan di antara teman dan sahabat dan di tempat-tempat pertemuan. Belajarlah untuk membebaskan diri dari kesedihan dan kedudukan, karena kesedihan menyebabkan muka cemberut, raut wajah suram dan bibir masam.”  
Sudah pasti, Anda akan bisa mendapatkan seorang teman pun, selama Anda bermuka masam dan cemberut ketika berhadapan dengan orang lain. Sedangkan, bila senyuman menjadi salah satu tanda kepribadian Anda, maka Anda akan mendapatkan ratusan bahkan ribuan teman. Tidak ada hal lain yang harus Anda lakukan, selain mencoba! Percobaan adalah sebaik-baik bukti.
Bila senyuman bisa mencetak kesuksesan, maka muka masam akan mendatangkan kegagalan. Sebagaimana ditegaskan dalam kisah berikut, “Para karyawan salah satu supermarket di Paris meminta kenaikan gaji, namun pemilik supermarket bersikeras menolaknya. Maka para pegawai sepakat untuk tidak tersenyum kepada para pelanggan dan pembeli, sebagai bentuk protes kepada pemilik supermarket. Ternyata tindakan para pegawai tersebut, mengakibatkan penurunan omzet sekitar 60% selama seminggu dari rata-rata pemasukan pada minggu-minggu sebelumnya.”  
Oleh karena itu, manusia yang tidak mengetahui bagaimana tersenyum, maka dia tidak akan mampu membuka hati satu manusia pun.
Senyuman yang jujur, hangat dan muncul dari hati adalah salah satu rahasia kesuksesan. Senyuman seperti itu menjadi kunci pembuka hati dan menjadi symbol kasih sayang. 
Untuk itu, saya katakana kepada Anda, “Senyumlah! Selama Anda  masih bernafas.”
Muatan Magnetis
Jarir bin Abdullah ra. Berkata, “Sejak masuk Islam, Rasullullah Saw. tidak pernah menghalangiku untuk masuk ke rumah beliau dan beliau selalu tersenyum bila bertemu diriku.” (HR. Muslim).

Ketujuh, Jangan Lupa Memberi Hadiah
Manusia biasa saling memberikan hadiah di seluruh tempat di dunia ini, baik manusia yang hidup dalam peradaban yang sangat maju maupun dalam masyarakat primitive. Hadiah telah mendapat pengakuan sebagai tradisi, adat dan kebiasaan, di mana hadiah menjadi bagian vital dari kehidupan social kita. Bahkan orang yang tidak memberikan hadiah, masuk dalam hitungan orang-orang yang terasing, seperti orang yang mengisolasi diri dari dunia luar atau seperti seorang pendatang, orang asing atau orang yang menyimpang.
Hadiah yang tampaknya seperti “Trend masa kini”, pada hakikatnya sudah memiliki akar yang dalam dan memiliki pondasi serta dasar-dasar moral, mental, spiritual dan ekonomi sejak ribuan tahun silam.
Islam menganjurkan pemeluknya untuk memberikan hadiah dan menjadikannya sebagai salah satu unsur dalam menjalin kasih sayang antar manusia.
Allah Swt. berfirman: “Apabila kalian diberi penghormatan dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah penghormatan itu dengan yang serupa. (An-Nisa: 86). Sebagian ahli tafsir menafsirkan ‘penghormatan’ dengan hadiah.
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Nabi Saw., beliau bersabda:
Saling memberilah hadiah! Sesungguhnya hadiah akan menghilangkan kedengkian dalam hati.
Yakni menghilangkan wa-was, iri, tipu daya dan kebencian orang lain. Dalam riwayat yang lain, beliau berkata:
Saling berikanlah hadiah, niscaya kalian saling mencintai. (HR. Bukhari).
Selain menganjurkan memberi hadiah, Nabi Saw. juga menganjurkan sahabat-sahabatnya untuk bersedia menerima hadiah. Beliau mengajak dan menganjurkan sahabat-sahabatnya untuk bersedia menerima hadiah. Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadis dan Khalid bin Adi bahwa Nabi Saw. bersabda,
Siapa saja yang mendapatkan kebaikan dari saudaranya tanpa desakan dan permintaan dari dirinya, maka terimalah dan jangan menolaknya, karena pemberian itu adalah anugrah Allah untuknya lewat saudaranya.
Rasulullah Saw. menganjurkan umatnya untuk bersedia menerima hadiah, walaupun berupa sesuatu yang kurang berharga. Karena itu, para ulama berpendapat makruh atau tidak baik menolak hadiah, karena tidak ada dalil syar’I yang menghalanginya. Anas ra. mendengar mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Seandainya aku diberi sop kaki kambing, pasti aku terima dan seandainya aku diundang untuk makan sop kaki kambing, niscaya aku penuhi.”  
Hadiah adalah ungkapan cinta, ketulusan, dan keikhlasan kepada orang lain. Hadiah adalah kunci untuk membuka hubungan-hubungan baru dan persahabatan yang kuat, sebagaimana pula hadiah adalah solusi yang paling tepat untuk menghilangkan permusuhan, kebencian dan dendam.
Hadiah adalah dihargai dengan nilai materinya semata, namun dihargai dengan maknawinya… dengan symbol yang ditunjukkan, berupa rasa cinta, ketulusan dan sifat yang baik dengan andil yang diberikan, sehingga membuat suasana menjadi baik dan dengan hubungan-hubungan yang dihasilkannya.
Hadiah mempererat jalinan kasih sayang. Rasulullah Saw. bersabda:
Berikanlah hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai! Sesungguhnya hadiah akan mendatangkan kasih sayang dan menghilangkan permusuhan.  
Al-Fadhal bin Sahal berkata, “Tidak ada yang dapat meredakan kemarahan, melembutkan penguasa, menghilangkan dendam, melunasi hutang, lebih mendekatkan kekasih, menghindarkan bahaya, seperti apa yang bisa dihasilkan oleh hadiah.  
Seorang penyair berkata dalam syairnya, 
Sesungguhnya hadiah itu manis
Seperti sihir yang menarik hati
Hadiah mendekatkan orang yang benci
Hingga menjadikannya sahabat
Dan mengembalikan sang kekasih
Setelah api permusuhan mengusirnya  
Ada beberapa etika yang harus diperhatikan, ketika memberikan hadiah, yaitu:  
1. Mengikhlaskan niat hanya untuk mendapatkan ridha Allah Swt., supaya perbuatannya tersebut tidak hilang dengan sia-sia. “Sesungguhnya sempurnanya amal perbuatan tergantung kepada niatnya.” Tidak ada gunanya perbuatan yang tidak disertai niat yang tulus.
2. Dianjurkan bagi muslim untuk berdoa kepada Allah, semoga memberi berkah dalam hadiahnya dan menjadikannya kunci untuk membuka hati orang lain.
3. Sebaiknya hadiah harus sesuai—bahkan walaupun bersifat simbolis—dengan orang yang diberi hadiah. Hadiah untuk anak kecil berbeda dengan hadiah untuk orang dewasa. Hadiah untuk perempuan berbeda dengan hadiah untuk laki-laki. Hadiah untuk perempuan berbeda dengan laki-laki. Hadiah untuk orang kaya berbeda dengan hadiah untuk orang miskin. Hadiah untuk orang pandai berbeda dengan hadiha orang bodoh dan demikian seterusnya.
4. Anjuran agar hadiah sesuai dengan orang yang diberi hadiah, bukan berarti membebankan kepadanya melebihi kemampuannya dan tidak pula mengharuskan memberikan kepada orang kaya hadiah mahal yang dia tidak mampu membelinya. Sesungguhnya memberi hadiah dengan apa yang ada, sudah cukup. Allah tidak membebankan kepada seseorang melebihi kemampuannya. Untuk itu, manusia harus memberikan hadiah dengan apa yang dia mampu berikan dan dengan apa yang dia miliki, setelah itu berusaha supaya hadiahnya sesuai dengan orang yang akan diberi hadiah.
5. Hadiah tidak boleh disalahgunakan sebagai suap. Seorang pegawai tidak boleh memberikan hadiah kepada atasannya agar jabatannya naik atau untuk mendapatkan kompensasi yang lebih besar. Orang yang memiliki kepentingan tidak boleh memberikan hadiah kepada petugas yang mengurus urusannya agar cepat selesai atau untuk melepaskan diri dari jerat hukum. Suap adalah harta haram, tidak boleh diterima. Sedangkan hadiah adalah perbuatan yang disyari’atkan Allah dan Rasul-Nya. Amatlah jauh perbedaan antara keduanya.
6. Sebaiknya mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan hadiah, terutama pada kesempatan-kesempatan yang bahagia, seperti pesta perkawinan, sembuh dari sakit, mendapat kenaikan jabatan, pindah ke tempat baru, kelahiran anak, pulang dari perjalanan… dan semisalnya.
7. Memberikan hadiah dengan jiwa yang senang dan wajah yang ceria. Tidak ada artinya hadiah yang diiringi dengan wajah yang asam, jiwa yang jahat, serta mulut yang keji.
8. Sebaiknya hadiah dikemas dengan baik dan rapi. Seperti dibungkus dengan kertas kado, kemudian disertai tulisan ucapan selamat do’a. Karena hal-hal yang bersifat formal seperti ini akan memberikan pengaruh yang baik dalam jiwa manusia. 
9. Dianjurkan membalas hadiah, walaupun dari atasan kepada bawahan. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi dan Aisyah ra. Dia berkata: “Rasulullah Saw. menerima hadiah dan membalasnya.” Yaitu membalasnya dengan hadiah.
Membalas memberi hadiah, paling tidak sesuai dengan hadiah yang diterimanya. Beliau melakukan ini untuk membalas kebaikan dengan yang sepadan, sehingga tidak ada pemberian seseorang pada beliau yang tidak dibalas. Al-Khathabi menjelaskan, “Para ulama membagi manusia dalam soal hadiah menjadi tiga tingkata:
a. Pemberian seseorang kepada bawahannya, seperti pembantu dan semisalnya. Pemberian ini sebagai penghargaan atas kerjanya. Maka dalam hal ini, orang yang diberi hadiah tidak dituntut membalasnya.
b. Pemberian orang kecil kepada orang besar untuk mendapatkan manfaat, maka wajib membalasnya.
c. Pemberian sahabat kepada temannyayang sederajat yang pada umumnya untuk mengungkapkan makna persahabatan dan kedekatan. Ada yang berpendapat harus dibalas, dan ada pula yng berpendapat tidak harus. Namun, jika dia memberi pemberian dengan catatan harus dibalas, maka tentu wajib dibalas.  
10. Demikian pula dianjurkan untuk mengucapkan terima kasih kepada pemberi hadiah, memuji dan mendoakannya. Imam Ahmad dan Tirmidzi telah meriwayatkan dengan jalur periwayatan sahih dari Abu Hurairah ra., Rasulullah Saw. bersabda:
Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka tidak bersyukur kepada Allah.
Abu daud dan Tirmidzi meriwayatkan dari jabir ra. Nabi Saw. bersabda,”Barangsiapa menerima pemberian, kemudian dia mendapatkan dirinya memiliki uang yang cukup, maka balaslah pemberian itu; apabila dia tidak memiliki uang yang cukup, maka pujilah orang yang memberi, sesungguhnya siapa saja yang memuji, maka dia telah berterima kasih, sedangkan orang yang tidak mau berterima kasih, maka dia telah kufur dan barangsiapa memanfaatkan barang yang tidak disampaikan terima kasih atasnya, maka dia seperti memakai pakaian palsu (bukan miliknya sendiri).
Imam Tirmidzi meriwayatkan dengan jalan periwayatan yang bagus dari Usamah bin Zaid ra., Rasulullah Saw. bersabda:
Barangsiapa menerima pemberian, kemudian dia berkata kepada si pemberi, ‘Semoga Allah membalas Anda dengan yang lebih baik!’, maka dia telah menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya.
Masih dari Imam Tirmidzi, dia meriwayatkan dengan jalan periwayatan yang sahih dari Anas ra., dia berkata, “Ketika Rasulullah Saw. sampai di Madinah, orang-orang Muhajirin menemui beliau. Mereka berkata, ‘Wahai Rasulullah! Kami tidak pernah menemui suatu kaum yang lebih pemurah dalam hartanya dan lebih lembut dalam pergaulannya dari kaum yang kami tinggal di antara mereka. Mereka telah memenuhi kebutuhan hidup kami dan membagi harta mereka kepada kami, hingga kami khawatir mereka membawa pahala semuanya!’ Rasulullah menjawab, “Tidak akan terjadi, selama kalian mendoakan mereka dan memuji kebaikan mereka.”
11. Sangat dianjurkan untuk tidak menolak hadiah yang tidak ada unsur suapnya, tidak ada keraguan atau kejahatan yang menyelimutinya. Apalagi jika hadiah tersebut berasal dari orang-orang dekat, orang miskin atau orang-orang yang Anda inginkan bisa mendapatkan hati mereka dan ingin Anda ajak kepada agama Allah. Karena menolak hadiah akan menyakiti hati orang yang membencinya.
12. Di antara hadiah yang dilarang oleh Rasulullah Saw. menolaknya adalah susu, barang yang baik dan wewangian. Ibnu Umar ra. Meriwayatkan dari Rasulullah Saw. beliau bersabda, “Jangan menolak tiga macam pemberian, yaitu barang yang baik, minyak wangi dan susu.  
Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa ditawari minyak wangi, maka jangan menolaknya, karena minyak wangi itu ringan dan baunya harum.” (HR. Muslim).

Sembilan Cara Cerdik Menempatkan Hati Lewat Hadiah:
1. Berikan hadiah kepada orang yang membutuhkannya.
2. Berikan hadiah dengan dibungkus kertas kado/warna.
3. Sertailah hadiah dengan senyuman.
4. Variatif dalam memberikan hadiah.
5. Jangan lupa! Sertakan bunga dalam memberikan hadiah.
6. Pilihlah hadiah yang disukai oleh orang yang akan diberi hadiah.
7. Lepaskanlah label harga.
8. Pilihlah tempat dan waktu yang tepat dalam memberikan hadiah.
9. Jangan menyebut-nyebut hadiah yang telah diberikan.

