UTS! Filsafat Sosial

by - 06.38

Filsafat Sosial Kalau Mau Copas Izin dulu ya sama yang punya!


KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Agung, Shalawat serta Salam tercurah limpah kepada baginda Nabi Besar Muhammad Saw, juga kepada keluarganya, para shahabatnya, pengikut dan orang-orang yang berada di jalannya hingga akhir zaman.
Alhamdulillaah dengan segala syukur saya sebagai penulis dapat menyelesaikan sebuah laporan hasil observasi langsung yang berjudul “Peran Pemuda dalam Komunitas Masyarakat (Studi Kasus Serdadu Community Kecamatan Cibiru Kota bandung)”. Laporan ini adalah hasil dari kesabaran dan perjuangan meskipun saya menyadari masih ada kekurangan di dalamnya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Nanang Suriyatna, M.Ud., selaku dosen mata kuliah Filsafat Sosial yang telah memberikan tugas Ujian Tengah Semester ini kepada saya dan membantu saya sebagai penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Dan tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini sehingga bisa tersusun dengan baik.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Tengah Semester, menambah wawasan bagi para pembaca, memberikan gambaran tentang peran pemuda dalam komunitas di masyarakat khususnya masyarakat  melalui penelitian yang dilaksanakan dalam beberapa waktu ke belakang yang disusun secara ringkas dan mudah dipahami. Kemudian, saya berharap para pembaca bisa mengambil pelajaran dan dan menambah khazanah ilmu para pembaca.
Semoga laporan ini bermanfaat dan bisa menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam makalah-makalah lainnya di masa yang akan datang. Mohon kritik dan sarannya. Terima kasih.
Penulis,

Paelani Setia

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Metode Penelitian 3
BAB II
LANDASAN TEORITIS 4
A. Pengertian Komunitas 4
B. Hubungan Teori-teori Sosial dengan Komunitas Serdadu Community 4
1. Teori Pembangunan Masyarakat (Development Theory of Society) 5
2. Teori Mobilisasi Sumber Daya Manusia (Human Mobilization Resources Theory) 5
3. Teori Kehidupan Individualistis Masyarakat Kota 6
BAB III
PEMBAHASAN 7
A. Profil Komunias Serdadu Community 7
B. Kegiatan Serdadu Community dalam Masyarakat 8
C. Peran Serdadu Community dalam Masyarakat 10
1. Pengaruh dalam Bidang Agama 10
2. Pengaruh dalam Bidang Ekonomi 11
3. Pengaruh dalam Bidang Politik 12
D. Antitesis Teori Kehidupan Individualistis di Daerah Perkotaan dalam Analisis Serdadu Community 12
BAB IV
PENUTUP 16
A. Simpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat adalah suatu kelompok individu yang mempunyai tujuan dan keinginan bersama. Gotong royong dalam masyarakat sangat penting dilakukan karena pada hakikatnya masyarakat membutuhkan bantuan orang lain alias tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. Cerminan masyarakat yang berperadaban adalah terlaksananya tujuan bersama dalam masyarakat tersebut, sehingga masalah sosial yang seringkali ada dan memang selalu ada setidaknya aka nada solusinya, sehingga mampu menciptakan kehidupan yang bijaksana dan adil bagi semua unsur masyarakat. Peran kelompok masyarakat akan sangat berpengaruh sekali dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang madani, dengan kelompok masyarakat akan tercipta kehidupan yang saling memenuhi satu sama lain yang beradab dan berperilaku social positive thinking.
Seiring dengan perkembangan zaman, kebebasan dalam berpendapat yang dilindungi oleh Undang-Undang melahirkan berbagai komunitas di masyarakat, perbedaan tujuan dan kegiatan menjadi ciri khas berbagai komunitas yang ada di masyarakat. Sejatinya komunitas berfungsi sebagai penampung kebersamaan dalam wadah satu dengan tujuan yang beragam untuk mencapai tujuan bersama. Komunitas olahraga, musik, bahasa, pecinta alam, dan lingkungan merupakan contoh berbagai komunitas yang ada dan nyata dalam masyarakat. Komunitas akan menghasilkan buah apabila disandarkan pada tujuan umum dan bersama yang bukan hanya sekedar ditekankan pada aspek hobi ataupun kegemaran semata.
Pemuda merupakan aset yang tak ternilai harganya, di dalam pemuda tersimpan kekuatan yang akan merubah Negara dan bangsa suatu saat. Meskipun, tujuan tersebut akan tercapai apabila para pemuda berusaha keras mengubah suatu permasalahan yang ada di dalam lingkungannya. Sebagai suatu generasi bangsa, tentunya harapan Negara dan bangsa ada dalam para pemudanya. Namun faktanya di lapangan, banyak pemuda yang tidak peduli akan kondisi dan situasi yang berkembang di masyarakatnya sendiri, para pemuda seakan-akan apatis terhadap perkembangan yang terjadi dalam lingkungannya. Miris memang, namun begitulah faktanya. Tidak semuanya memang, hanya beberapa saja yang sesuai dengan hal demikian, masih ada beberapa yang masih sangat care dengan lingkungan dan kondisi masyarakatnya.
Peran komunitas pemuda di masyarakat sangat vital sekali, bukan hanya sekedar berkumpul dalam kesamaan dan menyukai suatu hal, tetapi harus menghasilkan sesuatu yang bernilai untuk masyarakat, salah satunya bernilai bagi kehidupan ekonomi, kesejahteraan, dakwah, dan cinta lingkungan. Latar belakang tersebut yang menginspirasi saya untuk melakukan sebuah observasi penelitian hingga melaporkan dalam suatu laporan karya ilmiah yang berjudul Peran Komunitas Pemuda dalam Masyarakat (Studi Kasus Komunitas Serdadu Community, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung).

