#BelajarSingkatPart2/ Kemunduran Islam di Indonesia
Fenomena Kemunduran Islam di Indonesia
Modernitas
merupakan perkembangan yang dicetuskan oleh bangsa Barat sebagai upaya rekayasa
sosio-intelektual (socio intelectual engineering) daripada historis natural.
Modernitas telah runtuh, gagal, dan muncul antitesa baru yaitu post-modernitas
yang merekontruksi dan mendaur ulang sistem yang baru.
Penyebab
terjadinya keruntuhan Islam di Indonesia setidaknya disebabkan oleh berbagai
hal, diantaranya 5 hal dibawah ini:
1.
Depribumisasi
Merupakan
suatu proses tercerabutnya Islam yang mengakar dalam tradisi sosial kultural
masyarakat. Datangnya para modernis dan adanya golongan lain yang tidak suka
terhadap tradisi Islam di Indonesia, sehingga menganggap atau suka
membid’ah-bid’ahkan atau bahkan memusyrikan berbagai tradisi Islam yang ada.
Misalnya, tradisi tahlilan, selametan, dan lain-lain.
2.
Demistifikasi
Merupakan
suatu proses dimana tasawuf dianggap sebagai penyebab keruntuhan Islam di
Indonesia, padahal dalam sejarahnya tasawuf merupakan faktor pendukung
berkembangnya islamisasi di Indonesia karena dianggap sesuai dengan peradaban
sebelumnya. Seperti yang dilakukan oleh walisongo ketika menyebarkan Islam di
jawa.
3.
Degaibisasi
Merupakan
fenomena dimana hal-hal yang gaib dianggap tidak ada dan bahkan selalu
dipaksakan agar masuk akal, kaum modernis biasanya datang dengan anggapan bahwa
sesuatu yang gaib sudah tidak pantas hinggap dlaam kehidupan, semua harus masuk
akal atau bahkan rasional. Padahal, dalam realitanya, suatu hal yang gaib tidak
bisa dilepaskan dalam kehidupan bahkan dalam al-Quran sekalipun.
4.
Deinstitusionalisasi
Fenomena
ini juga banyak terjadi saat ini dimana yang paling jelas nyata adalah
dihilangkannya institusi ulama dalam
kehidupan agama Islam. Banyak sikap taklid kepada ulama shaleh dihilangkan dan dianggap
tidak perlu lagi, semua orang dianggap bisa berijtihad. Dampaknya banyak orang
yang baru paham sedikit ilmu agama saja dianggap bisa menafsirkan berbagai hal
(sok tau). Hal tersebut diperparah dengan arus informasi yang mudah dan bisa
didapatkan oleh siapa saja dan dimana saja.
5.
Desintegrasi
Inipun
yang sangat jelas terlihat saat ini, dimana umat islam dikotak-kotakkan dan
dipecah belah dengan berbagai perbedaan dan asa kepentingannya, hal tersebut
akan sangat berbahaya dan bisa berpotensi menghancurkan suatu bangsa bahkan
peradaban.
Sebetulnya
permasalahan Islam kedepan yang jelas dan sangat berbahaya adalah bukan lagi
pada perbedaan pemahaman atau perbedaan dasar kegiatan ibadah (ikhtilaf),
tetapi ada dalam fenomena yang mudah diambil kepentinganya oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab seperti fenomena kemiskinan, kesenjangan sosial, dan
kemerosotan pendidikan dimana moral dan karakter bangsa rusak, apalagi ketika
para elit negara mempertontonkan kemunafikan dan ketidakbiadabannya terhadap
masyarakat dan menimbulkan adanya krisis kepercayaan terhadap pemerintahan
(yaitu KKN, kriminalitas, kemewahan, kemalasan dan lain-lain). Masalah yang
sangat berbahaya juga terjadi karena besarnya pengaruh mass culture yang berpengaruh terhadap selera, gaya, dan kebutuhan
masyarakat yang berakibat pada adanya sikap materialisme dan hedonisme yang
menjamur.
0 komentar