Simbol Persahabatan
Hadiah bisa berupa sesuatu yang bersifat materi, seperti memberikan hadiah berupa cincin, baju, sepeda, bunga, dan lain-lain, bisa juga berupa sesuatu yang bersifat maknawi, seperti memberikan hadiah dengan ucapan haq, mengarahkan kepada kebaikan, memperingatkan dari kesalahan, memberikan nasihat atau mengingatkan kesalahan-kesalahannya… Hadiah yang bersifat maknawi, menurut Islam lebih bagus dari pada hadiah materi. Karena itu, Rasulullah Saw. bersabda:
Tidak ada hadiah yang lebih baik yang diberikan seorang muslim kepada saudaranya, daripada kata-kata hikmah, yang dengan kata-kata tersebut Allah menambahkan petunjuk kepada orang yang mendapatkannya atau menolaknya dari dosa.  
Hadiah maknawi adalah symbol persahabatan yang sejati, sahabat sejati adalah orang yang mengingatkanmu bukan orang yang membenarkanmu. Siapa saja yang memberikan nasihat kepada Anda, maka Anda harus berterima kasih padanya. Ini adalah ungkapan ketulusan dan kesetiaan bagi seorang teman.
Muatan Magnetis
Al-Mawardi berkata, “Persembahkanlah pemberian-pemberianmu, sesuai dengan apa yang engkau terima, niscaya engkau akan menjadi orang yang sangat berbahagia.

Kedelapan: Perhatikan Penampilan Anda
Di mana saja Anda melayangkan pandangan Anda, di angkasa, di bumi… Anda akan mendapatkan keindahan yang menakjubkan. Di langit dengan matahari, bulan, bintang, planet dan seterusnya; di bumi dengan lautan, sungai, gunung, lembah, makhluk hidup dan lain-lain.
Dari sini jelas, bahwa di antara dampak-dampak dari ciptaan Allah Swt. di alam dan kehidupan adalah seni, cita rasa dan keindahan, selain kerapihan, ketertiban, dan keberaturan.
Dari sini, kita juga dituntut untuk menjaga penampilan dan keindahan kita, karena penampilan dan keindahan adalah hasil karya Allah Swt. pencipta kita, yang mengadakan kita, dan yang membuat bentuk kita. Tuhan yang telah memerintahkan kita untuk berakhlak dengan akhlak yang mulia. Disebutkan dalam sebuah hadis, Nabi Saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah indah dan Dia mencintai keindahan. Takabur adalah mengingkari kebenaran dan menganggap rendah orang lain.” (HR. Muslim).
Berhubungan dengan orang lain adalah sebuah proses yang sangat komplek, meliputi berbagai macam sisi. Dalam diri manusia ada akal yang berpikir, mulut yang berbicara, anggota badan yang bergerak dan bentuk penampilan yang tampak. Manusia harus diperhatikan semua sisi ini dalam pergaulannya dengan orang lain. Kesalahn sedikit saja dalam salah satu sisi, bisa jadi memberikan pengaruh negative yang akan tampak, cepat atau lambat.  
Penampilan yang baik pada badan yang bersih, anggun dan aroma yang wangi, Islam memerintahkan semua itu kepadanya.
Allah Swt. berfirman, “Hai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah setiap memasuki masjid. Makan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. (Al-A’raf: 31).
Imam Malik meriwayatkan dari ATha’ bin Yasar. Atha’ berkata, “Ada seorang laki-laki menemui Rasulullah Saw., rambut dan jenggot orang itu acak-acakan dan tidak terawat, maka Rasulullah Saw. memberikan isyarat kepadanya, seakan-akan memerintahkannya untuk mencukur dan mencuci rambutnya. Orang itu melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah Saw., kemudian dia kembali menemui beliau. Rasulullah Saw. bersabda, “Bukankah begini lebih baik? Daripada salah seorang diantara kalian dating kemari dengan rambut kumal dan acak-acakan, seperti setan.”
Imam Abu Daud meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda,
Barangsiapa memiliki rambut, maka hendaklah ia memuliakan rambutnya!
Imam Tirmidzi meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Sesungguhnya Allah Mahabagus dan Dia menyukai yang bagus. Allah Mahabersih dan Dia menyukai kebersihan, Mulia dan Dia menyukai orang-orang yang mulia hatinya, Pemurah dan Dia mencintai orang-orang yang pemurah. Karena itu, bersihkan halaman dan pojokan rumah kalian dan jangan sekali-kali menyerupai orang Yahudi!
Cita rasa seni adalah kekuatan, sifat atau keterampilan memahami rasa estetik, warna-warna dan keindahan sehingga hati dan akal bisa menikmatinya.
Memiliki cita rasa seni maksudnya Anda memiliki kemampuan menikmati keindahan dan rasa yang Allah anugrahkan kepada manusia dan diciptakan untuk menyukainya. Allah ingin melihat jejak-jejak kenikmatan yang dikaruniakan-Nya kepada hamba-hambanya, dan diantara sekian banyak kenikmatan itu adalah keindahan dan cita rasa.
Jika Anda tidak memiliki cita rasa seni, maka Anda bisa memilikinya melalui cara-cara berikut:
1. Hasrat yang kuat untuk merasakan keindahan segala hal.
2. Mengembangkan keterampilan ini pada Anda.
3. Pergunakan akal dan perasaan Anda dengan baik.
4. Belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain dalam bidang ini.  
Diantara hal yang sangat penting yang harus menggunakan cita rasa, seni dan keindahan adalah penampilan pribadi Anda, mulai dari bentuk fisik, kerapian sampai cara berpakaian. Apabila hal ini diperhatikan dengan baik, maka akan menambah daya Tarik dan keindahan pada diri pribadi Anda.
Sangat penting, bila keindahan lahir dan seimbang dengan keindahan batin. Ketika batin (hati) dan lahir (tubuh) berada dalam satu lukisan, dengan warna-warna serasi dan tujuan yang sama, maka akan menjadi lukisan yang sangat indah dan menakjubkan.

Elegan adalah serasi dan indah
Seorang pakar ilmu jiwa dan rektor sebuah universitas mengadakan penelitian dengan menyebarkan angket kepada masyarakat luas seputar pengaruh pakaian bagi pemakainya. Orang-orang sepakat bahwa mereka merasa penampilan mereka lebih menarik dan elegan. Mereka memastikan sendiri hal itu dan merasakan pengaruhnya. Namun sangat sulit untuk menjelaskan perasaan itu, karena perasaan tersebut tidak bisa didefinisikan, walaupun benar-benar ada. Pakaian telah memberikan rasa percaya diri dan meningkatkan penghargaan orang lain kepada diri mereka.
Inilah pengaruh pakaian bagi orang yang memakainya.  
Dalam sebuah statistic disebutkan, 95% para pemilik perusahaan mengakui bahwa perkembangan dan kemajuan pegawai tergantung dari cara dia memilih pakaiannya. Sebagaimana 72% dari mereka menjawab bahwa mereka tidak ragu-ragu memberikan promosi jabatan kepada pegawai yang memperhatikan penampilan mereka dan 84% dari mereka menolak menerima orang yang tidak memperhatikan penampilannya saat seleksi interview.
Pekerja yang sukses, pada umumnya adalah pekerja yang penampilannya rapi. Citra pertama tentang diri Anda akan sesuai dengan ungkapan yang terkenal, “Katakan kepadaku apa yang Anda pakai, maka aku akan mengatakan siapa diri Anda?”  
Pakaian yang elegan selalu akan menjadi salah satu unsur penting dari kepribadian Anda. Barangkali pakaian adalah 90% dari apa yang dilihat oleh orang lain pada diri Anda. Telah menjadi kebiasaan manusia untuk melekatkan tanda-tanda penghormatan kepada orang yang memakai baju yang rapid an elegan. Sebagaimana mereka biasa meremehkan orang yang memakai baju yang tidak rapi. Pakaian bagi banyak orang menjadi petunjuk atas keagungan kepribadian seseorang atau kerendahannya. Dari pakaian Anda, orang-orang tahu cita rasa Anda dan seberapa besar kelembutan perasaan dan akhlak Anda.  
Kita sekarang berada di zaman yang penuh dengan segala hal yang baru. Ketika saya menekankan pentingnya penampilan yang rapi dan elegan dan peranannya dalam menambah viatlitas dan kecantikan, pada waktu yang sama, saya mempringatkan bahaya mengikuti mode, mengikuti gaya silih berganti. Yang dituntut bagi seorang muslim adalah bersifat realistis. Islam telah menganjurkan untuk memilih pakaian yang menambah kecantikan atau ketampanan seorang dan melarang memakai pakaian yang bentuk dan warnanya memengaruhi kedudukannya sebagai seorang muslim. Telah diriwayatkan dari Rasulullah Saw.,
Sebaik-baiknya pakaian kalian adalah yang berwarna putih, maka kafanilah orang yang meninggal di antara kalian dengan kain berwarna putih dan hendaknya kalian juga memakai baju yang berwarna putih.
Sabda beliau yang lain. “Kenakanlah pakaian berwarna putih, karena pakaian warna putih kelihatan lebih bersih dan lebih baik.”  
Dalam hadis yang lain, Nabi Saw. bersabda: “Makan, minum, bersedekah dan kenakanlah pakaian, selama tidak dibarengi dengan berlebih-lebihan atau kesombongan.”  
Para pakar ilmu jiwa menyatakan, bahwa warna-warna memiliki bahasanya sendiri. Warna merah mengingatkan kita pada kehangatan, berani atau marah; warna birumenunjukkan ketenangan, kesedihan dan perdamaian; sedangkan warna putih menunjukkan kebeningan dan ketulusan. Setiap warna dari spectrum warna atau warna-warna pelangi memiliki pengaruh perasaan dan makna tersendiri.  

Bersih itu indah dan cantik
Kebersihan adalah salah satu unsur terpenting yang menambah kecantikan, ketampanan, keindahan dan rasa percaya diri. Karena itu, Islam menganggap “Kebersihan adalah bagian dari Iman,” dan “kesucian setengah dari Iman.”  
Banyak sekali hadis yang berbicara tentang kebersihan dan anjuran untuk menjaganya. Islam menganggap kebersihan dan anjuran untuk menjaganya. Islam menganggap kebersihan adalah bagian dari iman. Ini artinya, Allah Swt. menghendaki orang mukmin agar bersih dari kotoran-kotoran materi dan maknawi. Barangsiapa tidak bersih, maka tidak ada keimanan padanya.
Latihan Menguji Penampilan Diri

Apakah Anda Seorang yang Elegan?
1. Apakah Anda memperhatikan pendapat atau komentar orang lain terhadap penampilan diri Anda?
A. Selalu dan ingin mendengar pendapat mereka.
B. Kadang-kadang dan pada kesempatan tertentu.
C. Tidak sama sekali dan hal itu tidak penting bagi saya.
2. Apabila Anda memiliki uang, apa yang pertama kali Anda pikirkan untuk membelanjakannya?
A. Membeli jaket baru.
B. Membeli sepatu yang bagus.
C. Membeli buku yang Anda sukai.
3. Bila Anda pergi ke tukang cukur, kemudian dia mencukur rambut Anda dengan model yang tidak Anda sukai, apakah…
A. Anda kesal dan memararahi tukang cukur.
B. Membiarkan apa yang terjadi.
C. Menertawakan diri Anda bersama teman-teman Anda.
4. Jika Anda duduk di depan cermin, berapa kali Anda mencuri pandang melihat bayangan Anda di cermin tersebut?
A. Anda tidak berhenti melihat bayangan Anda di cermin.
B. Sepuluh kali atau lebih.
C. Sekali saja.
5. Bila Anda bertemu teman Anda di jalan, apa yang paling menarik perhatian Anda pada dirinya?
A. Pakaian yang dikenakannya.
B. Perawakannya.
C. Tidak menaruh perhatian sama sekali terhadap pakaian yang dikenakannya.
6. Ketika Anda membeli baju, apakah Anda memilih…
A. Yang paling indah warnanya?
B. Yang paling nyaman?
C. Yang paling bagus kainnya? 
7. Siapakah tokoh berikut yang paling Anda sukai?
A. David Beckham yang terkenal dengan kerapihannya.
B. Mark Zukenberg dengan kesederhanaannya.
C. Raja Helpis.

Hasil:
A. 3 POIN; B. 2 POIN; C. 1 POIN

Analisis Hasil Latihan Apakah Anda Elegan?
1. Apabila Anda berhasil mendapatkan nilai antara 16-24 poin, maka tidak diragukan, Anda adalah elegan. Penampilan segalanya bagi Anda.
2. Apabila Anda mendapatkan nilai antara 7-15 poin, maka Anda tidak terlalu elegan dan tidak terlalu memusingkan penampilan diri Anda, tapi yang penting bagi Anda adalah sekadar bisa memakai pakaian yang nyaman dan cocok.
3. Apabila Anda memperoleh nilai kurang dari 7 poin, maka kerapian dan tampil elegan adalah hal terakhir yang menjadi perhatian Anda.

Bagaimana Mendapatkan Hati Orang Lain dengan Pakaian Anda
1. Taatilah aturan-aturan agama dalam berpakaian.
2. Jagalah agar bisa diterima masyarakat dalam berpakaian.
3. Jagalah kebersihan pakaian.
4. Jangan berlebih-lebihan dalam berhias.
5. Sesuaikan pakaian Anda dengan waktu dan tempat.

Minyak wangi; daya Tarik dan cita rasa
Minyak wangi memiliki pengaruh yang efektif dalam menarik hati orang lain dan mendapatkan penghormatan mereka. Itu, karena minyak wangi memiliki unsur daya Tarik bagi pihak lain. Seseorang—dengan aroma yang harum dan bau yang wangi semerbak—pasti orang yang duduk di dekatnya akan merasa senang. Ini adalah gambaran manusia yang elegan dan pribadi yang menarik.
Imam Muslim meriwayatkan dengan jalan periwayatan yang sahih dari Anas bin Malik ra., dia berkata, “Aku tidak mencium minyak Ambar, Kesturi atau aroma yang lebih harum dari aroma Rasulullah Saw.”
Apabila Rasulullah Saw. menyalami seseorang, maka aromanya akan tertinggal di tangan orang tersebut seharian penuh dan apabila beliau meletakkan tangannya di atas kepala anak kecil, maka anak itu mudah dikenali di antara anak-anak yang bermain dengannya, dengan aromanya yang harum. Imam Bukhari meriwayatkan dalam bukunyanyang berjudul At-Tarikh al-Kabir dari Jabir bin Abdullah ra. Dia berkata, “Apabila Nabi Saw. melewati sebuah jalan, kemudian ada orang lain melewati jalan tersebut, maka orang itu pasti tahu bahwa jalan tersebut baru saja dilalui oleh Rasulullah Saw. dari baunya yang harum semerbak.