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang urgen akan sangat mendorong seseorang dalam menyelesaikannya dan memperoleh solusi yang terbaik sesuai dengan yang diinginkan. Adapun permasalahan yang saya rumuskan adalah:
1. Bagaimana profil lengkap komunitas Serdadu Community?
2. Bagaiamana pengaruh Komunitas Serdadu Community bagi masyarakat luas?
3. Bagaimana hubungan analisis teori sosial dalam bentuk antithesis studi kasus komunitas Serdadu Community?

C. Tujuan
Terdapat dua tujuan utama dalam melaporkan hasil observasi penelitian ini, yaitu tujuan secara teoritis dan tujuan secara praktis. Tujuan secara teoritis, yaitu mengharapkan bertambahnya wacana baru tentang studi masalah pentingnya peran komunitas dalam suatu masyarakat dan pentingnya kesadaran mencapai suatu tujuan tertentu dalam berbagai kelompok sosial khususnya komunitas.
Adapun tujuan secara praktis diharapkan mampu untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai bagaimana komunitas, pengetahuan masyarakat terhadap komunitas, peran komunitas, dan urgensi komunitas dalam kehidupan masyarakat luas.

D. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode observasi lapangan langsung. Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti dengan berpedoman kepada desain penelitiannya perlu mengunjungi lokasi penelitian untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.
Dengan observasi kita dapat memperoleh gambaran tentang kehidupan sosial yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan untuk menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi kita akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya dan mungkin petunjuk-petunjuk tentang cara pemecahannya. Jadi, jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat penelitian.
Wawancara intensif dengan petinggi komunitas menjadi cerminan dan acuan sumber informasi pertama dan sumber utama. Metode ini mempunyai banyak keunggulan karena bisa melihat suatu permasalahan secara langsung dan memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dengan akurat dan tepat sesuai proporsional yang dibutuhkan oleh seorang peneliti. Metode ini menjadi pilihan peneliti dalam mendapatkan informasi, meskipun awalnya terkesan confused, namun akhirnya bisa menemukan titik terang dalam proses wawancara lapangan.




BAB II
LANDASAN TEORITIS

A. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".
Menurut Crow dan Allan, Komunitas dapat terbagi menjadi 3 komponen:
1. Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat di mana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
2. Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual. Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun film.
3. Berdasarkan Komuni
Komuni dapat berarti ide dasar yang dapat mendukung komunitas itu sendiri .

