Perubahan Sosial dan Masyarakat
Post-Industri
Oleh:
Paelani Setia
Kelahiran
ilmu sosiologi sangat dipengaruhi oleh peristiwa revolusi industri di Eropa. Revolusi
industri bukan kejadian tunggal, tetapi merupakan hasil dari berbagai
perkembangan yang saling berkaitan yang berpuncak pada transformasi dunia Barat
dari corak sistem pertanian menjadi sistem industri (G. Ritzer: 2014). Hal
tersebut berdampak pada perubahan sosial masyarakat. Kingsley Davis (1960)
mengatakan bahwa perubahan sosial adalah proses perubahan yang terjadi dalam
struktur dan fungsi masyarakat. Misalnya adanya perubahan dalam hubungan antara
buruh dan majikan (Lia dan Slamet: 2014).
Ini
menunjukkan bahwa suatu masyarakat akan terus berkembang sesuai dengan
peradaban dan perkembangan yang terjadi, salah satunya terjadi pada masyarakat
industri. Masyarakat industri atau industrialisasi adalah adanya pergantian teknik produksi dari
cara yang tradisional ke cara modern, sebuah transformasi yaitu suatu perubahan
masyarakat dalam segala segi kehidupan. Dalam bidang ekonomi, industrialisasi
berarti munculnya kompleks industri yang besar di mana produksi barang-barang
konsumsi dan barang-barang sarana produksi, diusahakan secara massal
(Dharmawan: 1986).
Perkembangan
industri yang sangat cepat faktanya kembali membawa perubahan yang sangat
siginifikan hingga melahirkan istilah baru yaitu masyarakat post-industri. Masyarakat
post-industri adalah masyarakat modern yang hidup dengan perkembangan ilmu
pengetahuan tinggi, teknologi, dan mobilitas tinggi (Bell: 1972) dengan
berbagai alasan.
Pertama, dalam bidang ekonomi yang
melandaskan adanya perubahan barang dan jasa karena adanya kemajuan industri.
Terdapat bagian pra-industri, industri, dan post-industri. Dalam post-industri
ditandai dengan ketergantungan yang tidak hanya pada alam, energi, tetapi juga
informasi dan mahalnya jasa serta profesionalitas (Bell: 1972). Kita bisa
melihat para pesepak bola dunia yang dibayar sangat mahal karena jasanya
seperti C. Ronaldo dan Neymar. Selain itu, dalam pekerjaan pun terjadi adanya
spesialisasi seperti di Amerika terdapat White
Collar and Blue Collar.
Kedua, adanya inovasi pengetahuan
(Bell: 1972). Yaitu membedakan kebiasaan masyarakat industri dan post-industri.
Masyarakat Industri sangat erat dengan hubungan orang dengan mesin. Sedangkan,
post-industri orang dengan orang. Hal ini berdampak juga pada struktur
kekuasaan masyarakat dimana banyak lembaga pendidikan yang melahirkan para
ahli, pemikir, dan tokoh dunia dengan inovasi besar seperti Harvard University,
MIT, dan Standford University yang melahirkan Apple, Facebook, dan Microsoft.
Begitupun di Indonesia, banyak tokoh yang lahir dari dunia institusi terkenal
dan melahirkan industri baru seperti (Bukalapak-Ahmad Zacky dan B.J. Habibie)
dari ITB.
Ketiga, perkembangan teknologi juga
semakin pesat, sehingga mampu dikendalikan oleh manusia. Teknologi menjadi
media utama masyarakat post-industri dimana setiap orang paham dan mengerti
akan teknologi. Hal tersebut menyebabkan adanya mobilitas tinggi masyarakat melalui
teknologi informasi dan komunikasi. Lebih lanjut (Castells: 1996) mengemukakan munculnya
multimedia sebagai perpaduan media massa dan komputer dari kultur virtualitas
riil (real virtuality). Sebuah sistem
dimana realitas itu sendiri (yakni eksistensi simbolik material seseorang) seluruhnya
ditangkap, dibenamkan kepada setting imajinasi
virtual, di dunia khayalan (screen) yang
melaluinya pengalaman dikomunikasikan, tetapi juga kemunculan itu menjadi
pengalaman. Berbeda dengan masa lalu yang didominasi oleh ruang tempat (space
of places), kini telah muncul ruang aliran (space of flows) dan logika spasial baru. Kita telah hidup di dunia
digital ketimbang dunia fisik (meski masih ada), juga kita telah memasuki era
waktu tanpa ada batasan (timeless time) misalnya
tersedianya informasi dimana saja di seluruh dunia.
Jadi
masyarakat post-industri merupakan bagian dari proses perubahan sosial akibat
adanya kehidupan yang dinamis dan hubungan perubahan sektor industri dalam
industrialisme. Sebuah masyarakat dengan peradaban yang maju dan modern yang
identik dengan abad 20. Masyarakat dengan prinsip hubungan timbal balik yang
menguntungkan dan efisiensi. Revolusi industri 4.O menjadi salah satu ciri
semakin post-industrinya masyarakat dunia dimana teknologi, ilmu pengetahuan,
globalisasi, dan pasar bebas menjadi elemen yang disepakati banyak negara di
dunia. Mobilitas dan persaingan lahir tanpa mengenal batas spasial dan
teritorial. Ekonomi masyarakat suatu negara sangat bergantung kepada negara
lainnya.