Kesembilan: Kuasailah Seni Berbicara
Bagaimana Anda berbicara, apa yang akan Anda bicarakan, kepada siapa Anda berbicara, kapan waktunya Anda berbicara?
Pernahkan Anda menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu kepada diri Anda?
Tidak diragukan berbicara memiliki aturan-aturan dan kaidah-kaidah yang sangat penting.
Kata-kata yang bagus, jujur dan ekspresif, memiliki pengaruh laksana sihir. Kata-kata tersebut bisa membuka hati yang tertutup dan mempengaruhi jiwa yang sensitive. Karena itu Allah Berfirman: “Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik, seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada semua musim dengan seizing Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan kalimat yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan berbuat apa yang Dia kehendaki. (Ibrahim: 24-27).
Perkataan Anda adalah kekuatan terbesar yang Anda miliki. Jika Anda menjaganya dengan baik, mengasahnya dan menempatkannya sesuai tempatnya, maka Anda akan mendapatkannya sesuai tempatnya, maka Anda akan mendapatkan cinta orang lain, kepercayaan mereka dan Anda telah melapangkan jalan jalan bagi diri Anda menuju kesuksesan.
Pakar ilmu sosial berkata, “Kekuatan kata-kata melebihi kekuatan paling besar yang berhasil dicapai oleh manusia seperti listrik dan nuklir.”
Sejarah berbicara kepada kita, “Pemimpin-pemimpin terkemuka yang telah memberikan pengaruh kepada raktaynya adalah mereka yang menguasai seni berbicara dengan bagus, dimana dengan keahliannya tersebut, mereka mampu membangkitkan semangat dan menarik mereka dalam barisannya, dengan tanpa melihat kebaikan atau kejahatan pemimpin-pemimpin tersebut. Barangkali tokoh yang terkemuka dalam hal ini adalah Soekarno proklamator Indonesia dan pemimpin revolusi Jerman, Adolf Hitler.
Oleh karena itu dalam berbicara kepada orang lain, seorang muslim harus menggunakan cara yang baik, menjaga kejujuran dalam berbicara dan menggunakan kata-kata yang lembut dan baik, serta mendengarkan perkataan mereka dengan penuh etika dan penghormatan. Kata-kata yang digunakan harus jelas dan mudah dipahami, sesuai dengan petunjuk Rasulullah Saw. disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah ra., dia berkata, “Perkataan Rasulullah Saw. adalah perkataan yang jelas dan dipahami oleh semua orang yang mendengarnya.” Dalam sebuah hadis yang telah disepakati oleh Bukhari dan Muslim dinyatakan, “Sesungguhnya Nabi Saw. mengucapkan perkataan yang seandainya ada orang menghitung perkataan beliau, pasti kata-katanya dapat dihitung”.
Seorang muslim harus menjaga kata-katanya dan memilih perkataan yang bagus ketika berbicara kepada orang lain. Abu Hurairah ra. Berkata, “Rasulullah Saw. bersabda,”Siapa saja beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah kata-kata yang bagus, atau jika tidak bisa, maka diamlah.” (Mutafaq “Alaih).
Berbicara adalah seni, namun amat sedikit yang bisa berbicara dengan baik. Meskipun semua orang bisa berbicara, namun sedikit dari mereka yang menguasai seni berbicara dengan baik. Mereka tidak menggunakan cita rasa dan akalnya, ketika hendak berbicara. Anda mudah sekali menjumpai orang seperti ini, berbicara dengan bahasa yang tidak enak di dengar atau menggunakan kata-kata tidak pada tempatnya, sehingga banyak menimbulkan kesulitan dan sulit dipahami.
Pengetahuan Anda mengenai kapan harus memulai berbicara, bagaimana mengatur pembicaraan, kemudian bagaimana menyampaikan pikiran-pikiran Anda kepada orang lain dengan penuh ketenangan dan realistis adalah unsur terpenting dalam seni berbicara yang bagus. Benarlah apa yang dikatakan seorang penyair:

Manusia mengharapkan pengagum
Padahal bertambah dan berkurangnya pengagum tergantung pada cara berbicara
Mulut seorang pemuda adalah setengah dirinya dan setengahnya yang lain adalah hatinya.
Jika dua-duanya tidak ada, maka tidak ada yang tersisa selain daging dan darahnya.

Hasan Al-Basri berkata, “Mulut orang pandai berada di belakang hatinya. Bila ingin bicara, dia berpikir dulu, jika mendatangkan manfaat, dia bicara, namun jika mendatangkan bahaya, dia diam. Hati orang bodoh berada di belakang mulutnya. Bila ingin bicara, dia bicara begitu saja. Jika mendatangkan manfaat dia diam, jika mendatangkan bahaya dia bicara.”
Rasulullah Saw. bersabda:
Perkataan yang bagus merupakan sedekah.  
Bila Anda ingin sukses dalam menyampaikan pikiran Anda melalui kata-kata, ikutilah petunjuk berikut:
1. Memilih kata-kata yang indah dan efektif dalam menyampaikan ide-ide kepada orang lain. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw., “Sesungguhnya sebagian dari kata-kata bagus adalah sihir.” Bukankah Al-Quran menarik akal dan hati orang-orang Arab dengan balaghahnya (keindahan bahasanya). Keindahan bahasa Al-Quran telah menghalangi mereka dari hawa nafsu dan menjadikan mereka menyerahkan kendali jiwa kepada kalimat Al-Quran, dengan rela atau terpaksa. Cara yang paling baik untuk memiliki bahasa yang bagus adalah dengan menghafal Al-Quran, memperbanyak hafalan-hafalan hadis Nabi Saw., syair-syair dan kata-kata pujangga. Anda juga bisa membuat program sendiri dalam menguasai bahasa yang bagus, seperti membuat kata-kata khusus. Setiap kali Anda mendengar atau membaca ungkapan yang bagus dan baru menurut Anda, catatlah dalam daftar yang telah Anda buat, kemudian cari artinya hingga menjadi bahasa keseharian Anda. Usahakan untuk menambahkan ungkapan baru atau bait syair baru tiap hari dengan cara seperti ini.
2. Mengetahui istilah-istilah tema yang akan dibicarakan memiliki peran yang besar untuk diterimnaya sebuah pikiran dan dihormatinya suatu pembicaran, terutama oleh orang-orang yang ahli tentang tema yang akan di bicarakan,
3. Aksen suara dan interaksinya dengan makna-makna kalimat adalah cara paling penting untuk diterimanya perkataan oleh orang lain. Terkadang Anda mendengar perkataan yang sama dari dua orang yang berbeda. Anda bereaksi, terpengaruh dan sangat bersemangat dengan salah satu dari keduanya, sedangkan yang lain tidak memberikan pengaruh apa-apa pada diri Anda.
Pada tahun 1970, sekelompok peneliti Inggris telah melakukan penelitian tentang pengaruh kata-kata kepada orang lain. Mereka mendapatkan bahwa kata-kata memberikan pengaruh sebanyak 7%, aksen suara 38%, sedangkan ungkapan-ungkapan badan yang lain, seperti wajah, mata, tangan dan tubuh memberikan pengaruh sebanyak 55%.
4. Jelas dan terang dalam berbicara adalah salah satu sebab utama reaksi orang yang mendengarkan pembicaraan Anda. Sedangkan ketika kata-katanya tidak jelas dan tidak dipahami, maka orang lain tidak bereaksi terhadap kata-kata tersebut.
5. Tentukan apa yang akan Anda bicarakan, sehingga tidak terlalu singkat dan tidak pula terlalu panjang dan membosankan.
Kemudian tentukan waktu yang tepat untuk berbicara. Karena, bisa jadi waktu yang tidak tepat menjadi sebab tidak diterimanya perkataan Anda oleh orang lain. Ketahuilah, bahwa setiap tempat ada pembicaraannya sendiri dan setiap keadaanada gaya bahasa yang berbeda dari gaya bahasa pada keadaan lain.  
Semua Orang Berbicara, Namun Sedikit yang Baik dalam Berbicara

Prinsip-prinsip Seni Berbicara:
1. Lakukan pembicaraan Anda dengan cara yang simpati.
2. Mulailah pembicaraan dengan sanjungan yang jujur.
3. Lebih baik menyampaikan pertanyaan daripada mengeluarkan perintah.
4. Berikan kesempatan berbicara kepada lawan bicara.
5. Pujilah kemajuan, walaupun kemajuan yang diraih belum seberapa.
6. Bicarakan kesalahan-kesalahan Anda, sebelum membicarakan kesalah-kesalahannya.
7. Bicarakan kesalahan-kesalahan dengan cara tidak langsung.
8. Tunjukkan bahwa kesalahan tersebut bisa diperbaiki dengan solusi yang sehat.
9. Kemukakan pikiran-pikiran Anda dengan cara personifikasi.

6 Cara Menarik Orang Lain dan Menjadikan Mereka Senang Berbicara dengan Anda
1. Senyuman;
2. Menempatkan badan dalam posisi terbuka;
3. Harmonis dalam kata-kata;
4. Harmonis dalam gerak;
5. Kontak pandangan;
6. Isyarat dengan kepala dan anggota tubuh lainnya.

8 Ide Positif dalam Berbicara Sehingga Anda Tidak Tampak Bodoh
1. Jangan memaksa diri Anda sebagai pemilik pendapat yang benar.
2. Batasilah pembicaraan Anda.
3. Siapa saja yang berkata aku tidak tahu, berarti dia telah memberikan fatwa.
4. Tidak mengajukan pertanyaan yang lumrah dan semua orang mengetahuinya.
5. Jangan berbicara, sebelum Anda mengetahui inti permasalahan.
6. Kata-kata yang salah bisa menjauhkan semua orang dari Anda.
7. Pertama-tama berikan gula, sehingga mereka menerima pahitnya kritikan Anda.
8. Jauhkan perkataan-perkataan yang tidak ingin didengar oleh orang lain.

5 Resep Magis dalam Seni Memulai Pembicaraan
1. Hilangkan rasa malu dan sifat negative Anda, bersikaplah positif.
2. Gunakan cara menyampaikan pertanyaan untuk memulai pembicaraan dengan orang lain.
3. Manfaatkan dalam mendengar pembicaraannya dengan baik, hingga Anda mendapatkan apa yang akan Anda katakan.
4. Kembangkan pembicaraan dengan informasi-informasi yang umum.
5. Bicarakan tentang diri Anda pribadi, namun sesuai dengan proporsional.

Bagaimana mengembangkan Gaya Bahasa Anda dalam Berbicara
1. Agar Anda bisa memiliki kemampuan berbicara dengan hebat, dengarkan baik-baik pembicaraan orang-orang yang terkenal dan kemampuan mereka dalam mempengaruhi pendengarnya. Mula-mula tirulah cara mereka berbicara, setelah itu tempuhlah cara khusus untuk Anda sendiri dalam berbicara.
2. Mintalah kepada orang-orang di sekitar Anda merekam perkataan Anda sepengetahuan Anda. Kemudian dengarlah suara Anda, koreksilah cara Anda dalam berbicara dan mintalah orang lain untuk menilainya.
3. Setiap kali Anda naik ke podium, usahakan untuk mencatat hal-hal yang menurut Anda penting dan perlu diperhatikan dalam perkataan Anda, kemudian hindari mengulangi hal-hal yang telah Anda catat pada kesempatan berbicara selanjutnya.
Ada cerita menarik tentang kecakapan dalam berbicara dan mengungkapkan pendapat. Dicerritakan pada seorang raja pada suatu hari bermimpi giginya rontok semua. Dia takut, bingung dan tidak tahu apa maksud dari mimpi tersebut. Lalu dia memanggil ahli tafsir mimpi, ahlitafsir mimpi tersebut berkata,”Sesungguhnya semua keluarga Anda akan mati mendahului Anda.” Mendengar kata ahli tafsir tersebut, raja tidak senang kemudian membunuhnya. Lalu ia memanggil ahli tafsir yang lain, namun penafsiran yang diberikan sama dengan penafsir yang pertama, akhirnya ahli tafsir yang kedua juga ini juga dibunuh. Kemudian raja memanggil ahli tafsir yang ketiga. Ahli tafsir yang ketiga berkata, “Waha, Baginda raja! Kalau Allah menghendaki, maka sesungguhnya Andalah yang paling panjang umurnya daripada keluarga Anda yang lain.” Kemudian raja memberikan hadiah kepada ahli tafsir yang ketiga, padahal maksud pokok dari perkataan ketiga penafsir mimpi tersebut sama, namun itulah pengaruh kecakapan dan seni dalam berbicara.
Manusia mati karena terpelsetnya lisan
Namun ia tidak mati karena terpelesetnya kaki
Terpelesetnya lisan menyebabkan kepalanya luka terjatuh
Sedangkan terpelesetnya kaki, lama-lama bisa sembuh
Muatan Magnetis
Aristoteles mengatakan, “Keberanian bukanlah mengatakan semua yang Anda yakini, namun keberanian adalah meyakini semua yang Anda.”