B. Hubungan Teori-teori Sosial dengan Komunitas Serdadu Community
1. Teori Pembangunan Masyarakat (Development Theory of Society)
Teori pembangunan masyarakat mencakup tiga pembahasan utama, yakni teori pembangunan masyarakat sebagai proses; teori pembangunan masyarakat sebagai cara (metode); dan teori yang berkaitan dengan peranan program di dalam pembangunan masyarakat. Teori pembangunan masyarakat sebagai proses, berlandaskan pada pendekatan sistem dalam pengelolaan pembangunan. Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari berbagai bagian, di mana bagian tersebut saling berinteraksi satu sama lain.
Bagian-bagian yang ada dalam teori pembangunan masyarakat sebagai proses, yakni input (masukan), proses konversi, dan output (luaran). Input yang berasal dari lingkungan (lingkungan fisik dan sosial), selanjutnya dikonversi untuk dijadikan sebagai output proses pembangunan. Ada satu tahap yang sangat penting pula dalam pendekatan ini, yakni proses umpan balik (feed back) dari output menjadi input kembali.
Teori pembangunan masyarakat sebagai metode, yang diuraikan di sini adalah teori tentang partisipasi masyarakat. Teori menghendaki bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan, tidak hanya bersifat keikutsertaan secara fisik dalam kegiatan pembangunan, tetapi yang lebih penting bagaimana melibatkan masyarakat secara mental yang disertai motivasi dalam program pembangunan. Ini sebabnya dalam kegiatan belajar ini, diutarakan beberapa metode yang terbukti telah efektif dalam memobilisasi peran serta masyarakat dalam berbagai pembangunan masyarakat. Keberadaan suatu program pembangunan masyarakat di suatu komunitas merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional secara umum. Pada bagian terakhir kegiatan belajar ini, diuraikan tentang substansi program dan tahap-tahap dalam penyelenggaraan pembangunan masyarakat.
2. Teori Mobilisasi Sumber Daya Manusia (Human Mobilization Resources Theory)
Teori Sumber daya manusia memandang mutu penduduk sebagai kunci pembangunan dan pengembangan masyarakat. Banyak penduduk bukan beban pembangunan bila mutunya tinggi. Pengembangan hakikat manusiawi hendaknya menjadi arah pembangunan. Perbaikan mutu sumber daya manusia akan menumbuhkan inisiatif dan kewirausahaan. Teori sumber daya manusia diklasifikasikan kedalam teori yang menggunakan pendekatan yang fundamental.
3. Teori Kehidupan Individualistis Masyarakat Kota
Ketika berbicara tentang hiruk pikuk hidup di perkotaan, tentunya sangat heterogen sekali, dalam berbagai hal apapun kehidupan di kota selalu beragam karena memang berbagai kebudayaan bercampur dan berbaur menjadi satu, makanya tidak heran apabila di kota kita menjumpai berbagai hal dalam segi kehidupan.
Asumsi pun muncul bahwa kehidupan di kota cenderung tidak memperhatikan perilaku gotong royong atau lebih individualis. Tidak bisa dipungkiri bahwa faktanya memang demikian, di kota banyak sekali dijumpai masyarakat yang individualis dan hanya berfokus pada kehidupannya serta cenderung apatis dan tidak mau tahu bagaimana suasana kehidupan di lingkungannya.
Perbandingan kehidupan di desa dan di kota adalah ketika seseorang melakukan suatu tindakan kejahatan di desa maka seluruh warga desa akan mengetahuinya, berbeda dengan kehidupan di kota, bahkan yang lebih parah adalah tetangga meninggal pun tidak tahu. Ironis memang, namun begitulah faktanya di lapangan.
Hal tersebut diperparah dengan kemudahan dan kecanggihan teknologi informasi komunikasi yang memungkinkan komunikasi bisa dilakukan kapanpun, hal tersebut jelas menimbulkan sentimen bahwa berkomunikasi tetangga pun bisa dilaukan dengan smartphone. Hal tersebut tentunya menjadi fenomena yang biasa dalam masyarakat kota, karena kembali lagi kepada masyarakat yang heterogen dan multikultural.


