Peristiwa Hijrahnya Rasullullah Saw. ke Madinah

by - 06.30

Peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad Saw. ke Madinah
Hijrah menurut bahasa adalah perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini saya akan membahas peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad Saw. dari kota kelahirannya ke Madinah. Peristiwa hijrahnya Nabi Saw terjadi dalam 13 tahun fase kenabiannya. Hijrahnya Nabi berawal dari adanya suatu perjanjian yaitu Baitul Aqobah (Formal Protective) yang berisi tentang perjanjian politik mempertahankan, damai, jamin menjamin dalam perang dan lain-lain dengan kafir Quraisy. Kemudian ditambah oleh adanya permohonan hijrah dari kaum Ansor. Alas an Nabi Saw. hijrah dari Mekkah ke Madinah adalah: 1) Memandang kota Mekkah tidak dapat lagi dijadikan pusat dakwah; 2) Turunnya wahyu Allah dalam mimpi Rasululullah tentang hijrah ke Yastrib.
Setelah rencana Rasulullah Saw hijrah diketahui oleh kaum kafir Quraish, terjadi penindasan-penindasan terhadap golongan Ansar di Mekkah. Selain itu, banyak terjadi percobaan pembunuhan oleh kaum kafir terhadap Nabi Muhammad Saw. Kaum kafir Quraisy sepakat untuk merencanakan pembunuhan kepada Rasullullah yang disetujui oleh seluruh pimpinan kafir Quraisy.
Dalam keadaan genting tersebut turun wahyu Allah surat al-Anfal: 30 tentang berhijrah, sehingga Rasulullah mengalihkan perhatian kaum kafir dengan bersembunyi di gua Syur yang ditemani Abu Bakar selama beberapa hari. Rasul juga menyuruh Ali bin Abi Thalib untuk menggantikan beliau tidur di rumahnya ketika rumah Rasull di kepung kaum kafir Quraisy. Hal tersebut menyebabkan rencana pembunuhan terhadap Rasullullah gagal.
Setelah itu, kaum kafir Quraisy juga mengadakan syaembara, ‘siapa saja yang berhasil membawa Rasulullah hidup maupun mati akan mendapatkan 100 ekor unta’. Hal tersebut sampai kepada telinga Syurokah, dia adalah seorang panglima yang kuat dan tangguh, dan dia pun antusias untuk menemukan Rasullullah dan ingin membunuhnya. Setelah perjalanan yang jauh Syurokah akhirnya menemukan rombongan Rasullullah, namun Allah Swt menjaga Rasulullah dengan cara mengendalikan kuda yang ditumpangi Syurokah hingga terus terpelanting dan akhirnya Syurokah menyerah dan meminta jaminan kepada Rasullullah. Syurokah pun pulang ke Mekkah dan merahasiakan keberadaan Rasullullah beserta rombongannya.
Sesampainya di Madinah, yang pertama kali mengetahui kedatangan Rasulullah adalah seorang Yahudi yang mengatakan, “Wahai suku Qilah (olokan) kakekmu sudah datang!” Kedatangan Rasulullah tersebut disambut sangat gembira sekali, bahkan hadis mengatakan bahwa kaum Ansor tidak pernah sebahagia ketika kedatangan Rasulullah di Madinah. Rasulullah disambut dengan Shalawat Thala’al badru alainaa.
Instruksi pertama Rasulullah ketika sampai di Madinah adalah membangun masjid sebagai pusat dakwah, politik, social dan sebagainya. Masjid pertama yang dibangun adalah masjid Kuba. Masjid lainnya yang dibanguna adalah masjid Nabawi yang sampai sekarang kita kenal. Rasulullah juga menyatukan kaum Ansor dan Muhajirin serta mengatur perjanjian damain dengan kaun non-muslim.
Rasulullah juga membentuk suatu Negara (daulah Islamiyyah) di Madinah. Prinsip utama pemerintahannya adalah musyawarah. Lima hal yang dipegang Rasulullah, para sahabat, dan kaum muslim ketika itu adalah:
1. Iqoomatu sya’a iril Islam (Menegakkan syiar-syiar Islam);
2. Almuaa hotul Islamiyyah (Mempersaudarakan kaum Muslim);
3. I’latud daulah Islamiyyah (Memproklamasikan Negara Islam);
4. Ummatul Islami au ummata wasaton (mempersaudarakan kaum Ansor dan Muhajirin) ; dan
5. Kitaabun nabiyyu sola (Undang-Undang Dasar/Piagam Madinah).

You May Also Like

0 komentar