Kesepuluh: Kuasailah Seni Mendengarkan dan Memperhatikan
Bila Anda ingin menjadi pembicara yang cakap, maka jadilah pendengar yang pandai. Jangan memotong pembicaraan orang yang sedang berbicara, namun doronglah dia untuk terus berbicara sampai selesai, supaya dia memperlakukan Anda dengan perlakuan yang sama. Dengarkan ia sebagaimana Anda ingin dia mendengarkan Anda.
Sesungguhnya banyak sekali orang yang gagal dalam memberikan kesan yang baik dalam diri orang-orang yang baru ditemuinya pertama kali, karena merasa enggan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Sesungguhnya mereka mendengarkan dengan setengah telinga. Pikiran mereka berfokus pada apa yang akan mereka katakan kepada pendengar. Ketika pendengar berbicara, mereka tidak memberikan perhatian sama sekali. Perlu diketahui, bahwa kebanyakan orang lebih menyukai pendengar yang baik daripada pembicara yang hebat.
Sebuah majalah yang mengangkat tema-tema social, yaitu majalah “Readers Diegest” menyebutkan bahwa kebanyakan orang memanggil dokter bukan untuk memeriksa mereka, namun untuk mendengarkan mereka.”
Bila Anda ingin menjadi pembicara yang hebat, maka Anda harus menjadi pendengar yang baik dan bagus. Dalam hal ini ada ungkapan bijak. “Agar Anda menjadi orang yang diperhatikan, maka jadilah orang yang memberikan perhatian.”
Charles Elliot, seorang pakar ilmu social, ketika ditanya tentang sifat-sifat khusus dalam pertemuan antara dua orangpengusaha, katanya “Tidak ada rahasia, selain Anda mendengarkan perkataan lawan bicara Anda dengan penuh perhatian. Karena tidak ada hal lain yang lebih menyenangkannya, selain Anda mendengarkan perkataannya.”  
Banyak orang tidak suka mendengarkan orang lain, karena berbagai macam sebab. Barangkali sebab yang paling utama adalah usaha orang tersebut untuk menunjukkan superioritasnya kepada lawan bicara. Namun hasilnya adalah usaha lawan bicara untuk mengalahkan orang yang memotong perkataannya. Demikianlah, aksi dan reaksi dimulai. Hasilnya semakin menambah pertentangan, rasa marah, iri, dan kebencian.
Allah telah menciptakan satu mulut dan dua telinga pada diri Anda, supaya Anda lebih banyak mendengar daripada berbicara!
Diriwayatkan bahwa Utbah bin Rabi’ah duduk di hadapan Rasulullah Saw. kemudian dia berkata kepada beliau, “Wahai, keponakanku! Seperti engkau ketahui, dari segi keturunan, engkau mempunyai tempat istimewa di kalangan kami. Engkau telah membawa soal-soal besar ke tengah-tengah masyarakatmu, sehingga mereka cerai-berai karenanya. Engkau telah menghina hayalan-hayalan mereka, merendahkan tuhan-tuhan mereka dan menganggap kafir nenek-moyang mereka. Sekarang, dengarkan! Kami menawarkan beberapa masalah, barangkali saja sebagian dapat kau terima. Rasulullaah Saw. berkata, “Katakan, wahai Abu al-Walid! Aku akan mendengarkan’. Maka Utbah mengatakan apa yang ingin dia katakana, hingga ketika dia selesai, Rasulullah Saw. bertanya, “Apakah kamu sudah selesai, wahai Abu al-Walid?” jawabnya, “Ya”, Rasulullah berkata, “Sekarang dengarkan Aku! “ jawabnya, “Ya, akan aku lakukan”. Lalu Rasulullah Saw. membaca surat Fushilat. Hingga ketika beliau sampai pada ayat Sajdah, yaitu ayat 37, beliau bersujud. Kemudian berkata kepada Utbah, “Wahai, Abu al-Walid!” engkau telah mendengarkan apa yang ingin aku lakukan, sekarang terserah padamu”. Maka Utbah pergi menemui teman-temannya. Di antara mereka ada yang berkata. “Aku bersumpah demi Allah! Abu al-Walid dating kepada kalian dengan raut muka yang berbeda sama sekali dengan raut muka sewaktu dia pergi menemui Muhammad”. Utbah meminta mereka untuk membiarkan Rasulullah Saw. dan jangan mengganggunya. Namun mereka tidak mau dan berkata, “Wahai, Abu al-Walid! Engkau telah disihir dengan perkataannya.  
Kisah ini berisi tentang pelajaran tentang etika berdialog, kita ambiil darinya apa yang berhubungan dengan tema yang kita bahas. Rasulullah Saw. tidak hanya bagus dalam mendengarkan dan tidak memotong pembicaraan, bahkan beliau memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk menambahkan apa yang mungkin dia lupakan, beliau berkata, “Apakah engkau sudah selesai, wahai Abu al-Walid?” ini adalah akhlak mulia dan etika yang tinggi, sehingga lawan bicara tertuntut untuk melakukan hal yang serupa.  
Mendengarkan menyebabkan orang lain menghormati Anda
Delil Kaneigi dalam bukunya Kaifa Taksibu Al-Ashdiqa Wa Tu’atsiru Fi An-Nas? Mengatakan, “Bila Anda ingin orang lain segera menjauhi Anda dan menghina diri Anda, ketika Anda meninggalkan mereka, maka inilah resepnya: jangan berikan kesempatan berbicara kepada siapa pun, bicaralah terus tanpa putus. Apabila terlintas suatu ide dalam pikiran Anda, sedangkan orang lain sedang berbicara, jangan tunggu dia selesai berbicara, karena dia tidak sepandai diri Anda. Mengapa Anda membuang-buang waktu mendengarkan perkataan yang bodoh? Potonglah pembicaraannya dan interupsilah di tengah-tengah perkataannya.”
Yakinlah bahwa Anda bisa mendapatkan lebih banyak penghormatan orang lain, ketika Anda mendengarkannya dengan penuh penghormatan, daripada jika Anda berbicara kepadanya!
Dorothi Riks berkata, “jalan pintas menuju kemasyuran dan mendapatkan cinta manusia adalah mendengarkan apa yang mereka katakana dengan baik. Yang perlu Anda lakukan untuk mendapatkan cinta mereka adalah cukup dengan mengatakan,” Alangkah bagusnya pendapat Anda, terus bagaimana?” saya tidak lagi membahas bagaimana menjadi pembicara yang hebat, namun saya memberikan semua perhatian saya kepada soal bagaimana menjadi pendengar yang baik. Saya perhatikan mereka yang melakukan hal ini, mendapatkan sambutan yang hangat di mana saja mereka berada.”
Dalam sebuah program yang dibuat oleh sebuah universitas yang mengajarkan ilmu komunikasi kepada mahasiswanya, terbukti bahwa mahasiswa yang menerima program ini memiliki kesempatan untuk sukses kesempatan untuk sukses dalam kehidupan nyata mereka sebesar 25%. 
Bila Anda ingin memiliki hubungan social yang luas, maka tidak ada hal lain yang perlu Anda lakukan, selain menjadi pendengar yang baik, biarkan orang lain berbicara. Jadilah pendengar yang baik, sekira lawan bicara Anda merasa betapa pentingnya dirinya. Dengarkan dia dengan penuh perhatian, fokuskan pandangan Anda ke mukanya. Jangan sekali-kali mengalihkan pandangan Anda dengan menengok ke kanan atau ke kiri, ketika dia sedang berbicara. Karena hal itu akan membuatnya merasa bahwa Anda tidak menyukai pembicaraannya dan meninggalkan kesan buruk tentang Anda dalam dirinya.
Jadi, cara mendengarkan yang baik adalah:
1. Mendengarkan dengan penuh perhatian.
2. Memfokuskan pandangan kepada pembicara.
3. Menanggapi perkataan pembicara.
Issac Markeson, seorang reporter kelas dunia, menceritakan pengalamannya mewawancarai orang-orang terkemuka katanya, “Banyak orang terkemuka gagal memberikan kesan yang baik pada diri orang-orang yang baru ditemuinya, karena mereka mengabaikan sikap mau mendengarkan dengan penuh perhatian! Mereka mencurahkan perhatiannya pada perkataan yang akan mereka katakan, sehingga mereka menutup rapat-rapat telinga mereka untuk mendengarkan. Orang-orang terkenal berkata kepadaku, “Sesungguhnya mereka lebih menyukai pendengar yang baik, daripada pembicara yang bagus. Namun, tampaknya kemampuan untuk mendengar orang lain jarang sekali didapatkan disbanding sifat-sifat baik lainnya.”Sesungguhnya bukan hanya orang-orang terkenal yang butuh pendengar yang baik, tetapi semua orang juga menginginkannya.”  
Agar Anda tahu seberapa besar pentingnya menguasai seni mendengar, perhatikanlah iklan menarik berikut. Barangkali iklan mencari jodoh berikut adalah iklan yang paling aneh. Seorang pria sedang mencari pasangan hidup, dia tidak mencari perempuan yang kaya, berpendidikan, cantik, berusia kurang dari 40 tahun atau pandai memasak, namun perempuan yang ia cari adalah perempuan yang menyukai humor. Bukan perempuan tersebut yang harus berkelakar atau melucu, namun dia mau mendengar lelucon atau humor yang dikatakan oleh suaminya dan bisa tertawa terbahak-bahak!!
Sedangkan pria yang mencari jodoh tersebut berusia 45 tahun, berwajah tampan, kehidupannya cukup mapan. Iklan tersebut dimulai dimuat di 6 koran harian terkemuka di Eropa.  
Bisakah aku bertemu dengan orang yanag bila aku memarahinya dan memakinya, kesabaran adalah jawabannya
Bila aku menginginkan minuman anggur, maka aku minum dari akhlaknya dan mabuk dengan kesopanannya
Engkau lihat dia mendengar pembicaraan dengan mata dan hatinya, seakan-akan dia lebih tahu terhadap pembicaraan tersebut.  
Sungguh sikap mau mendengar itu bisa memberikan manfaat yang sangat besar. Mendengar membukukan jendela untuk Anda, sehingga Anda bisa melihat apa yang ada dalam pikiran orang lain, sebagaimana membuat orang lain mau mendengarkan Anda. 
Jika orang lain marah atau gelisah, mengapa Anda tidak berusaha mendengar keluhan-keluhannya. Jangan potong pembicaraannya, walaupun Anda merasa dia salah atau menghina Anda.
Anda bisa memberikan sugesti bahwa Anda mendengarnya dengan mengarahkan pandangan kepadanya, menganggukkan kepala atau mengulangi ungkapan-ungkapan, seperti “Ya, ya” atau “Saya paham maksud Anda.” Ketika dia selesai berbicara, tanyakan dengan tenang apakah masih ada hal lain yang ingin dia tambahkan. Doronglah ia agar mau mengungkapkan apa yang menjadi beban pikirannya, seperti berkata, “Silahkan, teruskan pembicaraanmu.” Atau “Apa yang terjadi setelah itu?”
Dengan hanya mendengar apa yang ingin dikatakan orang lain, biasanya hal itu bisa membuatnya tenang. Membuatnya bisa berpikir lebih jernih, lebih mampu memecahkan persoalan dan memberikan keputusan-keputusan yang diperlukan. Bukanlah suatu kebetulan belaka, apabila negosiator ulung lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Latihan kemampuan Mendengar yang Baik
Siapa saja bisa menguasai seni mendengar dan memperhatikan orang lain, jika dia konsisten menjaga apa yang dikandung dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Telah terbukti secara ilmiah, bahwa kecepatan berpikir sebanding dengan empat kali kecepatan berbicara. Apakah Anda menggunakan waktu tersebut untuk memikirkan persoalan-persoalan lain ketika mendengar?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

2. Apakah Anda memberikan sugesti kepada pembicara bahwa Anda memperhatikannya, padahal kenyataannya tidak demikian?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik. Karena pendengar yang baik adalah pendengar yang menampakkan perhatian kepada perkataan orang lain dengan sungguh-sungguh, bukan dibuat-buat.

3. Seringkali pembicara mengubah raut wajahnya, pandangan kedua matanya, bahkan gerakan-gerakan kedua tanganya dan posisi tubuhnya. Apakah gerakan-gerakan ini memberikan makna bagi Anda?
 
Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

4. Apakah Anda mendengar ide-ide dengan kadar yang sama, ketika Anda mendengar fakta-fakta?

Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

5. Ada banyak factor yang menjadikan seseorang menghukumi lebih dulu terhadap apa yang akan dikatakan oleh pembicara, seperti pakaian, gaya, bahasa, dan caranya berbicara. Apakah faktor-faktor ini menghalangi perhatian dan pemahaman Anda terhadap perkataan pembicara?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.
6. Apakah ide-ide yang sesuai dengan cara berpikir Anda akan menghalangi diri Anda mendengarkan secara objektif?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

7. Sesungguhnya mengulangi beberapa perkataan pembicara dan bertanya sesekali waktu adalah petunjuk bahwa dirinya memperhatikan dan mendengarkan. Apakah Anda melakukannya?

Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalajh pendengar yang baik.

8. Ketika apa yang dikatakan pembicara membuat Anda bingung, apakah Anda akan meninggalkannya dan membentuk pendapat sendiri tentang tema yang dibicarakan?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

9. Apakah Anda akan memikirkan hal lain, ketika sedang mendengarkan pembicaraan dan Anda merasa bahwa apa yang dikatakan pembicara tidak menarik perhatian Anda?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

10. Saya yakin, bahwa lebih baik saya mendebat pembicara dalam setiap poin yang dibicarakannya. Karena it, saya akan menyela pembicaraannya, jika pendapatnya bertentang dengan pendapat saya. Apakah Anda melakukan hal itu?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

11. Apakah Anda akan meninggalkan pembicara, ketika Anda merasa bahwa persoalan yang dibicarakan menghabiskan banyak waktu dan tenaga Anda?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

12. Apakah Anda meyakini bahwa mencatat poin-poin yang dikatakan pembicara merupakan ide yang bagus?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik. Hal itu, karena penulis bisa—mengalihkan perhatian Anda menyimak apa yang dikatakan pembicara dan bisa menghalangi pembicara mengungkapkan secara terus terang apa yang ada dalam pikirannya. Olehkarena itu, menulis dan mencatat tidak selamanya merupakan ide yang bagus, walaupun terkadang diperlukan, yaitu untuk mencatat poin-poin penting dengan ringkas.

13. Apakah Anda sibuk menghubungkan antara apa yang dikatakan pembicara dengan apa yang Anda harapkan akan dia katakana?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik. Walaupun terkadang hal itu perlu.

14. Apakah suara-suara dan pemandangan luar mempengaruhi Anda kepada pembicara, sehingga Anda akan meminta pembicara untuk mengulangi apa yang dikatakannya?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

15. Dalam segi praktik, apakah mendengarkan apa yang dikatakan pembicara sudah cukup menurut Anda, tanpa ingin mengetahui keinginan-keinginannya yang terpendam?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik.
 
16. Walaupun yang harus dilakukan adalah adalah mengambil pesan pembicara secara global, namun harus dibedakan antara realita dan perasaan. Apakah itu yang Anda lakukan?

Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

17. Ketika pendapat saling bertentangan, saya akan mengulangi apa yang dikatakan pembicara dan menerangkan pendapatku kepadanya dengan menghindari perdebatan-perdebatan. Apakah itu yang Anda lakukan?

Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

18. Seringkali pembicara dengan panjang-lebar, sehingga menghilangkan kesempatan saya mengikuti ide-ide dasar yang dikatakannya. Apakah ini juga terjadi pada diri Anda?
Jika jawabannya “Ya”, maka Anda adalah pendengar yang baik.

20. Saya memiliki kemampuan untuk mengkolaborasikan antara mendengarkan perkataan lawan dan bicara dan melakukan percakapan di handphone. Apakah hal itu benar menurut Anda?