BAB III
PEMBAHASAN

A. Profil Komunias Serdadu Community
Seperti yang diungkapkan oleh ketua Komunitas Serdadu Darmawan al-Hayah pada (6/4/2017) dalam wawancara ekslusif. Serdadu Community atau Komunitas Serdadu adalah suatu komunitas pemuda Muslim yang ada di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Komunitas ini terbentuk pada 15 April 2014 dengan penggagasnya adalah Darmawan al-Hayah, Ferli S. Irawan, Muhammad Yosep Sehabuddin, Fikri Aziz, Reza Ferdiansyah, dan Bobby Rizky Hakiki. Sesuai dengan term namanya Serdadu, komunitas ini berisikan para pemuda yang dianalogikan sebagai tentara perang atau prajurit perang, maksudnya adalah para pemuda yang siap bertarung melawan buruknya pergaulan, kekerasan, kesenjangan, kemrosotan moral, dan masalah sosial lainnya serta prajurit yang peduli dengan masyarakat dan lingkungannya. Komunitas ini mempunyai kesekretariatan di Komplek PO Budiman, Bunderan Cibiru, Jl. A.H. Nasution No. 106, Kp. Lio Selatan, Cibiru—Bandung Timur.
Lebih lanjut Komunitas Serdadu mempunyai visi dan misi yang pada umumnya sebagai wadah bagi perubahan masyarakat dari segi pollitik, sosial, dan ekonomi. Lebih lanjut berikut diantaranya visi dan misi Serdadu Community:
Visi:
Menjadikan Serdadu Community sebagai wadah bagi terbentuknya masyarakat, khususnya pemuda Muslim yang mengamalkan ajaran Islam, menjunjung ukhuwah, berakhlakul karimah, yang berwawasan masa depan.
Misi:
1. Melaksanakan pemberdayaan pemuda dan remaja muslim;
2. Melaksanakan kegiatan ekonomi yang mandiri dengan konsep bisnis bertahap.
3. Melaksanakan daurah Islamiyyah setiap minggu.
4. Melaksanakan tadzabur alam atau touring setiap bulan secara berkala.
5. Mendirikan Rubin (rumah binaan) sebagai konsep eksistensi pemuda idaman.
6. Menggerakan sedekah dan infak satu hari (One Day One Cebu).
7. Mengguar kondisi terkini di lingkungan sekitar dan lingkungan luasnya.
8. Melaksanakan bantuan korban bencana bagi yang mendapatkan musibah bencana alam
9. Menggerakkan dakwah dengan media sosial yang lebih menarik dan efisien.
Dengan konsep visi dan misi demikian rasanya komunitas ini terbilang sangat langka di lingkungan sekitar. Komunitas yang bukan hanya bersama, berbaur dalam satu kesukaan atau hobi semata, namun komunits ini mempunyai tujuan yang acuntable dan berwawasan jangka panjang.
Konsep tersebut didukung dengan mobiltias sumber daya manusia dan materi yang baik, selain di dukung oleh tokoh masyarakat, komunitas ini juga sering di danai oleh pengusaha sukses dan banyak memberikan bantuin materi kepada komunitas ini. Salah satunya adalah penulis terkenal yang menulis buku Jago Jualan yaitu Dewa Eka Prayoga yang selalu membantu perkembangan komunitas ini. Selain itu, terdapat tokoh masyarakat yang juga sering ikut andil dalam komunitas ini diantaranya ada dosen Pendidikan Kimia, Fakultas Tarbiyah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ferli S. Irawan, M.Si., pimpinan yayasan Home Schooling Sukup, Ujungberung Bapak Dr. H. Iwan Budiawan, M.Si, Ketua DKM masjid Ar-Rahmat Bunderan Cibiru H. Nanang Sujono, S.Pd., dan tokoh-tokoh lainnya.
Jumlah anggota beserta pengurus Serdadu Community mencapai kurang lebih 115 orang baik laki-laki maupun perempuan. Kebanyakan anggotanya adalah para mahasiswa dan mahasiswi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, sementara untuk pengurusnya ada yang masih aktif kuliah ada pula yang sudah bekerja, lulus, atau bahkan berkeluarga. Anggota Serdadu Community sendiri lebih mengenal bahwasannya konsep komunitas ini adalah konsep dakwah dan menyiarkan kebenaran demi tercapainya kehidupan yang harmonis yang berlandaskan agama sebagai dasarnya.

B. Kegiatan Serdadu Community dalam Masyarakat
Peran serta suatu komunitas sangat terasa penting sekali bagi masyarakat yang notbeninya lahir dan berkembang di masyarakat. Ibarat kacang yang tidak lupa pada kulitnya, begitupun harapan masyarakat luas terhadapa suatu komunitas yang dijadikan cerminan mereka agar segala aktivitas dapat bernilai dan produktif.
Begitupun dengan Komunitas Serdadu yang mengusung konsep tercapainya tujuan kehidupan yang baik dan dimiliki oleh semua masyarakat. Makanya, tidak salah kalau kegiatan yang diusung oleh Serdadu Commmunity berbaur sebagai salah satu institusi sosial, namun pihak Serdadu sendiri tidak mau apabila dikatakan sebagai institusi sosial karena cakupannya hanya daerah Cibiru saja dan dalam hal pengembangannnya juga mencakup berbagai hal. Berikut akan diulas dua kegiatan yang sering di laksanakan oleh Serdadau Community:
1. Mata Muda
Mata muda merupakan singkatan dari “Masa Ta’aruf Aktivis Muda”. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh bibit-bibit muda penerus perubahan masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan kurang lebih 4-5 bulan sekali, hasil dari kegiatan ini adalah memperkuat barisan komunitas khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, selain memperkenalkan komunitas, juga dilaksanakan pemberdayaan para muda-mudi yang bermental krits menjadi seseorang yang peka terhadap kondisi masyarakat.
2. Kegiatan Rutin Mingguan
Kegiatan mingguan komunitas ini selalu di isi dengan berbagai hal yang sangat bermanfaat, seperti kajian politik KAPOLRI (Kajian Politik Rutin Mingguan), halqah umum, diskusi, sosialisasi bahaya obat-obatan terlarang, kunjungan ke anak-anak jalanan/pengamen jalanan, kunjungan ke masjid jami, ngeliwet bersama, sampai belajar bahasa Inggris atau Arab. Kegiatan ini sangat bermanfaat sekali khususnya buat seluruh anggota komunitas umumnya untuk masyarakat luas.
Komunitas ini juga berkecimpung dalam dunia bisnis dan kewirausahaan. Bisnis yang mereka terapkan adalah bisnis baju, ayam potong, nasi goreng, buku, dan jajanan ringan. Bisnis dilaksakan secara bertahap oleh seluruh anggota demi mewujudkan kehidupan pemuda yang mandiri dalam bidang ekonomi. Bahkan, ada pula bisnis yang dilakukan oleh anggota dan mampu menghidupi kehidupan rumah tangganya.

C. Peran Serdadu Community dalam Masyarakat
1. Pengaruh dalam Bidang Agama
Suatu kelompok masyarakat akan sangat terasa sekali pengaruhnya apabila kegiatan dan aktivitas yang dikerjakan menuahkan sesuatu yang positif. Masyarakat yang sudah mampu menjaga keseimbangan antara kewajiban dan haknya akan selalu bertanggung jawab terhadap kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Agama menjadi sesuatu yang penting dalam terwujudnya suatu keharmonisan sosial. Dengan agama, manusia akan mampu mengaplikasikan teori kepercayaannya terhadap perbuatan yang positif dan bernilai, agama mengajarkan akan pentingnya kehidupan setelah manusia meninggal.   Agama akan mengayomi kehidupan suatu masyarakat termasuk di dalamnya komunitas sebagai anggota dari suatu masyarakat.
Serdadu Community berangkat dari agama sebagai titik tolak dasar dalam mewarnai masyarakat, konsep besarnya pun terpampang jelas bahwa tujuan utamanya adalah berdakwah di jalan Allah Swt. Kegiatan-kegiatan seperti daurah Islamiyah, halqah bersama, diskusi, dan lain sebagainya menjadi bukti bahwa agama menjadi unsur terpenting dalam suatu perubahan masyarakat.
Dampaknya sangat dirasakan sekali oleh seluruh masyarakat, bahwa kewajiban akan sadaqah, infak, menuntut ilmu, beribadah menjadi suatu yang harus dilaksanakan yang bukan hanya sebagai agenda ritual saja. Para pemuda pun menjadi antusias sekali dengan adanya sosialisasi bahayanya berpacaran, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Sehingga akhirnya adalah diperoleh pemuda-pemuda yang hijrah dari belenggu kegelapan menjadi pemuda yang dihargai dan dihormati di masyarakat.