Jika jawabannya “Ya”, maka itu adalah kemampuan yang luar biasa. Namun, saya yakin bahwa mayoritas manusia tidak memiliki kemampuan tersebut. Sebaiknya pendengar yang baik, jangn menyibukkan dirinya dengan pekerjaan-pekerjaan sampingan seperti itu, apalagi jika tema yang dibicarakan adalah tema penting.

21. Saya meyakini bahwa sering melihat jam tangan adalah cara yang tepat untuk mengingatkan pembicara akan berharganya waktu saya. Apakah Anda juga melakukan hal demikian?

Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik. Karena, tidak sopan bagi pendengar yang baik memberikan sugesti kepada pembicara untuk mengakhiri pembicaraannya, kecuali jika dia berbicara tentang hal-hal yang tidak ada gunanya atau Anda terpaksa mengakhiri pembicaraan.

22. Senyuman selama pembicaraan berlangsung mendorong pembicara untuk melanjutkan perkataannya. Apakah Anda juga melakukan hal yang sama, ketika mendengar perkataan orang lain?
Jika jawabannya “Tidak”, maka Anda adalah pendengar yang baik. Karena pembicara yang baik akan bereaksi dengan pembicaraan yang ia dengar dan bertindak sesuai keadaan. Jika perkaatn lucu, maka ia harus tersenyum, jika perkataannya sedih, maka ia harus menampakkan kesedihan di bibirnya dan raut mukanya. Demikian, seterusnya.  

6 Ide Positif Agar Anda Menjadi Pribadi yang Menarik Lewat Mendengar
1. Jagalah posisi duduk Anda di hadapan pembicara.
2. Foksulah terhadap gerakan-gerakan tubuh pembicara, raut muka dan aksen suaranya, untuk lebih menanamkan maksud-maksud perkataannya dalam diri Anda.
3. Jangan sering menoleh, menguap atau sibuk memikirkan hal lain.
4. Jangan berbicara kepada selain pembicara, kecuali ada hal yang penting dan setelah meminta izin.
5. Jangan sampai perasaan Anda mempengaruhi pendapat-pendapat Anda.
6. jadilah orang yang lapang dada, ketika mendengarkan.

Muatan Magnetis
Dikisahkan dari Atha bin rabah nahwa ada salah seorang ulama berkata, “Seorang pemuda menceritakan suatu kisah kepadaku, maka aku mendengarnya seolah-olah aku belum pernah mendengarnya. Padahal aku telah mendengarnya jauh sebelum dia dilahirkan.”


BAB 3
TEMUAN DUNIA KEDOKTERAN MODERN DI BIDANG PSIKOLOGI DAN SOSIAL

Pengaruh Persahabatan Bagi Kesehatan
Serangkaian penelitian yang dilakukan pakar ilmu jiwa Amerika, yaitu Leon Eissen Berg, telah membuktikan pengaruh persahabatan bagi kesehatan.
Dr. Leon melakukan penelitian terhadap 4.725 orang di California, selama 9 tahun. Dia berkata, “Tingkat kematian orang-orang yang tidak berusaha membentuk persahabatan atau mereka yang hanya memiliki hubungan-hubungan terbatas, lebih tinggi daripada mereka yang memiliki banyak sahabat dan hubungan social yang luas. Bahkan mereka lebih banyak terkena serangan jantung, kanker, depresi, dan stress.
Untuk menghindari hal tersebut, dr. Leon memberikan nasihat agar selalu menjalin persahabatan dan mecari teman-teman yang baru. Sehingga manusia bisa merasakan betapa berharganya hidup ini dan memiliki hasrat yang kuat untuk meneruskannya. Dengan begitu, ia kan mengihindari semua hal yang bisa membuatnya sakit. Pada dasarnya, penyakit timbul dari goncangan-goncangan jiwa yang dimulai dari perasaan sendiri dan terasing.  

Penyakit Lorong Gila
Dr. Joalin Grazbi, pakar ilmu jiwa, dalam sebuah penelitiannya membuktikan bahwa terlalu bersikap lembut, terlalu sopan, dan terlalu ramah dalam berhubungan dengan orang lain bisa menyebabkan penyakit “Lorong Gila”. Penyakit yang mampu mengubah manusia sopan dalam sekejap berubah menjadi ganas dan brutal, seperti penyakit anjing yang terus menggonggong dan menggigit. Penyakit ini disebabkan oleh seseorang yang seringkali menahan diri untuk tidak membalas perlakuan jahat orang lain—disebabkan terlalu sopan dan kelemahannya—dan selalu menahan perasaan dan emosinya serta tidak mau melampiaskan amarahnya. Namun rasa kekesalan yang semakin menumpuk dalam dirinya, pada akhirnya—dibawah tekanan yang terus menerus—suatu saat akan meledak. Lalu dia akan melampiaskan amarahnya dengan keras dan brutal. Melabrak apa saja yang ada di hadapannya dan menghancurkan segala sesuatu yang mengahdangnya.
Penelitian tersebut juga menunjukkan tanda-tanda fisiologis dari sifat marah, seperti detak jantung semakin cepat. Penelitian juga memberikan cara merespon tanda-tanda tersebut dan mengontrolnya. Namun, sang peneliti menyadari kenyataan sulitnya mengubah manusia. Peneliti juga menegaskan bahwa metode mengontrol saraf dan emosi harus diajarkan kepada anak-anak kecil di sekolah dasar, hingga hasilnya bisa dirasakan pada masa gremaja.  

Perbuatan Baik Terapi bagi Penyakit-penyakit Jiwa  
Beberapa penelitian modern dalam bidang ilmu kekebalan tubuh membuktikn, bahwa menyatu dalam masyarakat, melakukan perbuatan baik, memberi dan mengorbankan kepentingan pribadi lebih banyak memberikan manfaat kepada orang yang melakukannya daripada orang yang menerimanya. Penelitian itu juga membuktikan, bahwa melakukan perbuatan baik adalah salah satu bentuk penyembuhan yang dianjurkan para dokter bagi orang sakit pada masa depan.
Dalam sebuah kajian yang dilakukan oleh pakar ilmu epidemi Amerika, James Hous di Universitas Michigan, kepada 1.700 orang Amerika tentang pengaruh hubungan social dan tingkat kematian, terbukti bahwa keberadaan seseorang hidup bersama orang lain bisa menambah tingkat harapan baginya dengan jelas, terutama diantara laki-laki. Dalam hasil penelitian tersebut didapatkan, bahwa tingkat kematian orang-orang yang tidak terikat secara social atau hidup di bawah kondisi hubungan social yang lemah, terkadang tingkat kematiannya meningkat lebih dari 25% dibandingkan dengan orang-orang yang hidup tenang dalam ikatan-ikatan social yang luas.
Penelitian-penelitian yang lain juga mengungkapkan hasil yang sama. Dalam sebuah kajian dan dilakukan oleh pakar epidemi Amerika, Dr. Lisa Brykman, di Universitas California kepada 7000 orang yang tinggal di salah satu distrik di wilayah tersebut membuktikan, bahwa tingkat kematian bisa meningkat sampai 200% di antara orang-orang yang tidak menikah, apalagi mereka yang hidup menyendiri tanpa teman dan saudara, jika dibandingkan dengan mereka yang hidup bermasyarakat.
Telah terbukti secara ilmiah, bahwa anjuran kepada orang stress dan depresi untuk melakukan amal kebaikan dan memberi bantuan, bisa membantu orang tersebut mengatasi persoalannya. Perasaan kehangatan jiwa ini muncul dari hormone Androvin yang dihasilkan oleh otak, ketika ia merasa tenang dan nyaman.
Para ilmuan juga membuktikan, bahwa perbuatan baik dan memberi bantuan bisa memberikan manfaat yang besar bagi system kekebalan tubuh, di mana system kekebalan tubuh berhubungan erat dengan kondisi jiwa yang tenang. Karena jiwa yang tenang akan melancarkan hubungan syaraf antara otak dengan sumsum tulang.
Sebagaimana limfa juga akan menghasilkan hormone-hormon yang diperlukan untuk menjaga tubuh dari serangan kuman-kuman, seperti hormon Taftesin, ketika jiwa dalam kondisi yang tenang. Ketenangan jiwa ini bisa didapatkan setelah melakukan kebaikan.
Oleh karena itu, tren masa kini adalah usaha orang-orang sakit untuk memberi bantuan kepada orang lain, demi memperbaiki kondisi jiwa, kemudian fisik mereka, selanjutnya menguatkan system kekebalan tubuh yang mereka miliki.
Sesuai dengan orientasi ini,   Dr. Dane Ornisen di Universitas California, meminta kepada dua orang yang menderita stress yang sedang berselisih agar saling mencucikan pakaian masing-masing. Dia meyakini bahwa pekerjaan seperti ini memiliki manfaat yang nyata bagi keduanya. Ternyata hasilnya psoitif bagi cepatnya kesembuhan mereka berdua.
Dr. Ornesin memastikan bahwa melakukan perbuatan baik bagi orang lain tanpa mengharapkan keuntungan, dapat mempercepat kesembuhan orang yang sakit dan membantunya menyembuhkan luka mental dan fisik. Karena mengedepankan kepentingan orang lain memberikan pengaruh yang positif, persis seperti menjaga aturan makan untuk menjaga kesehatan tubuh.  

Hikmah Dibalik Perintah “Jangan Marah!”
Telah terbukti secara ilmiah, bahwa larangan ini adalah hikmah paling agung. Tanpa filsafat hidup ini, manusia tidak akan tenang dalam hidupnya. Penelitian dan kajian terbaru yang dilakukan ilmuwan-ilmuwan Amerika telah membuktikanbahwa problem-problem jiwa menjadi sebab timbulnya penyakit kanker, persis seperti yang terjadi ketika hati goncang menyebabkan penyakit hati, bisul, kepala pusing dan beberapa penyakit yang lain.
Sedangkan dalam penelitian terbaru lainnya yang dilakukan oleh pakar ilmu jiwa dan dokter-dokter terkenal, membuktikan bahwa penyakit kanker biasanya menyerang orang-orang yang pada masa kecilnya mengalami pengalaman-pengalaman pahit dan kondisi yang terkenan. Kondisi hidupnya tidak memberikan kesempatan melampiaskan rasa sakit ini, sehingga mereka terpaksa menyimpannya.
Dalam banyak kasus, ditemukan bahwa orang yang paling rentan terserang penyakit kanker adalah orang yang suka menyendiri dan suka mengasingkan diri, yang tidak mengeluarkan beban pikirannya dan lebih suka menyimpannya dalam hati. Karena itu, kajian-kajian tersebut memberikan nasihat—supaya terhindar dari penyakit-penyakit terkutuk ini—agar jangan marah, jangan iri, jangan sedih, dan jangan menyimpan duka cita kehidupan dalam hatinya.
Karena penyakit kanker sangat berkaitan dengan ketegangan syaraf, maka penelitian tersebut juga memberikan nasihat agar Anda secara teratur menenangkan syaraf dan melakukan relaksasi. Salah satu peneliti terkenal, Alexander Lebovich, dekan fakultas kedokteran di Universitas Belgrad, menambahkan, “Tertawa membantu menghilangkan ketegangan syaraf. Syaraf yang tegang menyebabkan rasa pusing. Telah terbukti secara ilmiah, bahwa tertawa mengurangi asam lambung dan bekerja sepeerti benteng yang melindungi diri dari rasa gelisah dan tertekan. Tertawa akan menenangkan syaraf dan membawa kepada rasa nyaman dan rileks. Tertawa menghilangkan insomnia (sukar tidur) dan membuka semua pintu-pintu dengan merendahkan diri melalui iman kepada Allah, hokum-hukum dan keputusan-keputusan-Nya, hingga ketenangan meresap ke dalam jiwa yang gelisah.
Keyakinan yang beredar pada masa lalu, bahwa marah yang terlampiaskan tidak memiliki bahya, sementara marah yang terpendam adalah penyebab utama berbagai macam penyakit.
Namun penelitian terbaru dari pada peneliti Amerika membuktikan adanya bahaya dua macam marah ini. Penelitian tersebut menyebutkan bahwa marah yang terpendam atau yang terlampiaskan memiliki bahaya yang sama bagi kesehatan, walaupun berbeda kadarnya.
Dalam keadaan emosi yang terus-menerus dan tidak terlampiaskan, bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan terkadang bisa menyebabkan serangan kanker.
Sedangkan dalam keadaan emosi yang terlampiaskan, bisa membahayakan pembuluh darah arteri jantung dan kemungkinan bisa terkena serangan jantung yang kronis. Karena marah yang meluap bisa meningkatkan kerja jantung secara mendadak. Sehingga sangat sulit mengendalikan gerakan syaraf mana saja. Kondisi fisik seseorang, tidak bisa dipisahkan dari kondisi jiwanya.
Penelitian-penelitian ilmiah membuktikan, bahwa syaraf yang terlalu tegang dan reaksi-reaksi emosional yang keras membawa pada hasil yang pasti, yaitu bertambahnya hormone-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar vital tertentu, sehingga bisa menyumbat jalannya system kekebalan tubuh dan menghalangi gerakan sel-sel antibody yang keluar dari system kekebalan sampai pada tujuannya.
Yang paling membahayakan dari itu semua adalah kemungkinan berubahnya sel-sel sehat menjadi sel-sel kanker, karena tidak adanya aktivitas normal dari jaringan imunitas.   (Dari itu semua, kita bisa mengetahui hikmah anjuran Rasulullah Saw. agar tidak marah dalam sabdanya, “Jangan marah!” Kemudian keterangan beliau dari perkataan yang masih global tersebut, “Sesungguhnya marah itu bersumber dari setan dan sesungguhnya setan diciptakan dari api. Sesungguhnya api padam dengan air. Apabila kalian marah, maka berwudhulah!”.

Depresi dan Cahaya
Para ilmuwan menemukan, bahwa banyak terkena cahaya, baik cahaya alami maupun buatan, bisa menyembuhkan kondisi depresi yang menimpa beberapa orang pada musim dingin, dimana reaksi yang dihasilkan dari cahaya lebih tampak jelas, ketika mendekati musim dingin dan siang hari semakin pendek. Orang yang depresi terkadang susah bangun tidur dan aktivitasnya berkurang.
Sementara itu, sekelompok pakar ilmu jiwa dari Amerika menemukan adanya hubungan yang erat antara depresi dan tidak terkena cahaya matahari yang mengaktifkan hormone tertentu di otak. Sehingga bisa menyebabkan depresi dan penyakit-penyakit lainnya, seperti kehilangan semangat, malas dan ingin tidur.  