Dengan adanya Serdadu Community masyarakat juga merasakan adanya pemberdayaan akan pentingnya dakwah sehingga kewajiban dakwah akan dilaksanakan oleh semua elemen masyarakat yang terlibat, Serdadu Community juga menginspirasi akan pentingnya bertafakur atau bertadzabur terhadap alam semesta sebagai ciptaan Allah Swt. Yang Maha Besar dan Maha Agung, sehingga masyarakat pada umumnya semakin sadar di hadapan Tuhan-Nya bahwa ia hanya sebercik pasir kecil yang mempunyai akal dan skillnya masing-masing.
2. Pengaruh dalam Bidang Ekonomi
Ekonomi menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari manusia, setiap hari manusia memenuhi kebutuhan hidupnya, makan, minum, belanja, dan kebutuhan lainnya yang harus terpenuhi menjadi identitas dalam kehidupan ekonomi. Ekonomi menyebabkan eksistensi manusia akan hidupnya sendiri terus diperjuangkan, tidak hanya itu konsep ekonomi yang luas jauh daripada itu, dimana terjadinya inflasi, hutang piutang, pasar saham, dan lain-lain.
Konsep pentingnya belajar hidup mandiri menjadi konsep besar pula dalam komunitas ini, Serdadu Community mengajarkan pentingnya usaha dan kerja keras dalam proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Seperti halnya bisnis kesil yang bertahap pada bisnis baju, bisnis ini sekarang sudah laku di pasaran meski awalnya hanya dikembangkan melalui media sosial facebook saja. Bisnis ini mampu memenuhi kebutuhan anggota dalam kesehariannya.
Pengaruh yang luas bagi masyarakat adalah terbukanya usaha-usaha baru yang bagus untuk dikembangkan bersama dan menjadi sumber penghasilan utama suatu masyarakat. Dengan adanya latihan kewirausahaan pada masyarakat luas secara bertahap menjadikan masyarakat punya harapan baru dalam pemenuhan ekonomi sehari-harinya.
Infak yang dilaksanakan sehari-hari yaitu One Day One Cebu juga sangat bermanfaat sekali, hasilnya biasanya disumbangkan kepada anak-anak yatim dan anak-anak terlantar untuk memberikan mereka usaha modal untuk bisa membuka lading usaha baru seperti usaha jajanan asongan di lampu merah jalan, dan usaha lainnya. Selain sebagai penyedia bantuan modal, komunitas ini juga menyediakan berbagai bantuan moril berupa pemberdayaan kesiapan menghadapi peluang ekonomi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Pengaruh dalam Bidang Politik
Politik termasuk unsur yang sangat sentral pula bagi masyarakat, meskipun banyak diantanya yang kesdaran poltiknya masuh sangat rendah sekali. Banyak kalangan masyarakat yang menganggap bahwa poltik itu adalah sesuatu yang kotor dan hanya dilakukan oleh orang yang punya uang saja, namun sebenarnya poltik bukanlah hal demikian, politik adalah strategi manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
Serdadu Community rutin melaksanakan kegiatan pemahaman pentingnya poltik dalam kehidupan bermasyarakat. Kegiatannya bernama KAPOLRI (Kajian Politik Rutin Mingguan), kegiatan ini ditujukan kepada para pemuda dan masyarakat pada umumnya, kegiatan ini berlandaskan agama sebagai pondasi dasar sehingga tetap kondusif dan tidak ada unsur apapun.
Jelaslah bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat sekali untuk masyarakat, selain menambah wawasan dan pencerahan dalam dunia perpolitikan juga mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya politik, masyarakat yang awalnya menganggap bahwa politik itu sangat kejam, seakan tersadar bahwa poltik itu dimulai dari hal-hal kecil dan bermanfaat, dan tahu bahwa urusan politik bukan hanya urusan Negara atau pemerintahan tapi lebih kecil dari pada itu. Dampak lain, semangat kebersamaan dan gotong royong pun semakin bertambah dan mengerucut menjadi kesadaran baru dalam masyarakat.