Senyuman; Perlindungan Sekaligus Pengobatan  
Sekelompok pakar ilmu jiwa dan pengamat social dari Amerika, dalam penelitian mereka menyimpulkan bahwa senyuman adalah salah satu sebab kesuksesan dan kebahagiaan.  Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa orang yang sering tersenyum adalah orang yang lebih menarik dan memiliki kemampuan meyakinkan orang lain, ditambah lagi dia adalah orang yang lebih percaya diri.
Sedangkan para ilmuwan spesialis kedokteran menambahkan bahwa orang yang suka tersenyum memiliki detak jantung yang sehat dan normal. Telah terbukti secara ilmiah, bahwa senyuman bisa meringankan tekanan darah dan senyuman merupakan pertahanan dari penyakit-penyakit modern.  
Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh pakar ilmu jiwa dan social Amerika baru-baru ini berhasil menyimpulkan, bahwa senyuman bisa menjaga kesehatan rohani dan jasmani seseorang. Sebagaimana senyuman bisa menjadi semacam pengobatan preventif terhadap penyakit-penyakit modern. James Arikson, pakar ilmu jiwa Amerika, telah mengadakan penelitian terhadap 5.500 orang dari berbagai strata social yang dia bagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama: orang yang tidak pernah tersenyum. Kelompok kedua: orang yang tersenyum ketika diperlukan atau pada momen-momen tertentu. Kelompok ketiga: orang yang suka tersenyum. Dari survey yang telah dilakukan terhadap tiga kelompok diatas, dia menemukan bahwa kelompok terakhir adalah kelompok yang paling aktif, sehat, dan paling percaya diri dibandingkan dua kelompok lainnya. Pada akhirnya, Dr. Arikson menyimpulkan bahwa senyuman adalah salah satu sebab kesuksesan dan kebahagiaan. Orang yang paling sering tersenyum adalah orang yang paling menarik dan lebih mampu meyakinkan orang lain, sebagaimana orang yang sering tersenyum adalah orang yang lebih percaya diri. Hasil penelitian klinis juga membuktikan, bahwa orang yang sering tersenyum memiliki detang jantung yang sehat dan normal. Senyuman bisa meringankan tekanan darah, ditambah lagi senyuman dapat mempercepat aliran darah secara terus-menerus. Begitu pula, senyuman memiliki pengaruh-pengaruh positif terhadap kerja jantung, hati, dan otak. Hal itu, karena senyuman mendorong otak menyimpan kadar oksigen dalam jumlah yang banyak. Kesimpulannya, senyuman adalah salah satu bentuk pengobatan preventif bagi otak.  

Banyak Bicara dan Tekanan Darah
Para ilmuwan membuktikan bahwa banyak berbicara dan berceloteh bisa menimbulkan tekanan darah. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan terhadap sejumlah orang—yang sebagian cenderung lebih suka dan berdiam diri dan tidak suka banyak bicara, sedangkan yang lain cenderung banyak bicara—terbukti, bahwa kelompok pertama memiliki tekanan darah yang normal dan pikiran yang bersih, sementara kelompok yang kedua tekanan darahnya meningkat.  

Tidak Mau mendengarkan Berakibat Mudah Lupa
Telah dilakukan penelitian ilmiah tentang mendengar dan perannya dalam peningkatan kerja dan produktivitas. Penelitian ini ditujukan kepada beberapa direktur dan manajer perusahaan-perusahaan besar di wilayah Chicago, Amerika Serikat. Penelitian ini menghasilkan satu kesimpulan, yaitu tidak adanya perhatian para pemimpin untuk mendengarkan dengan baik, ketika berkomunikasi dengan bawahan-bawahan mereka.
Kemudia dilakukan eksperimen dan tes kepada ribuan anak didik dan ratusan bisnisman dan orang-orang professional, yang dilakukan di Universitas Minnesota, Amerika. Teknik pelaksaan tes itu berupa seorang diminta mendengarkan uraian singkat dari seorang  dosen. Kemudian orang yang mendengar tersebut ditanya tentang apa yang telah didengarnya. Hasil general yang didapatkan oleh tes tadi—dan dikuatkan pula oleh laporan penelitian oleh Universitas Florida dan Mchigan, setelah itu—menyimpulkan bahwa manusia normal hanya bisa mengingat setengah dari apa yang di dengarnya dan tidak banyak menaruh perhatian kepada cara mendengar. Manusia normal hanya bisa mengingat 25% dari apa yang di dengarnya setelah lewat dua bulan.
Penelitian-penelitian ilmiah juga membuktikan bahwa manusia normal akan melupakan setengah sampai sepertiga dari apa yang telah ia dengar hanya dalam waktu 8 jam setelah berlalunya, dan apa yang di dengarnya dan setengah sampai sepertiganya dalam waktu yang sesingkat dilupakannya ini, kuantitasnya melebihi kuantitas pembicaraan yang akan ia lupakan dalam waktu 6 bulan kedepan.
Perlu untuk di perhatikan, bahwa mayoritas pakar ilmu komunikasi, pendidikan, dan sosial berpendapat bahwa mendengar dengan baik adalah suatu keterampilan yang bisa diperoleh pendidikan dan latihan sistem pendidikan dan program-program latihan pengembangan sumber daya manusia harus memperhatikan hal tersebut. Mereka mengkritik sekolah-sekolah dan universitas-universitas yang hanya bisa menghasilkan lulusan-lulusan yang pandai berkomentar dan bicara, namun tidak tahu bagaimana mendengarkan orang lain dengan baik. Padahal masyarakat lebih membutuhkan orang yang menguasai keahlian mendengar dengan baik daripada orang yang pandai berkomentar dan banyak bicara.
Telah terbukti, bahwa pendengar yang baik, bukan selalu orang yang bodoh, karena tidak ada bedanya antara orang yang pandai dan kurang pandai dalamhal ini. Kemampuan mendengar orang lain tidak terkait sama sekali dengan kepandaian. Namun ia terkait dengan keterampilan-keterampilan tertentu yang bisa didapatkan melalui latihan dan percobaan. Keahlian-keahlian inilah yang menentukan kemampuannya untuk mendengar dengan baik.
Sebagaimana terbukti bahwa mayoritas manusia lebih banyak mengalami kesulitan memusatkan perhatian ketika mendengarkan orang lain daripada ketika berbicara atau mengekspresikan dengan raut muka dan bahasa tubuh. Kesulitan itu mengacu kepada fakta ilmiah yang mengatakan. “Sesungguhnya kita lebih cepat berpikir daripada berbicara.” Terbukti bahwa disaat kita mendengarkan orang lain, maka pikiran kita bekerja secara terus menerus dan mengalir dengan sangat cepat, sedangkan pada waktu yang sama, kata-kata yang diucapkan seseorang, prosesnya sedikit lebih lambat.”
Demikianlah, melalui penelitian yang intensif dan cukup lama yang dilakukan oleh para ilmuwan tentang kebiasaan mendengar pada setiap orang, mereka mendapatkan bahwa pendengar yang baik melakukan empat aktivitas otak dalam sebuah hubungan yang harmonis dan rapi. Setiap aktivitas tersebut berhubungan dengan orang yang lain sesuai dengan pembicaraan yang dipahami. Orang-orang yang mendengar memfokuskan pikiran terhadap pesan yang mereka terima dan hanya menyisakan waktu sedikit bagi akal untuk bermain-main di lorong-lorong pikiran. Empat aktivitas otak tersebut adalah:
1. Memikirkan pembicara secara langsung, mengasumsikan hasil-hasil pembicaraan dan mengira-ngira kesimpulannya.
2. Menimbang argumen dan bukti yang digunakan pembicara untuk mendukung ide-idenya.
3. Menampakkan dan merangkum secara langsung poin-poin pembicaraan terakhir.
4. Menerangkan kesesuaian pembicaraan dengan makna-makna yang tidak diungkapkan oleh kata-kata yang diucapkan. Hal itu dengan meneliti simbol-simbol hubungan, seperti ekspresi raut wajah, irama suara dan seterusnya.
Oleh karena itu, bila dibandingkan dengan kecepatan berbicara yang lain, kecepatan berpikir kita masih cukup memberikan kesempatan untuk melakukannya, butuh latihan-latihan, sebelum proses ini menjadi bagian aktivitas akal seseorang dan memberikan kemampuan mendengar yang baik padanya.   
Hasil-hasil penelitian juga membuktikan bahwa memahami ide, pikiran, atau konsepsi adalah suatu keterampilan yang merupakan karakter seseorang pendengar yang baik. Agar seseorang bisa memahami pikiran-pikiran orang lain, ia harus mengingat fakta-fakta yang darinya pikiran tersebut disimpulkan, sebagaimana pula agar dia dapat mengingat fakta-fakta dengan baik, dia juga harus memahami pikiran-pikiran orang lain.
Sebagaimana terbukti, bahwa kita hanya mendengar apa yang ingin kita dengarkan dan berpaling dari apa yang tidakingin kita dengarkan.  
Ketika seseorang berbicara tentang tema yang disenangi oleh pendengar atau menarik perhatiannya, maka pendengar—dengan tanpa sadar—menerima begitu saja segala hal yang disampaikan oleh pembicara, seperti fakta-fakta, fakta yang belum lengkap, bahkan ilusi dan hayalan. Ini artinya, di saat seperti itu unsur perasaan dan emosilah yang menjadi filter dan penyeleksi kata-kata.
Dari sini, para ilmuwan menemukan bahwa otak pendengar yang baik akan bekerja dalam arah yang berlawanan, ketika ia mendengar sesuatu yang bertentangan dengan visi, orientasi, akhlak dan tujuan atau mentalnya. Ketika seseorang mendengar perkataan yang sesuai dengan perasaan dan hawa nafsunya dia mendapatkan kenikmatan dan kesenangan dalam mendengarkannya. Dia akan menerima segala sesuatu dengan senang hati. Jiwanya memberikan cuti kepada kemampuan-kemampuan kritis dan penolakan, karena apa yang di dengarnya mendapatkan sambutan dan respon positif dalam dirinya. Oleh karena itu, para pakar memberikan nasihat, agar tidak terburu-buru dalam memvonis ketika seseorang sedang berbicara. Hal ini menuntut adanya control diri. Pada awalnya, hal ini sangat sulit. Namun dengan kemauan yang keras dan instrospeksi diri hal itu dapat diwujudkan. Demikian pula, penelitian tersebut memberikan nasihat tentang pentingnya memahami semua bagian pembicaraan dan menahan diri dari memberi penilaian final. Setelah semua bagian pembicaraan diungkapkan dan menilainya secara netral, barulah seseorang dapat mengungkapkan vonisnya.
Para ilmuwan yang tergabung dalam penelitian ini menyatakan, jika kita melatih akal kita untuk mencari ide-ide yang membuktikan kesalahan kita, seperti halnya kita melatihnya untuk mencari ide-ide yang mendukung kebenaran kita, maka kita akan jarang sekali bisa bersikap mengabaikan apa yang disampaikan orang lain kepada kita.  

Rokok Membahayakan Telinga 
Penelitian ilmiah terbaru menemukan bahwa asap rokok yang disertai dengan suara music yang hingar-bingar dapat merusak telinga. Beberapa ilmuwan dari Universitas John Hopskins, Amerika, mengadakan penelitian tentang pengaruh asap rokok dan suara gaduh terhadap kekuatan pendengaran seekor tikus eksperimen. Pertama-tama, mereka menempatkan tikus tersebut di dalam ruang udara yang tercemar dengan karbon dioksida, seperti udara asap rokok. Kemudian mereka memindahkan tikus tersebut dalam ruangan dengan suara keras yang berkekuatan 105 decibel,   yaitu setara dengan suara yang didengar manusia yang duduk di barisan depan dalam pesta music yang hingar binger. Hasilnya, tikus tersebut kehilangan kekuatan pendengarannya 20 decibel. Menurut perkiraan salah satu ilmuwan, jika hal itu terjadi kepada manusia, maka dia tidak akan bisa mendengar dengan jelas percakapan manusia dengan kekuatan suara normal.
Mereka juga menemukan bahwa mendengar suara gaduh dan menghirup asap rokok sekaligus dalam waktu yang bersamaan lebih berbahaya bagi telinga daripada mendengar suara yang hingar binger atau menghisap asap rokok secara terpisah. Hal itu, karena bertambahnya karbon dioksida dalam darah akan mengurangi pasokan oksigen menuju sel-sel syaraf di telinga bagian dalam. Sel-sel ini memungkinkan manusia untuk mendengar. Sel-sel ini akan berpindah ketika terjadi getaran rambut-rambut kecil dalam telinga dan setiap kali terdengar suara keras. Rambut-rambut dalam telinga akan bergetar setiap kali sel-
sel syaraf membutuhkan oksigen lebih banyak. Karena itu, para ilmuwan meyakini bahwa kekurangan kadar oksigen dalam sel syaraf yang disebabkan tercemarnya udara oleh asap rokok akan menyebabkan rusaknya pendengaran, ketika mendengarkan suara yang keras.  

Kosmetik Menyebabkan Penuaan Dini
kajian-kajian dan penelitian membuktikan adanya factor eksternal yang menyebabkan penuaan pada kulit, selain factor keturunan. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa diantara sebab eksternal iniadalah penggunaan kosmetik secara berlebihan. Bahan-bahan kosmetik yang terserap pori-pori kulit akan mengakibatkan terjadinya radang dan iritasi. Karena bahan-bahan kecantikan itu terbuat dari unsur-unsur berat, seperti timah dan mercuri yang larut dalam unsur lemak. Apalagi sinar matahari yang mengenai kulit secara langsung dan terus menerus akan mempengaruhi munculnya keriput atau penuaan dini pada wajah.
Sedangkan penuaan kulit akibat factor keturunan, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan pada penyakit-penyakit keturunan, seperti kulit belang, lupus (penyakit kulit yang berupa borok, terutama pada kulit wajah) atau qina ahmar (penyakit kulit pada kulit muka, sehingga warna kulitnya memerah).
Perlu diketahui walaupun keriput pada kulit wajah adalah tanda bertambahnya usia, hal itu bisa dihindari pada masa muda, yaitu dengan menjauhi penggunaan obat-obatan tanpa resep dokter.
Kajian-kajian ini juga menganjurkan perlunya kaum perempuan mempunyai waktu istirahat secara teratur, hingga terhindar dari tekanan-tekanan jiwa yang memicu terjadina keriput pada wajah dan penuaan kulit.  
Bab 4
BAHASA TUBUH
(BODY LANGUAGE)

Pertama: kenalilah Diri Anda!
Kedua: Pelajarilah Bahasa Mata!
Ketiga: Latihlah Suara Anda!
Keempat: Awasilah Gerakan-gerakan Tangan Anda!
Kelima Ekspresi Wajah.