D. Antitesis Teori Kehidupan Individualistis di Daerah Perkotaan dalam Analisis Serdadu Community
Seradadu Community sudah berkecimpung dalam dunia masyarakat sudah beberapa tahun lamanya, meskipun belum begitu lama tetapi sudah mempunyai banyak sekali pengalaman baik dan buruknya kondisi masyarakat. Mereka bukan hanya sebuah komunitas yang hanya bersatu dalam persamaan tetapi lebih dari pada itu mereka mempunyai harapan yang sangat rasional yaitu mewujudkan kehidupan yang lebih baik dalam berbagai tantangan dan godaan. Pemuda sekarang umumnya langka sekali banyak yang peduli terhadap lingkungannya, mereka hanya berjuang memperjuangkan kehidupannya tanpa peduli dengan situasi dan kondisi lingkungan sekitarnya, hal tersebut sangat prihatin sekali karena pemuda adalah generasi penerus harapan yang menyimpan kekuatan dan cita-cita yang besar.
Salah satu analisis komunitas ini adalah gaya hidup masyarakat perkotaan yang cenderung apatis dan tidak mau tahu terhadap kondisi lingkungannya. Kehidupan tersebut akhirnya mengerucut kepada suatu perilaku yang membudaya di perkotaan yaitu individualis, bahkan perilaku tersebut sudah menjadi ideology kaum urban yang meyakininya yaitu individualisme. Individualis adalah suatu sikap yang tidak memikirkan orang lain alias hanya memikirkan dirinya sendiri. Kehidupan ini sangat ironis memang karena pada dasranya manusia itu hidup saling membutuhkan satu sama lain atau tidak bisa hidup sendiri.
Inilah yang akan diulas bagaimana kritik terhadap adanya ideologi individualism pada masyarakat perkotaan yang sudah banyak diperkenalkan oleh para tokoh-tokoh saintis ketika mulai banyak ilmu itu resmi menjadi bagian dari ilmu pengetahuan yang baru.
Seperti yang diungkap di awal tadi bahwasannya individualis itu identik pada masyarakat kota, mungkin banyak yang sepakat bahwa hal tersebut benar adanya, namun faktanya dilapangan tidak seperti demikian. Inilah yang kemudian dinamakan antithesis dari suatu teori yang baru yaitu kritik atau bahkan bantahan bahwa tidak selamanya teori tersebut berlaku.
Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme ini juga menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain.
Ideologi individualism ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi  barat, kurang lebih pada abad 17 dan 18. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki absolute. Mereka gandrung manyuarakan Liberte, Egalite, dan Fraternite. Mereka juga mengembangkan pemikiran-pemikiran rasionalisme dan humanisme sebagai buah dari revolusi Prancis dan revolusi industri.
Tokoh pemikir ideologi ini adalah Marthin Luther, ia adalah seorang komunis dari Jerman, kemudian diteruskan oleh pemikir selanjutnya sebelum dan setelah terjadinya Revolusi Perancis di Eropa yaitu, Jhon Locke, Vottaire,  Montesquieu, J.J Russeau, dan Immanuel Kant.
Sejatinya pencetus teori ini adalah mereka yang merasakana ketidakadilan ketika peristiwa besar di Eropa saat itu, namun paham ini berkembang dan menjadi kebiasaan masyarakat saat ini khususnya di masyarakat perkotaan. Namun pertanyaan besar pun menghinggapi, betulkah paham ini berlaku di masyarakat secara umum? Ketika ditelisik lebih dalam jawabanpun mulai hinggap bahwa ternyata teori ini tidak utuh semuanya ada dalam masyarakat. Berikut karakteristik kritik teori individualism di masyarakat perkotaan:
1. Permukiman yang padat di perkotaan menyebabkan sempitnya jarak antara perumahan masyarakat satu dengan yang lainnya, hal tersebut menyebabkan posisi keluarga sangat berdekatan. Dampaknya, warga semakin sering berinteraksi karena harus terus bertatap muka setiap hari, kebutuhan dan pemenuhan barang dan jasa semakin cepat mobilisasinya karena posisi warga yang sangat berdekatan tersebut.
2. Kebutuhan sehari-hari yang tidak bisa dipenuhi oleh sendiri. Inilah yang menjadi kontroversi, sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang salaing membutuhkaan, ketika manusia membutuhkan bahan makanan, pakaian, ataupun kebutuhan lainnya tidak bisa sepenuhnya dipenuhi oleh dirinya sendiri, otomatis manusia akan membutuhkan orang lain sebagai syarat untuk bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Dan jelas terlihat ketika pusat perbelanjaan, restoran, pusat hiburan dan lainnya penuh diisi oleh masyarakat yang saling berinteraksi dan memenuhi kebutuhan materinya. Begitupun dengan interaksi yang dilakukan masyarakat kota sehari-hari yang tidak dipisahkan dari kehidupannya.
3. Kebanyakan masyarakat perkotaan yang memiliki sikap individualitas adalah golongan atas, karena alasan yang logis yaitu kesibukan mereka dalam menjalani hari-harinya. Tentunya bertolak belakang dengan masyarakat kelas menengah dan bawah yang lebih banyak interaksinya dengan yang lainnya. Faktor pekerjaan juga sangat berpengaruh terhadap mobilisasi masyarakat perkotaan fakta di lapangan membuktikan bahwa kaum perempuan lebih banyak berada di rumahnya daripada laki-laki, jadi interaksi yang dilakukan pun bertambah banyak, misalnya kaum ibu-ibu yang duduk negong dan menggosipkan sesuatu sesuai berita actual yang dipantenginya.
Berdasarkan alasan tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya konteks individualistis tidak sesuai dengan fakta di awal. Bukti dan fakta-fakta baru membuktikan ternyata masih ada kejanggalan dalam teori individualistis yang sudah diungkapkan dalam literartur pengetahuan murni, masih banyak aspek yang harus diteliti lebih dalam lagi dalam menentukan perilaku individualistis masyarakat perkotaan. Ibaratnya sakit flu yang penyebabnya adalah melalui suhu dingin atau suhu badan yang sangat dingin, ternyata pandangan tersebut tidak benar bahwasannya flu disebabkan oleh virus secara murni. Begitupun teori individualistis yang selama ini di elu-elukan ternyata masih ada aspek yang tidak diketahui dan bisa menimbulkan paradigm baru dalam menelaahnya.
Berkaitan dengan Serdadu Community, jelas bahwasannya komunitas ini bergelut dengan dunia masyarakat secara langsung, makanya jelas memahami sekali apa yang terjadi di masyarakat karena kecimpung dalam dunia masyarakat sudah cukup dalam. Kegiatan seperti pemberdayaan, penyuluhan bisnis, kajian agama, ekonomi, dan politik membuktikan bahwasannya masyarakat tidak sama sekali individualistis meski mereka heterogen dan majemuk. Meskipun ada beberapa masyarakat yang menolak, namun masih dalam konteks positif dengan alasan yang logis dan jelas.






BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Serdadu Community atau Komunitas Serdadu adalah suatu komunitas pemuda Muslim yang ada di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung. Sesuai dengan term namanya Serdadu, komunitas ini berisikan para pemuda yang dianalogikan sebagai tentara perang atau prajurit perang, maksudnya adalah para pemuda yang siap bertarung melawan buruknya pergaulan, kekerasan, kesenjangan, kemrosotan moral, dan masalah sosial lainnya serta prajurit yang peduli dengan masyarakat dan lingkungannya.
Peran komunitas sangat penting sekali di masyarakat, komunitas merupakan bagian dari masyarakat yang dimana terlahir dan di dukung oleh masyarakat. Pada dasarnya komunitas mengabdikan diri kepada masyarakat dengan tujuan yang lebih baik lagi. Komunitas Serdadu (Serdadu Community) menghasilkan masyarakat yang patuh terhadap agama, sadar akan politik, saling tolong menolong, toleransi, dan menghasilkan materi berupa ekonomi yang baik dan menunjang kehidupan.
Teori individualistis merupakan teori yang digugat oleh Serdadu Community tanpa mengesampingkan teori pendukung lainnya, teori ini dirasa tidak sesuai dengan fakta dan kenyaataan yang ada dalam masyarakat, dengan alasan bahwa tidak selamanya masyarakat dengan kultur yang berbeda-beda semuanya bersikap individualistis, tentulah ada yang tidak demikian meskipun sudah hidup di kota besar dengan tingkat penduduk yang tinggi. Teori ini di kritik dengan berbagai alasan yang logis dan berdasarkan fakta di lapangan yaitu dengan membandingkan unsur pembanding dan fakta tentang masyarakat kota itu sendiri.
B. Saran 
Berbagai kebijakan yang masih simpang siur menyebabkan suatu kebingunan dalam masyarakat, tidak heran apabila banyak masyarakat yang tidak percaya akan pemerintahan yang bercokol, salah satunya pemuda. Banyak pemuda sangat ironis sekali dengan kebiasaan buruknya yang tidak memperdulikan keadaan lingkungan masyarakatnya. Tentunya sebagai penerus tonggak kepemimpinan dan penerus bangsa pemuda dituntut untuk mampu merubah realitas yang ada demi tercapainya kehidupan yang harmonis dan tenteram. Perlu adanya kesadaran yang mendalam dari para pengampu kepentingan di negeri ini agar mampu melihat jelas fakta dan realita sebenarnya yang terjadi di masyarakat. Paham-paham yang menjalar dan berkembang di negeri ini sudah sangat banyak sekali sehingga menggoyakkan hati masyarakat Negara ini, tentunya kesadaran akan hak dan kewajiban snagat diperlukan agar tidak terjadi sesuatu yang merugikan dalam kehidupan bermasyarakat ini.



















DAFTAR PUSTAKA

Lawick, Hendick Fridech, 1992. Individualism at the Nations Grew, USA: Treshold University of Broklyn.
Rahmana, Naufal, 2012. Komunitas berjiwa Sosial, Bandung: Media Utama Press.
Setiawan, Imam A. 2015. Agama dalam Masyarakat, Bandung: Pustaka Setia.
Sochan, Fredich Immer, 1997. The Community of Civil Society (Communities Brand of Social Controling Associate Good Imagination), New York: MSAA.
Waseso, Budi, 2012. Metode penelitian Sosial, Jakarta: Pustaka Pelajar.
Wenger, 2002. Community in the Life, New Orland, California: Oxplodefs.
Ulhas, Imral Amiru, 2010. Melakukan Penelitian Sosial, Yogyakarta: Indah Kencana Press,















LAMPIRAN

 
 

You May Also Like

0 komentar