Pertama: Kenalilah Diri Anda!
- Tentukan kelemahan-kelemahan Anda dan berusahalah mengatasinya.
- Eksplorasi diri Anda dan tentukan potensi-potensi Anda yang menakjubkan.
Apa perbedaan sifat dan kepribadian?
Sifat : Biasanya cenderung tetap.
Kepribadian : Bisa diubah.
Sifat terbentuk dari fitrah dan lingkungan tempat tinggal, sedangkan kepribadian adalah salah satu keajaiban jiwa manusia dan bisa dikendalikan.
Rahasia Mengembangkan Kepribadian
9 pertanyaan pribadi yang bisa mengembangkan kepribadian
1. Benarkah Saya berjuang untuk mengalahkan titik-titik kelemahan saya?
2. Apakah saya mengetahui titik-titik kekuatan saya dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya?
3. Apakah saya memiliki fisik dan akal yang sehat tanpa gangguan atau ketegangan?
4. Apakah saya benar-benar merasa gembira berteman dengan orang lain?
5. Apakah saya lebih banyak membantu manusia daripada memberikan intruksi kepada mereka?
6. Apakah saya menguasai masalah-masalah kekurangan terhadap orang lain?
7. Benarkah saya mengatasi problem-problem saya dengan kemauan yang keras dan rasa percaya diri?
8. Apakah saya tampak sebagai orang yang optimis bagi orang lain?
9. Apakah saya mencari-cari alasan yang meyakinkan, ketika saya tidak melakukan pekerjaan rutin atau menundanya?
Latihan Mengenal Sifat Anda
Table contoh-contoh sifat
Hasil Sifat 
A1
A2
A3
B1
B2
B3
C1
C2
C3
D1
D2
D3 Kreatif
Patuh
Berubah-ubah
Ambisius
Harmonis
Emosional
Pendiam
Keras
Ragu-ragu
Malas
Romantis
Agresif

A1: Kreatif
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Sensitif
Spontanitas
Keras
Mawas diri
Serba ingin tahu
Cepat paham
Setia kawan
Pemimpi
Memiliki cita-cita tinggi
Penghayal Berubah-ubah
Tidak sensitif
Suka berpura-pura Suka kebebasan
Relasi luas
Kreatif
Insinyur
Arsitek
Psikiater
Mekanik listrik
Penerbangan

A2: Patuh
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Menyukai keindahan. Berjiwa seni
Terbuka
Baik hati, dicintai, dihormati
Suka beradaptasi
Suka bermewah-mewah
Tidak konsisten, suka berubah-ubah
Tidak punya inisiatif
Tidak punya kemauan
Sedikit ambisius Romantis, pasangan hidup yang baik
Cerdas
Haus kasih sayang
Mencintai sepenuh hati
Cocok antara hobi dan sifat Seniman, musikus
Kapster
Tukang pijat
Berkaitan dengan bidang pendidikan
Guru, pengajar

A3: Berubah-ubah
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Fleksibel
Mudah beradaptasi
Serba ingin tahu, cerdas
Waspada dan hati-hati
Pengertian
Wibawa, elegan
Suka jalan-jalan
Mudah terpengaruh
Suka meniru
Dangkal 
Ragu-ragu
Emosional, egois
Pikiran kacau, banyak bicara
Berubah-ubah
Pandai berakting percintaan
Suka menntang
Butuh berkomunikasi dengan orang lain
Pedagang
Wartawan
Penerjemah 
Diplomat
Penceramah
Advertising
handycraft

B1: Ambisius
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Suka menguasai dan memimpin
Cekatan
Pelaksana
Penghayal yang kreatif
Menyukai hal-hal yang besar
Semangat bekerja
Arogan
Sombong
Berlebihan menjaga harga diri
Tiran
Berpikiran dangkal
Tidak tahan perbedaan
Butuh teman yang selevel, social maupun pemikiran
Seniman
Tata ruang
Produser film
Perias kecantikan
Politikus, duta besar
Pemimpin lembaga
Bankir
Pengacara

B2: Harmonis
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Jujur
Dermawan
Humoris
Social
Terbuka
Beripikiran luas
Spontanitas
Gemar membaca
Arogan
Keras
Berpikiran dangkal
Tidak netral Rasa kekeluargaan kuat
Pasangan hidup penuh perhatian
Setia dan tulus
Mampu memimpin dan loyal
Peneliti
Jurnalis, reporter
Agen wisata
Penerjemah
Praktisi hukum
Pekerjaan yang berhubungan dengan dunia binatang
Pawang hewan

B3: Emosional
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Spontanitas, semangat giat, penuh vitalitas
Suka tantangan
Keras
Berhati tulus
Pelaksana
Pemarah
Agresif, kasar
Takut sendirian
Tidak banyak pertimbangan
Antusias Tangkas
Suka bertengkar di rumah, namun baik hati dan tidak suka iri hati
Berjiwa lembut, meski bertampang garang

Suka kepemimpinan
Mampu memimpin
Giat bekerja
Militer
Ahli bedah
Pawang
Pemimpin organisasi
Dokter gigi


C3: Pendiam 
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Ambisius
Tenang
Suka merenung
Sabar, tekun
Berpikir logis
Haus ilmu pengetahuan
Introvert
Waspada
Irit, pelit
Membenci harapan yang tak terwujud
Suka bermasyarakat, namun takut larut di dalamnya
Tidak begitu energik
Tidak spontanitas tapi penuh perencanaan dan teguh pendirian
Suka teman bergaul yang lebih tua

Pekerja keras
Sekretaris
Perpustakaan
Pegawai
Kepala bagian
Pedagang
Pertanian




C2: Keras
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Sensitive
Giat, tekun
Suka rutinitas
Konservatif
Pembawaan tenang
Mengutamakan penampilan fisik
Emosi kuat
Butuh motivasi
Takut perubahan
Suka iri hati
Mencintai harta benda
Berhati tulus, setia
Pencemburu
Umumnya keras hati

Pekerja keras
Pertanian, perkebunan
Pekerja bangunan
Perairan dan kehutanan
Pekerja jembatan dan jalan
Penyanyi
Pengacara
Penjahit
Pekerjaan yang berhubungan dengan tanah



C3: Ragu-ragu
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Tingkat ketelitian sangat tinggi
Cermat
Rajin
Suka ketelitian
Selektif
Perfeksionis
Bisa dipercaya, pemberani
Emosional
Otak bebal
Pelit
Haus kasih sayang
Kurang romantic
Tulus tapi bloon
Pemalu, gati-hati
Tidak peka soal asmara

Rasional, sistematis
Mekanik
Tukang jam
Ahli kimia
Apoteker
Peneliti
Ilmuwan
Wartawan
Pedagang

D1: Pemalas
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Mudah dipengaruhi
Terbawa iklim pergaulan
Toleran, sabar
Perasa
Punya pemahaman yang baik
Pemurah, ramah
Idealis
Keinginan tidak tetap
Pemalu, ragu-ragu
Lamban, tidak perhatian
Lemah, penghayal
Suka lalai Setia, suka menyepelekan
Suka dimanjakan
Sensitivitas yan palsu

Semangat kerja kurang
Sastrawan
Penulis
Musisi
Pelukis
Pegawai
Penjahit




D2: Romantis
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Sangat penyabar
Waspada
Penghayal
Keras, teguh pendirian
Penampilan selalu berubah
Kurang suka masalah peperangan/kekerasan
Angkuh
Pemalu
Sulit menjalin interaksi dengan orang lain
Haus cinta dan kasih sayang
Kebapak-bapakan
Mencintai keluarganya
Perasaan lembut
Siap menghadapi kegagalan

Penulis
Pelukis
Pengajar
Sejarawan
Arkeologi
Pimpinan sebuah lembaga kecil




D3: Ragu-ragu
Indikator Perilaku Emosional Profesi/Sifatnya
Tingkat ketelitian sangat tinggi
Cermat
Rajin
Suka ketelitian
Selektif
Perfeksionis
Bisa dipercaya, pemberani
Emosional
Otak bebal
Pelit
Haus kasih sayang
Kurang romantic
Tulus tapi bloon
Pemalu, gati-hati
Tidak peka soal asmara

Rasional, sistematis
Mekanik
Tukang jam
Ahli kimia
Apoteker
Peneliti
Ilmuwan
Wartawan
Pedagang


Kedua: Mempelajari Bahasa Mata
1. Hendaklah kedua mata Anda enak dipandang, ketika berbicara.
2. Bicaralah dengan posisi kepala tegak.
3. Jangan membuang pandangan dari pembicara.
4. Jangan terlalu lama menatap mata pembicara.
5. Jangan terlalu banyak berkedip, ketika berbicara.
6. Jangan memakai kacamata gelap, saat berbicara.
7. Hindari pandangan-pandangan yang kesannya meremehkan lawan bicara.

Ketiga: Latihlah Suara Anda!
Kondisi mental Anda bisa diketahui dari suara Anda
- Suara tinggi: Untuk menarik perhatian dan mengendalikan orang lain.
- Suara rendah: Bosan, lelah, depresi, dan sedih.
- Suara tenang: Percaya diri.
- Mengulangi beberapa kalimat: Tidak percaya diri.
7 ide kreatif melatih suara:
1. Bersikap santai.
2. Bernafas secara normal.
3. Usahakan suara Anda lepas bebas, tidak ditahan-tahan.
4. Buatlah suara Anda memiliki kekhasan.
5. Rekam suara Anda.
6. Hitunglah kata-kata yang Anda ucapkan tiap menit.
7. Bicara dengan rasa percaya diri dan semangat.

Keempat: Perhatikan Gerakan-gerakan Tangan Anda
1. Jangan mengarahkan jari telunjuk kepada lawan bicara, saat berbicara.
2. Jangan berusaha menyentuh pakaian pendengar Anda, ketika berbicara.
3. Usahakan untuk menyamai gerakan-gerakan lawan bicara Anda.
4. Jangan meletakkan tangan Anda di belakang kepala, saat berbicara.
5. Jangan banyak menggaruk kepala, saat berbicara.
6. Jangan sering bersidekap, saat berdiri.

Kelima: Ekspresi Wajah
1. Raut muka saata gembira.
2. Raut muka saat sedih.
3. Raut muka saat takut.
4. Raut muka saat rela.
5. Raut muka saat marah.

BAB 5
KUNCI UTAMA MERAIH HATI

Pertama: Teknik Menghafal Nama
1. Mendengar nama yang disebutkan dengan penuh perhatian, dan meminta langsung kepada pemilik nama untuk mengulangi namanya ketika lupa.
2. Pergunakan dalam sehari-hari dan jangan disimpan dalam ingatan saja.
3. Hubungkan nama dengan kerutan atau sesuatu yang special di wajahnya, tubuhnya atau dalam kesehariannya, hingga Anda tidak mudah melupakannya.

Kedua: Teknik Humor dan Melucu
- Kumpulkan dan hafalkan cerita-cerita lucu dan kejadian-kejadian menarik, namun harus seimbang.
- Latihllah kemampuan Anda bercanda dan berkelekar.
Uji Kemampuan Anda dalam Bercanda dan Berkelekar
1. Anda mendapat undangan makan siang dari teman-teman Anda, ketika sampai disana hidangannya belum siap, bagaimana sikap Anda?
A. Tertawa dan membantu mereka menyiapkan makanan.
B. Tersenyum kecut dan membantu mereka hanya demi menjaga sopan santun.
C. Anda menemukan kesulitan menutupi kekesalan Anda.
2. Apa reaksi pertama Anda ketika sampai di suatu took dan ternyata took tersebut tutup?
A. Apakah Anda marah?
B. Kecewa?
C. Biasa saja?
3. Ketika Anda terlibat perselisihan disebabkan rasa cemburu, apakah Anda…
A. Sangat terpengaruh?
B. Merasa cemas?
C. Menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang bodoh?
4. Apakah Anda selalu mengaitkan urusan-urusan penting Anda pada wibawa Anda?
A. Ya.
B. Setelah dipikirkan, Anda berkata ya.
C. Ketika dibutuhkan saja.
5. Terjadi kesalah fatal di rumah Anda. Lalu diadakan rapat untuk mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap kesalahan tersebut. Apa reaksi Anda?
A. Tidak mungkin bergantung kepada siapa pun.
B. Semua ini mencemaskan, apa yang harus dilakukan?
C. Jangan takut, semuanya akan kembali normal.
6. Untuk menarik perhatian Anda, cara yang paling bagus dilakukan?
A. Membicarakan hal-hal serius kepada Anda.
B. Menghibur Anda.
C. membuat Anda tertawa.
7. Rutin menurut Anda adalah…
A. Hal yang menakutkan dan semuanya serba salah.
B. Realistis yang sulit diubah.
C. Suatu yang penting, terkadang memberikan kepuasan.
8. Kejadian di luar rencana, menurut Anda…
A. Mencemaskan.
B. Menarik.
C. harus terjadi.
9. Dalam kesempatan bagaiman Anda bahagia, apakah Anda menyenangi…
A. Mendapatkan apa yang Anda inginkan?
B. Hadiah yang bermanfaat?
C. Kejutan?

Hasil Uji Kemampuan Anda bercanda dan Berkelekar
Soal Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9 A
C
C
C
C
C
B
B
C C
B
B
B
B
B
C
C
B B
A
A
A
A
A
A
A
A

Hitung Poin Anda
- Bila Anda mendapatkan jumlah jawaban terbanyak pada kolom 1, maka Anda…
1. Memiliki perasaan yang kuat dan kemampuan yang besar untuk bercanda dan berkelekar.
2. Anda mampu membebaskan diri dari situasi yang sulit dengan mudah.
3. Reaksi Anda cepat dan spontan.
4. Tetapi Anda sangat sensitive terhadap kesalahan yang diarahkan kepada Anda.
- Bila Anda mendapatkan jumlah jawaban terbanyak pada kolom 2, maka Anda…
1. Berusahalah agar Anda memiliki jiwa humor yang bagus.
2. Terkadang Anda menahan diri untuk tidak bercanda, walaupun situasinya tepat untuk bercanda.
3. Terkadang Anda bercanda dengan diri sendiri, ketika Anda merasa jemu.
- Bila Anda mendapatkan jumlah jawaban terbanyak pada kolom 3, maka Anda…
1. Anda tidak terlalu menyukai bercanda dan humor.
2. Raut muka Anda sangat sulit untuk ceria.
3. Anda jarang bercanda.
4. Anda adalah tipe-tipe pekerja keras dan praktis.
5. Terkadang Anda tertawa karena mendengar atau melihat sesuatu yang lucu, namun Anda menyimpan persoalan-persoalan khusus dalam diri Anda.

6 Kaidah Emas untuk Humor yang Berhasil
1. Hormatilah lawan bicara Anda.
2. Setiap tempat ada pembicaraannya.
3. Jangan bersikap egois ketika menyampaikan cerita lucu dan menarik.
4. Jangan terlalu bertele-tele ketika menyampaikan cerita lucu.
5. Kuasailah seni menyampaikan cerita humor.
6. Jadilah pendengar yang diplomatis.


BAB 6
MEMAHAMI EKSPRESI-EKSPRESI PERSAHABATAN

Memahami ekspresi-ekspresi persahabatan
1. Senyuman.
2. Pandangan mata.
3. Arah gerakan kedua tangan dan siku.
4. Sambutan-sambutan: Jabat tangan, tepukan persahabatan, menggandeng tangan dan berjalan bersama, rangkulan.
5. Perpisahan.

1. Senyuman
a. Prinsip menyambut orang.
b. Media menjaga kesopanan.
c. Saat mengarahkan pandangan.
d. Senyuman tulus: mulut tertutup.
e. Senyuman palsu: mulut terbuka, namun tidak tampak ekspresi lain di wajah.
f. Senyuman tidak senang: mulut setengah tersenyum.

2. Pandangan
a. Kepala tegak dan pandangan lurus ke depan; menandakan pribadi realistis yang mengawali suatu pembicaraan hanya dari memandang lawan bicara.
b. Kepala tegak dengan pandangan mengarah ke samping: mementingkan diri sendiri dan tidak bisa menerima kenyataan.
c. Kepala lurus ke depan, namun pandangan mengarah ke bawah: bisa menerima apa yang telah terjadi.
d. Kepala tegak dan pandangan jauh ke samping: merasa perlu mengingat kejadian masa lalu untuk mengatasi kejadian-kejadian sekarang.
e. Kepala tegak dan pandangan mengarah keatas: cenderung idealis, siap menghadapi semua orang yang menentang prinsip-prinsip dan ide-idenya.
f. Kepala tegak dan pandangan mengarah ke bawah dengan kedua kelopak mata menyipit: pribadi yang tidak mudah menyerah, menyembunyikan kejadian masa lalu yang bisa mengusiknya.

3. Gerakan-gerakan Kedua Tangan dan Lengan
a. Sikap istirahat di tempat: menandakan percaya diri.
b. Menempelkan jung-ujung jari kedua tangan saling berhadapan: menunjukkan perasaan sombong dan terlalu percaya diri.
c. Tangan diletakkan di atas paha tanpa menekan: menunjukkan dia sedang berpikir, menimbang dan memusatkan perhatian.
d. Duduk bertopang dagu: menandakan bosan dan capek.
e. Menggaruk dagu ketika berbicara: menunjukkan sikap ragu-ragu terhadap perkataan yang diucapkan.
f. Tangan memegang leher bagian belakang dengan kepala sedikit terangkat: berusaha menahan diri dan menguasai emosi.
g. Menggaruk kepala dengan posisi kepala sedikit menunduk: menujukkan kebingungan dan tidak focus.
h. Menyembunyikan ibu jari dalam genggaman tangan: menunjukkan kesulitan memecahkan masalah.
i. Memberi isyarat dengan jari telunjuk: menunjukkan agresivitas dan sifat ingin berkuasa.
j. Menggerakan kedua tangan bersama-sama dengan cepat: menujukkan kepuasan dan keyakinan.
k. Merenggangkan jari kelingking dari jari-jari yang lain: menujukkan keinginan menjadi pribadi yang berbeda.
l. Mengatupkan kedua telapak tangan: menunjukkan kemantapan hati terhadap suatu ide.
m. Selalu menggerakkan tangan ke bawah: menujukkan sikap nervous dalam pergaulan.

4. Penyambutan
A. Jabat tangan
1. Apabila tangan kiri menutupi tangan kanan: menunjukkan rasa rasa cinta, sambutan yang hangat dan ada keinginan menjalin hubungan.
2. Tangan kiri di atas pundak Anda: menunjukkan untuk kepentingan atau maksud tertentu.
3. Menarik tangan kanan ketika berjabat tangan: menunjukkan dominasi emosi.
4. Memegang lengan ketika berjabat tangan: menunjukkan adanya pikiran yang baru saja terlintas dan ingin meyakinkannya.
B. Merangkul pundak sambil berjalan beriringan: menunjukkan eratnya persahabatan di antara Anda berdua.
C. Berangkulan: maksud dari ekspresi ini mengacu pada tradisi yang berlaku ditempat masing-masing.

5. Perpisahan
a. Melihat jam berulang-ulang: menunjukkan kesibukan atau dikejar-kejar waktu.
b. Sering menoleh: menunjukkan sedang terburu-bur.
c. Memandang mata lama sekali: mengharapkan pertemuan berlangsung lebih lama. 
d. Mengantar sampai tempat terakhir sebelum berpisah: menunjukkan hangatnya pertemuan dan hubungan.

BAB 7
JANGAN SEPERTI MEREKA BILA TAK INGIN TERASING…!!!
1. Interuptor 
Dia adalah orang yang selalu memotong pembicaraan, padahal pembicaraan itu sangat jelas. Dia memancing emosi orang lain dan menjadi ingin sekali mengulangi perkataannya. Kebiasaan buruk ini selalu muncul di setiap pembicaraan yang diikuti oleh orang seperti ini. Kebanyakan orang akan meninggalkannya.

2. Orang Dungu
Dia adalah orang yang menunjukkan kebodohannya dengan cara yang sangat menyedihkan, hingga sepeerti kehilangan akal. Orang seperti ini akan mengkritik segala hal, tidak diplomatis, kesalahan-kesalahannya terlalu banyak untuk dihitung, terutama dalam perkataan dan pergaulan. Setelah menjauhinya, masyarakat akan menganggap adanya seperti tiadanya.

3. Membosankan
Dia adalah orang yang bicaranya lambat, di samping itu, dia akan menyampaikan cerita atau kejadian sampai hal-hal yang paling kecil. Kita tahu kapan dia mulai bicara, namunkita tidak tahu kapan dia berhenti. Dia akan terus bicara, selama dia merasa masih ada yang kurang, padahal dia cukup menyebutkan secara global atau memberikan isyarat. Cara bicaranya yang panjang lebar,, mendetail dan terlalu lambat, akhirnya membuat orang lain menjauhinya, seperti seseorang menjauhi wabah penyakit. 

4. Penentang
Dia adalah orang yang tidak bisa menerima pendapat atau gagasan orang lain, siapapun orangnya, padahal dia sendiri tidak bisa mengemukakan gagasan yang lebih baik dan juga argument yang memuaskan atas penolakannya. Yang oenting baginya adlah sikap asal beda dengan orang lain. Orang yang selalu mengkritik ini tidak bisa bergaul secara baik dan harmonis dengan orang lain. Kebiasaan suka menentang ini—ketika diajak bertukar pendapat—tidak akan membuahkan hasil sekecil apapun, Karen tanggapannya selalu negatif.

5. Suka Memerintah
Dia adalah tipe orang yang selalu memberikan nasihat bagi setiap keluhan bagi yang Anda adukan. Nasihat-nasihatnya bernada pasti, seperti, “Lakukan ini!”, “Katakan ini!”, “Tanyakan padanya!”, “Hubungi orang ini!”, “Perhatikan ini!”, maka cepat atau lambat orang seperti ini akan dijauhi teman-temannya.

6. Suka ikut campur
Dia adalah tipe orang yang suka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak tepat, tidak berhati-hati dan suka minta jawaban segera. Dia suka mencampuri urusan orang yang bukan menjadi kepentingannya dan pada waktu yang tidak tepat.

7. Penjilat
Dia adalah tipe orang yang suka memuji tanpa rasa malu, dengan cara kasar dan tidak sopan. Dia tidak senang, bila ada orang lain disanjung dihadapannya. Bahkan dia menampakkan ketidaksenangannya secara terbuka dan mulai mengalihkan pembicaraan untuk kepentingan sendiri.

8. Pencemooh
Dia adalah tipe orang yang hobinya suka menghina, mencemooh, dan mengejek orang lain setiap ada kesempatan. Dia akan mencemooh orang lain dimanapun tempat dan kapan saja, tidak peduli siapa di depannya.

9. Suka bicara kasar
Dia adalah tipe orang yang sering mengeluarkan kata-kata kasar dalam setiap kesempatan secara spontan. Biasanya, ucapan kasar ini menandakan bahwa di dalam dirinya juga tersembunyi sifat kasar.

BAB 8
PERINTANG PRIBADI MAGNETIS

1. Perasaan Malu
Solusi:
1. Pusatkan perhatian pada lingkungan sekeliling Anda, jangan sibuk dengan perasaan-perasaan Anda sendiri.
2. Mulailah bersuara lantang.
3. Biasakan diri mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara terbuka (dihadapan orang banyak).
4. Genggamlah benda keras.
5. Mulailah segera berbicara.
6. Ulangi dan hafalkan apa yang telah Anda pelajari, barangkali suatu saat akan berguna bagi Anda ketika berinteraksi dengan orang lain.

2. Merasa Serba Kurang
Solusi:
1. Yakinlah, bahwa yang sempurna hanya Allah Swt. semata.
2. Belajarlah terus dan perangi kebodohan.
3. Bicaralah tentang hal yang Anda kuasai atau arahkan pembicaraan kepada hal-hal yang Anda pahami.
4. Berharap dalam menjalin relasi. Mulailah menjalin relasi dengan orang yang tingkatannya dibawah Anda.
5. Jagalah sopan santun dan akhlak yang mulia supaya kekurangan yang ada pada diri Anda tertutupi.

3. Tidak Pandai Berbicara dan Meyakinkan Orang
Solusi:
1. Banyak belajar dari sikap dan cara bicara para ulama, pemimpin, dan orang-orang pandai.
2. Banyak bergaul dengan orang lain dan pelajari teknik-teknik mereka ketika berbicara dan meyakinkan orang lain.
3. Biasakan bercakap-cakap dengan orang lain, jangn suka banyak berdiam diri.
4. Berusahalah untuk yang kedua kali, ketiga kali, dan seterusnya, bila usaha yang pertama gagal.

4. Selalu Sibuk dengan Waktu Luang Sedikit
Solusi:
1. Berdoa kepada Allah, semoga memberi keberkahan pada waktu Anda.
2. Aturlah agenda harian Anda.
3. Ingat selalu, bahwa keberkahan waktu ada pada pagi hari.
4. Hindari sikap suka menipu diri sendiri ketika banyak kesibukan.
5. Jangan sering mengulang kata-kata, “Saya sibuk!”


5. Tidak Mengetahui Cara Membangun Interaksi
1. Pelajari seni membangun relasi.
2. Jadikan Rasulullah Saw. sebagai teladan Anda dalam berinteraksi.
3. Jangan menghadapi segala hal baru dalam sikap sentimental.
4. Pikirkan bagaimana cara mencari solusi, daripada terus menyesali.
5. Belajarlah dari orang lain cara berinteraksi.

25 Kaidah Emas Agar Menjadi Sosok Magnetis
1. Berikan salam, baik kepada orang yang Anda kenal maupun tidak.
2. Tersenyumlah dengan hati yang tulus.
3. Panggillah orang lain dengan panggilan kesukaannya.
4. Berikan hadiah, niscaya kita akan saling mencintai!
5. Berusahalah melupakan kesalahan-kesalahannya.
6. Jangan seperti seekor lalat.
7. Barangsiapa membeberkan aib orang lain, niscaya Allah akan membuka aibnya.
8. Hanya karena kasih sayang Allahlah, kita bisa bersikap lemah lembut terhadap manusia.
9. Kepuasan manusia adalah tujuan yang tak terhingga.
10. Bila Anda ingin dipatuhi orang lain, maka perintahkan perkara yang sanggup dilakukannya.
11. Tanda kesempurnaan Muslim seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak penting baginya.
12. Bila seseorang telah bersikap melampaui batas terhadapku, aku akan menjauhinya.
13. Hindari sikap suka berburuk sangka terhadap orang lain.
14. Acara-acara pertemuan adalah peluang berharga, maka manfaatkan sebaik-baiknya.
15. Usahakan untuk selalu mnejaga cita rasa.
16. Barangsiapa dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang beruntung.
17. Kuasailah seni mengemukakan pertanyaan.
18. Biarkan orang lain menganggap bahwa ide tersebut adalah buah pikirannya.
19. Lepaskan kacamata hitam.
20. Jauhkan tangan kita dari hak milik orang lain, niscaya kita menjadi orang yang dicintai.
21. Jangan tiup balon, karena ia akan meletus.
22. Menangkan percekcokan dengan cara menghindarinya.
23. Jangan menjadi orang yang suka mencela.
24. Tanamlah kebaikan, niscaya Anda akan memetik buahnya.
25. Jangan mengganggu orang yang sedang sibuk.


PENUTUP
Ketahuilah, bahwa orang-orang besar selalu memiliki keistimewaan pandai berinteraksi dengan orang lain.
Ketahuilah pula, bahwa di akhirat kelak tidak ada amal yang timbangannya melebihi akhlak yang mulia.
Bila Anda bertanya mengenai orang-orang yang mulia
Anda akan menjumpai diriku laksana matahari yang selalu tampak di seluruh bumi.
Terakhir, supaya kita menjadi pribadi yang magnetis…
Tuluslah dalam pergaulan Anda!
Jujurlah…!
Setialah…!
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang diantara dirimu dan dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. (Fushilat: 34).
Demikianlah yang dapat saya persembahkan, semoga Allah Swt. melimpahkan kepada saya ketulusan hati, menerimanya sebagai amal kebaikan, serta memberikan petunjuk dan kelurusan dalam segala hal. Paelani Setia



You May Also Like

0 komentar